Part 10.

649 94 15
                                    

Sana berjalan santai di sepanjang koridor. Bel masuk sudah berbunyi, maka dari itu koridor terlihat begitu sepi. Sana harus pergi ke ruang guru untuk menemui Pak Kim, ia memiliki masalah dengan nilai sainsnya.

"Sana?"

Sana menoleh saat mendengar namanya disebut oleh seseorang. Senyumnya mengembang saat mengetahui siapa yang memanggilnya. Chanyeol, temannya sejak SMP.

"Selamat siang, Chan! Rasanya sudah lama kita tidak bertemu" Sana tersenyum begitu manis, entahlah kenapa dia selalu merasa bersemangat saat bertemu sahabatnya itu.

"Siang juga, Sana. Yang kutau kau selalu sibuk" Chanyeol berjalan di samping Sana.

"Benarkah? Padahal aku tidak begitu sibuk" Sana mengingat-ingat jadwalnya beberapa hari ini.

"Haha bagaimana dengan usaha dietmu? Berjalan baik?"

"Ah benar juga! Aku sibuk menjalani aktivitas dietku saat ini!" Sana tersenyum malu, yang tau tentang hal itu hanya Chanyeol.

"Padahal kau ini sudah terlihat kurus, kenapa harus diet lagi?" Chanyeol memperhatikan tubuh Sana yang terlihat ideal.

"Ah tidak-tidak. Aku harus turunkan 5 kg lagi, setelah itu aku akan merasa puas" Sana tersenyum penuh semangat.

Chanyeol ikut tersenyum melihat senyum Sana, sahabatnya itu memang sangat manis menurutnya. Setelah bersahabat selama 4 tahun, Chanyeol semakin mengenal Sana. Apa yang gadis itu sukai, kapan gadis itu bertingkah ceroboh, apa yang gadis itu sangat benci, bagaimana gadis itu diet, siapa yang berada di dekat gadis itu, hampir semuanya ia tau.

"Tapi kau harus tetap menjaga kesehatanmu, arra?" Chanyeol mengusap lembut kepala Sana, membuat Sana nyaman dengan usapannya.

Sana pun mengangguk antusias sambil menunjukkan senyum manisnya.

Minatozaki Sana adalah gadis yang cukup terkenal di sekolah karena kecantikannya. Dia berasal dari Jepang, maka dari itu sangat mudah menarik perhatian banyak orang. Sikapnya yang polos juga membuat banyak orang merasa nyaman bergaul dengannya. Namun gadis ini cukup ceroboh dan pelupa.

"Kau ingin kemana, Sana?" Chanyeol mulai menyadari arah jalan mereka yang sama, padahal ia tidak tau Sana akan kemana.

Sana tertegun, mulai menatap sekelilingnya dengan bingung.

"Hmm aku tadi mau kemana ya?" Sana berpikir keras, dia merasa bingung mengapa bisa berada di koridor sekolah.

Chanyeol tersenyum kecut sambil menatap Sana, ternyata gadis itu tidak juga berubah.

"Apa kau tidak punya masalah dengan nilai sainsmu?" Chanyeol mulai menebak-nebak apa yang sedang terjadi pada Sana, mengingat Sana buruk dalam pelajaran Sains.

"Ah benar! Aku harus memperbaiki nilai sainsku! Wah Chanyeol selalu tau apa yang terjadi padaku!" Sana tersenyum senang karena mendapat bantuan dari Chanyeol.

"Tentu saja" Chanyeol membalasnya dengan senyuman.

~Just Friend?~

"Lepaskan!" Nayeon berusaha memberontak saat kedua tangannya ditahan oleh Joy dan Seulgi.

Yeri mendekati Nayeon, menatap gadis yang tengah meringis karena tangannya di genggam dengan sangat erat. Yeri tersenyum miring, tangannya tergerak untuk menarik rambut Nayeon.

"Akh!" Nayeon semakin meringis, lehernya terasa sakit karena dipaksa miring.

"Seberapa besar nyalimu, Im Nayeon?" Yeri menatap tegas ke arah Nayeon, mengabaikan ringisan gadis itu.

Just Friend?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang