3. MAU SAMA GAGA!
HAI!
ADA YANG NUNGGUIN?
MAAF YA TELAT, MOOD-NYA LAGI NGILANG KEK DIA SKSKSK
ENJOY PART INI OKE?!
***
Rio menepuk-nepuk punggung putrinya agar segera tertidur. Ini sudah terlalu larut untuk anak seusianya.
"Ayah!"
Astaga... Dikira udah kiyep-kiyep ternyata masih melek aja...
"Ayah kira udah bobo."
Kiara mendongak lalu menggeleng,"Ndak! Kia Ndak bobo lho Ayah, ini matana melek."
Anak semata wayangnya itu membuka matanya lebar-lebar hingga melotot.
"Jangan gitu ah, nanti matanya keluar loh," ucap Rio menakut-nakuti.
Bibir Kiara terbuka sedikit,"Bisa kelual Ayah?"
"Bisa dong, terus nanti kalau keluar Kia nggak punya mata."
"Yaudah Kia melem aja," Kiara menutup matanya erat-erat. Janan kelual ya mata...
Rio terkikik geli hingga tak menyadari Embun masuk kedalam kamar.
"Kenapa Yah?" tanyanya heran.
"Nggak papa," anaknya yang satu ini memang sangat lutcu...
"Ayah! Ada Bunda?" tanya Kiara masih menutup matanya.
"Loh? Kia belum bobo?" kini ibunda dari Kiara itu ikut duduk di ranjang berukuran king size.
"Belum Bunda!"
"Belum bobo kok udah merem?"
"Disuluh Ayah, Bunda! Katana kalo melek nanti matana kelual!" adunya membuat Rio menggaruk tengkuknya. Salah nih...
"Kidding Yang."
"Ayah kan cuma bercanda, Sayang," ucap Embun.
"Benel Bunda?"
"Iya."
"Amosoo..." ucap Kiara tak percaya yang membuat kedua orangtuanya membeo. Astaga... anaknya dapet racun darimana ini?!
"Ciluk"
"Bwa!"
Tak ada yang tertawa, bahkan Rio dan Embun malah menatap Kiara aneh.
"Bunda tama Ayah ketawa dong!" Onti juga dong...
"Hahahaha," ujar mereka berdua membuat Kiara menepuk tangannya riang!
"Ah mantap! Kia mau bobo dulu," bibir mungilnya mengecup cepat pipi Rio dan Embun.
Menutup seluruh tubuh hingga wajahnya dengan selimut tebal.
"Kia, jangan ditutup semua gitu Nak. Nanti sesek," peringat Embun.
"Kia ndak bisa bicala Bunda, teleglam saja."
"Allahuakbar..."
Keduanya hening hingga 10 menit kemudian. Embun dengan hati-hati menarik selimut anaknya hingga sebatas leher.
"Jangan cepet besar ya Sayang..." lirih Embun sambil mengecup dalam kening Kiara. Mana sempat Bunda, Authornya jahat...
"Eh gapapa kali Yang, kita kan masih bisa bikin adek buat Kia--aww!" ucapan Rio terpotong oleh cubitan dari istrinya.