7. Mencari Pekerjaan

1.3K 33 0
                                    

Hari pertama Sofia mencari-cari lowongan pekerjaan. Sukses membuatnya kelelahan sudah beberapa perusahaan yang dia kunjungi, namun tak satupun yang menerimanya. Panas nya matahari mulai membuat nya kelelahan Sofia pun memutuskan beristirahat sejenak. Ia pun membuka botol air mineral yang baru saja dibelinya.

Tidak beberapa jauh dari tempat ia beristirahat. Ia melihat seorang pria dan wanita yang sedang bertengkar. " Plakk". Bunyi pukulan yang dilakukan pria tersebut disalah satu pipi wanitanya. Sofia pun bergegas datang berusaha menengahi pertengkaran diantara mereka.

" Hey bung jangan kasar terhadap wanita, bukan kah kau juga terlahir dari seorang wanita, ibumu juga seorang wanita bukan ". Tunjuk sofia terhadap lelaki tersebut.

" Siapa kau, berani-beraninya ikut campur urusanku, terlebih-lebih membawa bawa ibuku ? ". Amarah pria tersebut terhadap Sofia.

" Dan kau wanita jalang pergi dari sini, janga coba-coba kau menemuiku lagi !". Ancam pria tersebut pada wanita itu.

" Ok fine, aku akan pergi, kau akan menyesal telah berbuat kasar padaku ". Wanita itu pun berlalu pergi seraya tangannya memegang sebelah wajahnya.

" Dan kau mau apa lagi masih berada disini ? ". Tanya pria tersebut yang memegangi tangan Sofia lantas menatapnya dengan tatapan sinis.

"Lepaskan aku, jangan coba macam-macam padaku ". Ucap Sofia berusaha melepaskan tangannya dari pria tersebut namun usahanya gagal tenaga pria tersebut lebih kuat darinya.

" Lepaskan, kalau tidak aku akan...".
" Akan apa? ". Potong pria tersebut seraya mendekatkan wajahnya kearah Sofia.

Sontak hal tersebut membuat Sofia sedikit panik kemudian ia melayangkan kakinya kearah selangkangan pria tersebut. Serta ia menggigit pergelangan tangannya. Hal tersebut sontak saja membuat pegangan pria tersebut terlepas.

" Awww sakit, awas kau !!". Teriak pria tersebut saat melihat Sofia yang tengah berlari meninggalkan dirinya yang kesakitan.
" Awas saja kalau aku ketemu dia lagi , aww aduhh sakit, dasar wanita drakula ". Ucap pria tersebut.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Sementara Elvan yang sedang berada diruang kerjanya teringat akan Sofia. " Lagi apa dia sekarang, apa dia sudah berhasil menemukan pekerjaan yang dia cari ".  Gumam Elvan lirih seraya meraih ponselnya . Dia pun tersenyum menatap layar ponselnya, sembari jari-jarinya terus mengetik ponsel pertanda iya sedang membalas chat seseorang.

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka. Disana telah berdiri Antoni dengan raut wajah sedang menahan amarah lalu melangkah masuk dan menghempaskan tubuhnya kesofa yang berada diruangan Elvan.

" Hey Antoni, bisakah kau ketuk pintu dulu sebelum masuk keruangan ku ?". Sergah Elvan yang terlihat kurang suka dengan sikap Antoni yang seenaknya.

" Ayolah sobat, ini hanya masalah sepele tak perlu dibesar-besarkan ". Balas Antoni.

" Hmmm,, mau apa kau tiba-tiba datang tanpa memberitahuku dulu dengan raut wajahmu yang tak sedap dipandang itu ?".  Tanya Elvan penasaran.

" Ahh, kau tau ,aku baru saja bertemu dengan seorang wanita drakula, ia berhasil menendang adikku serta menggigit pergelangan tanganku ". Jelas Antoni dengan nada kesal.

" Hahhahaha". Seketika tawa Elvan pecah mendengar pengakuan sahabatnya tersebut.
" Sungguh Antoni, ini hal yang lucu yang pernah kudengar darimu, pasti wanita itu amat pintar dan pemberani hingga kau sendiri bisa dengan mudah ditaklukannya". Ucap Elvan tertawa seraya menghampiri sahabatnya dan duduk disebelahnya.

" Kau memang bukan sahabat terbaikku, bisakah kau sedikit bersimpati pada sahabatmu yang lagi menahan sakit serta rasa malu diperlakukan seperti ini ".  Balas antoni dengan sedikit kesal.

" Sudahlah lagian adikmu itu tak ada masalah kan, serta kulihat pergelangan tanganmu baik-baik saja, hanya terlihat bekas gigitan seseorang dan kuyakin ini semua karena kesalahan mu ". Hibur Elvan seraya tangannya menepuk-nepuk pundak Antoni.

" Ah kau dari dulu emang tak pernah membelaku ". Rajuk Antoni.

" Kau ini laki-laki atau perempuan bisa-bisanya kau merajuk ". Tawa Elvan lagi-lagi pecah melihat tingkah Antoni.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Sesampainya dirumah Sofia bergegas masuk kekamarnya dan mengabaikan para pelayan yang terlihat sibuk dengan pekerjaanya masing-masing. Lantas ia pun bergegas mandi menghilangkan bau matahari akibat seharian ia berkeliling mencari pekerjaan. Air shower yang mengaliri tubuh seketika dapat menghilangkan segala lelah dan penat membuatnya terasa lebih segar. Setelah selesai berpakaian Sofia bergegas turun hendak mengambil segelas air mineral.

" Hey Sofia, bagaimana harimu apa kau baik-baik saja ?  apa kau sudah mendapatkan pekerjaan yang kau mau ? ". Tanya Elvan yang baru pulang dari kantornya.

" Hey, kau sudah pulang bukankah ini masih jam 16.00 WIB sore". Tanya sofia balik sambil matanya tertuju pada jam yang melingkar dipergelangan tangannya.

" Oh iya, aku ingin mengajakmu makan malam bersamaku, makanya aku pulang kerumah lebih awal ". Jelas Elvan.

"Oh.." .angguk Sofia.

" Tapi kau belum menjawab pertanyaan ku bagaimana harimu, apa kau sudah mendapat pekerjaan ? ". Lagi Elvan bertanya pada sofia seraya ia duduk di kursi meja makan dekat Sofia mengambil Air minumnya.

" Ahh..hari ini begitu melelahkan tapi aku senang setidaknya aku tidak bosan karena harus menonton TV Seharian, dan pekerjaan aku belum mendapatkannya ".
Jawab Sofia tertunduk lesu.

" Kau harus semangat Sofia, karena jika kau semangat maka kau akan dengan mudah mendapatkan pekerjaan yang kau inginkan, atau kau bekerja saja dikantorku, aku bisa memberikan mu jabatan yang bagus ".  Hibur Elvan sambil tersenyum pada Sofia.

" Ah terima kasih, kau begitu baik padaku, biarkan aku berusaha sendiri mendapatkannya mungkin saja salah satu dari lamaran yang ku ajukan ada yang mau menerima ku, walau hanya sebagai cleaning service". Tolak Sofia lembut sembari membalas senyum Elvan padanya.

" Baiklah kalau begitu, jangan sungkan-sungkan meminta bantuan padaku, sekarang bersiaplah, tak lama lagi Aditya akan datang menjeput kita ". Ucap Elvan mengakhiri percakapan mereka.

Angguk Sofia mengerti lalu beranjak menuju kamarnya untuk bersiap-siap . Begitu juga Elvan yang berlalu meninggalkan Sofia menuju kamarnya.

TERPAKSA MENIKAH KONTRAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang