8. Benih Benih Cinta

1.5K 29 0
                                    

Sesampainya di Restoran yang dimaksud Sofia bingung karena melihat suasana di restoran yang begitu sepi. " Kita ga salah makan disini ?". Tanya Sofia heran.

" Gak aku sudah menyuruh Aditya untuk menyewa Restoran ini semalam ". Jelas Elvan seraya tangan nya menarik salah satu kursi dan mempersilahkan Sofia duduk.
" Tapi ini terlalu berlebihan Elvan hanya untuk sebuah makan malam saja kau mesti menyewa tempat ini, bukankah itu menghambur-hamburkan uang namanya  ". Ucapnya lanjut.

" Tidak lah, apa kau mau kejadian tempo hari terulang lagi dimana  semua orang melihat kita, hingga kau sendiri merasa terganggu ".

" Oh ". Angguk Sofia.
"Ternyata begini rasanya jadi orang terpandang. Memiliki segalanya tapi gak bisa leluasa menikmati nya . Sungguh tidak menyenangkan ". Gumam Sofia lirih.

" Apa ?. Apa yang sedang kau katakan Sofia ?". Tanya Elvan yang mendengar gumaman Sofia.

" Hahhh tidak ada, aku hanya berkata pada diriku sendiri ". Jawab Sofia kikuk.

" Dasar wanita aneh ". Batin Elvan seraya menatap Sofia dengan senyuman.

Sofia yang merasa Elvan terus memperhatikan nya sejak tadi merasa risih.
" Mengapa kau terus menatap ku apa ada yang salah dengan penampilanku ?". Ucap Sofia sambil melihat seluruh penampilannya.
" Oh .. tidak penampilanmu tidak ada yang salah, hanya saja kau terlihat lebih cantik malam ini ". Puji Elvan seraya tersenyum.

Pujian Elvan sukses membuat jantung Sofia berdegup lebih kencang bahkan membuat rona di pipinya memerah.

" Kau terlalu berlebihan memujiku, kau juga sebenarnya sangat tampan ". Balas Sofia malu-malu.

Elvan pun tersenyum melihat Sofia yang mulai terlihat salah tingkah didepan nya.
" Sudahlah, ayo kita makan sepertinya makanan di hadapanmu  sudah memanggil manggil untuk kau santap ". Ucapan Elvan menyudahi semuanya.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Sofia Pov

Sedari tadi Sofia berusaha memejamkan matanya, tapi semakin iya berusaha memejamkan matanya bayangan Elvan semakin sering muncul di pikirannya. Ia masih membayangkan betapa perhatian Elvan padanya. Pujianya yang sukses membuat jantung Sofia berdetak lebih cepat. serta perlakuan perlakuan Elvan yang begitu baik padanya. semua yang terjadi seakan membuat Sofia terbang tinggi.

" Ahh sayang ini semua hanya sebatas pernikahan kontrak , andai saja ini benar-benar pernikahan sesungguhnya pasti aku bahagia sekali saat ini ". Ucap Sofia pada dirinya sendiri.
" Sudahlah Sofia tak perlu kau berharap lebih ini hanya pernikahan diatas kertas, lagian mana mungkin dia bisa menyukai wanita biasa seperti dirimu". Batinnya lagi sembari terus mencoba memejamkan matanya.
Namun begitu matanya mulai terpejam. Sebuah pesan masuk keponselnya. Diraihnya ponsel yang sedari tadi diletakkan nya di nakas. " Siapa si yang kirim pesan malam-malam begini hah.. ". Omelnya.
Setelah dibuka ternyata Elvan yang mengirim pesan.
" Elvan lagi dimana dia mengapa ia mengirim pesan larut malam begini ". Gumamnya heran.

" Selamat tidur Sofia semoga mimpimu indah ".
Isi pesan dari Elvan hampir saja membuat Sofia jantungan. Ia pun mencubit tangannya berharap ini bukan mimpi.
" Aww". Ah ternyata bukan mimpi ". ucapnya sembari tersenyum senang. Ia pun dengan segera membalas pesan Elvan. " Selamat tidur juga Elvan ". Balas Sofia singkat.

Lalu meletakkan kembali ponselnya dan segera bergegas untuk tidur dengan senyum yang terus mengembang dibibirnya.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

ELVAN Pov

Elvan baru saja kembali kekamarnya setelah ia menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda karena kepulangannya lebih awal dari kantor tadi. Saat Elvan hendak mengambil piyama nya tanpa sengaja ia menjatuhkan sebuah foto. Setelah memungutnya Elvan terlihat begitu menahan emosi.

" Bian mengapa kau begitu tega menghancurkan cintaku bukan itu saja, kau juga sudah menghancur seluruh kepercayaanku padamu . tapi mengapa sampai detik ini, aku masih saja mengingatmu Bian.mengapa ?  Kau tau seharusnya saat ini kita sudah menikah tapi kau tega berkhianat Bian. aku mengerti sekarang mengapa kau tak pernah mau setiap kali aku akan mengenalkanmu kepada keluarga ku, ya, karena kau sudah merencanakan semua ini bukan, kau ingin mempermalukanku dihari pernikahan kita, kenapa Bian Kenapa ?? Padahal aku begitu mencintaimu ". Elvan terus berceloteh sambil memandangi sebuah foto yang baru saja di pungutnya dengan raut yang penuh dengan amarah. Kemudian ia pun meremas habis foto tersebut lalu melempar nya asal.

" Ahh Bian, kau slalu membuat kepalaku hampir merasa pecah karena terus memikirkanmu ". Gumamnya lirih seraya kedua tangannya menjabaki rambutnya sendiri.

" Sudahlah aku mesti bangkit, tak ada gunanya terus menerus memikirkanmu ". Batinnya .

Kemudian ia pun mencari cari ponsel yang ternyata masih tertinggal  di ruang kerjanya. Begitu selesai mengambil ponselnya ia pun menuju kembali kekamarnya.  Seketika langkahnya terhenti setelah melewati kamar yang ditinggali Sofia.
" Apa aku ketuk saja kamar nya ya, lalu aku bercerita padanya siapa tau semua menjadi lebih baik ". Ucapnya pada diri sendiri.
Begitu ia bersiap akan mengetukkan tangannya dipintu kamar Sofia.

" Ahh Sofia apa dia sudah tidur, tak enak jika harus membangunkannya ".
Ia pun mulai memainkan ponselnya beberapa saat lantas tersenyum setelah menerima sebuah notifikasi dan berlalu menuju kamarnya.

TERPAKSA MENIKAH KONTRAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang