10. Lelaki Gila

1.2K 27 0
                                    

Dipertengahan perjalanan tiba tiba saja taxi yang ditumpangi Sofia mendadak oleng dan hampir saja menabrak seekor kucing yang sedang berjalan dipinggir trotoar . " Awas pak ada kucing didepan ". Teriak Sofia panik seketika. Syukurlah mobil bisa dikendalikan dan berhenti tepat waktu . kurang dari satu detik saja mungkin kucing itu sudah tewas tertabrak .
" Ah maaf nona , ban mobil belakang pecah saya juga lupa bawa ban serep mau kah nona saya cari kan taxi pengganti ? ". Ucap supir tersebut meminta maaf.
" Baiklah pak , tolong bantu saya mencari taxi lain ya pak ? ". Angguk Sofia.
" Ia nona. Saya baru saja menghubungi teman saya . Dia masih menuju kemari katanya . Sekali lagi saya minta maaf nona telah memperlambat tujuan nona ".
" Tidak apa-apa pak, namanya juga musibah ini bukan kemauan kita, yang penting tidak ada yang terluka diantara kita " . Balas Sofia tersenyum.
" Terima kasih nona, nona begitu baik dan pengertian semoga saja jodoh nona nanti orang yang baik ". Kata supir taxi tersebut.
" Ah bisa saja bapak bercandanya ". Balas Sofia sembari tertawa kecil lantas keluar
membuka pintu mobil.

Saat hendak menunggu kedatangan taxi yang lain Sofia mendadak berlari mengejar kucing yang tadi hampir ditabrak oleh taxi yang ditumpanginya. Hampir saja kucing tersebut tertabrak oleh sebuah mobil yang melaju dan langsung berhenti mendadak.

"  Hey... Apa kau sudah gila, membahayakan nyawa mu sendiri demi seekor kucing ". Teriak seseorang yang keluar  dari mobil tersebut kesal.
Sofia pun lantas menghampiri suara yang sudah meneriakinya . " Bisakah anda tidak kebut-kebutan dijalanan umum seperti ini ". Marah Sofia lantas menatap orang tersebut.
" Kau ?". Tunjuk orang tersebut.
" Kau wanita Drakula yang pernah menggigit ku kan ?". Tatap lelaki itu sinis.
" Kau orang yang begitu kasar itu kan ?". Sofia balik bertanya.

" Oh Tuhan mengapa Kau pertemukan aku lagi dengan wanita drakula yang sudah melukaiku ini ". Gumam lelaki tersebut kesal.

" Hey Tuan kau pikir aku senang ketemu dengan lelaki brengsek seperti anda yang tidak bisa memperlakukan wanita dengan baik ". Balas Sofia lantas mencoba meninggalkan lelaki tersebut. Namun baru saja beberapa langkah kakinya berjalan lelaki tersebut menariknya hingga membuat Sofia kehilangan keseimbangan serta merta jatuh kepelukan lelaki tersebut.

" Ah apa yang sudah kau lakukan ?". Tanya Sofia seketika hendak bangun namun lelaki itu begitu kuat memegangi pergelangan tangan Sofia. " Lepaskan aku ". Bentak Sofia lagi . namun lelaki tersebut malah tersenyum menatap intens Sofia dan berusaha mendekatkan wajahnya.
" Plakk " . sebuah tamparan keras sukses mendarat di pipi lelaki tersebut. Bukan itu saja Sofia juga kembali menggit pergelangan tangan lelaki tersebut. Yang membuat dia bisa dengan mudah melepaskan diri dari lelaki tersebut.
" Aww... ". Ucap lelaki tersebut kesakitan seraya memegangi sebelah tangannya.
" Dasar wanita gila . Sudah dua kali kau menggigitku . Awas saja kalau kita bertemu lagi ". Ancamnya pada Sofia yang hendak naik ketaxi yang sedari tadi ditunggunya.

Sofia pun menghentikan langkahnya lantas berkata sesuatu.
" Maaf kan saya Tuan . Aku berharap Tuhan tidak akan mungkin mempertemukan ku dengan lelaki brengsek  seperti mu lagi ". Balas Sofia tersenyum sembari melambaikan tangannya kearah lelaki tersebut.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Elvan Pov

Begitu sampai di kediamannya Elvan yang hendak terlebih dulu masuk kekamarnya berhenti karena mencium aroma masakan yang amat sangat membuat cacing dalam perutnya meronta-ronta. " Hmmm ... Siapa yang memasak makanan yang kelihatannya begitu lezat ini ". Gumam Elvan yang tengah berada di ruang makan. Elvan pun melirik dan melihat Sofia masih sibuk di dapurnya. Elvan pun bergegas menghampiri Sofia.

" Kau yang memasak ini semua Sofia ?". Tanya Elvan yang mengagetkan Sofia.
" Elvan kau sudah pulang . Tapi mengapa aku tidak mendengar kedatangan mu ". Tanya Sofia balik.
" Itu karena kau begitu bersemangat memasak hingga mengabaikan kedatangan ku ". Elvan menjawab .
" Oh ya, maafkan aku. Mau aku bantu membawakan tas mu ". Tawar Sofia tersenyum simpul. Karena melihat Elvan yang masih memegang tas kantornya.
" Tidak perlu , biar aku saja  yang bawa sekalian aku juga mau membersihkan diri ". Tolak Elvan halus .
" Kalau begitu baiklah. Aku tunggu kau di meja makan. Aku sengaja masak makanan special sebagai permohonan maaf ku udah ngebatalin janji siang tadi ".
" Ya sebentar lagi aku akan kembali, sama satu lagi jangan kebanyakan melamun soalnya aku pernah dengar obrolan para pelayan kalau didapur ini sering ada penampakan ". Canda Elvan sambil tersenyum seraya melangkahkan kakinya meninggalkan Sofia.
" Ahh si Elvan ada-ada saja dia pikir aku wanita yang penakut apa ". Omelnya sendiri.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Tak butuh waktu lama untuk Elvan membersihkan diri kemudian turun dari kamarnya lantas berada di meja makan.
" Ini semua kau yang memasaknya Sofia ?". Tanya Elvan heran melihat begitu banyak makanan yang tersaji.
" Ya. Sebenernya sudah lama aku ingin masak ini semua tapi waktunya belum tepat. Dan menurutku inilah waktu yang tepat ". Balas Sofia tersenyum.
Elvan pun mengangguk mengerti kemudian mulai mencicipi satu persatu masakan Sofia.
" Bagaimana rasanya ?". Tanya Sofia antusias.

"Emm"..
" Gak enak ya ". Sofia tertunduk lesu.
" Enak kok. Malah menurutku ini enak banget ". Puji Elvan seraya mengacungkan kedua jempolnya.
" Serius ?". Tanya Sofia bersungguh-sungguh.
" Ya. Serius ".
" Kalau begitu kau harus makan semua nya ya ?".
" Semua ini ?".
" Ya ". Angguk Sofia antusias.
" Baiklah Nyonya Sofia saya akan menghabiskan seluruh masakan ini ". Ucap Elvan dibarengi canda tawa Sofia.

Selesai menghabiskan seluruh makanan. Elvan memberikan sebuah paper bag kepada Sofia.
" Ini hadiah untuk mu Nyonya Sofia ".
" Hadiah, untuk apa bukankah ulang tahun ku masih lama lagi ". Tanya Sofia heran.
" Untuk keberhasilanmu mendapatkan sebuah pekerjaan ".
" Emanknya harus ?".
" Jadi kau ingin menolak pemberian dari suami mu ini ". Tegas Elvan.
" Ah tidak tidak. Bukan begitu aku pikir ini terlalu berlebihan ".
" Sekarang bukalah. Semoga kau suka ".
Sofia pun lantas mengeluarkan isi dalam paper bag dan menemukan sebuah kotak yang begitu dibuka ternyata isinya sebuah jam tangan .
" Jam tangan ? ". Tanya Sofia.
" Ya. Biar kau selalu on time ketika pergi kerja ". Senyum Elvan.
" Kau meledek ku, karena dulu aku pernah kesiangan ketika akan bekerja ?". Seketika Sofia memanyunkan bibirnya.
" Tidak, ternyata selain teledor kau juga pemarah ya ?". Balas Elvan menimpali.
" Ah tidak juga itu hanya perasaanmu saja ". Jawab Sofia tertawa kecil.
" kalau begitu , mulai besok dan seterusnya kau harus memakainya ".
" Baiklah Tuan Elvan. Aku berjanji tak akan pernah melepasnya . Terima kasih banyak ya untuk semua yang kau berikan padaku ". Ucap Sofia sembari mengecup sebelah pipi Elvan. Ntah dapat keberanian dari mana sehingga dia berani mencium Elvan.
Elvan yang mendapatkan ciuman dari Sofia lantas tersenyum penuh arti.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Keesokan paginya Sofia tampak terburu-buru hendak menuju tempat kerjanya hingga ia pun mengabaikan Elvan yang juga tengah bersiap berangkat kekantornya.
" Sofia apa kau sudah akan berangkat bekerja ?. Bagaimana kalau kita pergi bersama ?". Ajak Elvan seketika langkah Sofia terhent.
" Terima kasih Elvan tapi aku sudah memesan sebuah taxi online . Sebentar lagi juga datang".
" Tapi kau kan bisa menghemat ongkos kalau pergi bersamaku ?".
" Ah tidak perlu. Itu dia taxi nya udah dateng. Aku duluan ya ". Balas Sofia berlalu meninggalkan Elvan yang masih terus menatapi kepergiannya.
" Ehmm.. Tuan apa kita pergi sekarang ". Pertanyaan Aditya membuat Elvan mengalihkan pandangannya.
" Ya Aditya pagi ini aku ada rapat penting jadi usahakan kita sampai tepat waktu ".
" Baik Tuan ". Angguk Aditya mengerti.

TERPAKSA MENIKAH KONTRAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang