🦉 |Sick.

2.9K 498 94
                                    

Pagiku cerahku
Matahari bersinar
Ku buka laptopku
Langsung kelas online

▔▔▔▔▔▔▔▔▔

Merasakan sesuatu yang basah di dahi, membuat Bokuto Koutaro membuka kelopak matanya perlahan.

Sinar senja kala itu memasuki sel fotoreseptor-nya membuatnya beberapakali mengerjapkan matanya, dalam pandangannya yang kabur ia melihat siluet seorang perempuan.

"Okaasan?" Gumam Bokuto.

Manik ke-emasannya kala itu hanya dapat menangkap sebuah senyuman manis. tetapi Bokuto, tidak tahu betul siapa pemilik senyum itu.

'senyumnya, mirip seseorang' batin Bokuto.

Setiap helaian rambut Bokuto dielus pelan membuat sang empu, kembali terpejam.

"Tolong lekas sembuh, kou..." Bisik perempuan tersebut, setelah itu Bokuto kembali dalam tidurnya.

Merasakan tenggorokannya kering, Bokuto membuka matanya secara perlahan. Ia sempat menoleh ke arah tirai kamarnya yang sudah tertutup.

Berarti sekarang sudah malam.

Disaat ingin beranjak dari kasur miliknya, Bokuto dikejutkan dengan (Name) yang tertidur di ujung kasurnya.

Tangan kekar itu terangkat untuk mengelus rambut (Name). Namun sayangnya, (Name) sudah terlebih dahulu terbangun.

"Koutaro, sudah bangun? Apa masih merasakan pusing?" Tanya (Name) dengan suara paraunya.

Posisi Bokuto yang sudah terduduk dan bersandar dikasurnya hanya bisa tersenyum lemah, rasanya tubuh Bokuto begitu lemas untuk berbicara-pun rasanya kurang begitu enak.

"Kau ingin apa, Koutaro?" Tanya (Name) lagi.

"Kenapa, (Name)-chan bisa disini?" Gumam Bokuto yang masih terdengar oleh (Name).

Bokuto melihat bahwa kekasihnya menghela nafasnya, kemudian tanganya terulur mengambil sesuatu yang berada di kening Bokuto.

"Akaashi tadi yang memberitahuku, kalau kau sakit." Ucap (Name) sambil meletakan kembali kain ke baskom lalu.

Tangan mungil (Name) kini sudah berada kening Bokuto, suhu tubuh yang masih terasa panas membuat (Name) memandang Bokuto khawatir.

"Kenapa sih?! kau itu sakit, tidak langsung menghubungiku? Kenapa Akaashi yang kau beritahu!"

"aku tidak ingin merepotkan, (Name)-chan" ucap Bokuto dengan suara seraknya sambil mempoutkan bibirnya.

"Ck! Tapi kau merepotkan Akaashi, Kau pikir ini cerita BokuAka huh?!"

"Eh, maksudnya apa (Name)-chan?"

"Sudahlah, lupakan saja. Sekarang kau harus makan, jadi aku akan membuatkan mu bubur dan lagi kau harus mengganti bajumu agar lebih nyaman."

Dengan cekatan (Name) mengambil kaos milik kekasihnya dan celana training untuk digunakan Bokuto.

"(Name)-chan..."

"Ya? Ada apa Koutaro?"

"Pakaikan aku baju juga ya, tubuhku masih lem..."

-bugh!-

Satu kaos hitam melayang pas mengenai wajah Bokuto.

"Apa kau gila, huh?!" Kini wajah (Name) nampak memerah.

Bisa-bisanya Bokuto berkata seperti itu, disaat dirinya sakit.

(Name) buru-buru meninggalkan Burung hantu itu sendirian dikamar dan langsung memasak bubur untuk Bokuto.

MY BOYFRIEND | BOKUTO KOUTAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang