Taman bermain menjadi salah satu tempat yang mereka putuskan untuk berkencan di hari pekan ini, padahal saat ini cuaca sedang panas-panasnya.
Tetapi bukan Bokuto Koutaro namanya jika memilih mengikuti perkataan sahabatnya untuk berkencan di tempat ini.
Karena embel-embel tiket wahana gratis yang diberi Kuroo, Akhirnya Bokuto ikut menyeret (Name) dan menjadikan hari itu menjadi hari pertama kencan mereka.
Wajah masam tercetak jelas di wajah (Name) berbanding terbalik dengan Bokuto, dirinya benar-benar layaknya anak kecil yang baru saja datang ke tempat seramai ini.
"Bokuto-san apakah kau yakin ingin bermain? Hari ini cuacanya sangat panas loh" sembari menutupi wajahnya dari sinar matahari, (Name) berusaha membujuk Bokuto untuk tidak bermain.
"Tidak panas kok (name), hanya cuaca hari ini sangaaaat cerah" ujar Bokuto ceria.
Dengan satu helaan nafas, mau tidak mau (Name) sepertinya harus mengikuti kemauan kekasihnya itu.
"Baiklah, tetapi sebelum itu. Belikan aku payung! Aku tidak kuat dengan panas ini"
-
Entah sudah berapa banyak permainan yang di mainkan oleh Bokuto, sejak tadi peran (Name) hanya memantau apa saja yang Bokuto lakukan. Dirinya tak mau ikut bermain diwahana yang menurutnya begitu berbahaya bagi rohani maupun jasmani nya.
Layaknya seperti Ibu dengan sigap (Name) memberikan minum kepada Bokuto selepas dirinya bermain.
"Apa kau sudah lelah, Bokuto-san?"
Kini mereka berdua sedang beristirahat, duduk dibangku yang dirindangi pohon. Bokuto yang sudah kelelahan hanya berdehem menjawab pertanyaa (Name).
"Bagaimana kalau kita pulang, lagipula hari sudah mulai sore, Bokuto-san" ujar (Name) sambil menatap langit yang sudah mulai berubah warna
Manik emas itu melirik (Name), ia sebenarnya masih belum puas bermain karena seharian ini hanya dirinya yang bermain sedangkan kekasihnya hanya menunggu dirinya dibawah payung yang tadi ia belikan.
"(Name)...."
"Ya?"
"Aku masih ingin bermain" pinta Bokuto
"Baiklah" dengan pasrah (Name) mengiyakan permintaan Bokuto, kalau menolak pun pasti akan berakhir Bokuto yang akan ngambek.
Senyum Bokuto mengembang, lantas ia menarik tangan kanan (Name) yang kosong karena tangan kirinya masih memegang payung pemberiannya.
"Hey! Hey! Hey! Ayo (Name) kita harus menaiki Ferris wheel"
Betapa terkejutnya (Name) dengan perlakuan Bokuto yang begitu cepat, ia tahu bahwa sang kekasih adalah seorang Atlet jadi bisa bergerak begitu gesit berbeda dengan dirinya yang hanya orang biasa. Bahkan untuk bangun dari kasur saja malas apalagi berlari.
Lantas dengan mencoba melepas genggaman Bokuto adalah pilihan yang terbaik, nafas (Name) tak beraturan. kini dirinya terengah-engah dan mencoba mengatur napasnya, Bokuto merasakan tangannya hampa kini menatap kearah belakang ia terkejut mengetahui sang kekasih hampir kehabisan napas karena dirinya.
"Eh?! (NAME)!" Bokuto menghampiri (Name), dirinya panik melihat sang kekasih yang sudah pucat akibat dirinya.
"Gomennn (Name)," kepanikan menyerang sang Ace fukurodani dirinya bingung harus bagaimana, ia dengan cepat berpikir apa yang harus ia lakukan.
Sentuhan tangan diatas punggung tangan Bokuto membuatnya menatap sang lawan, senyumannya (Name) begitu menawan tetapi hanya butuh beberapa detik berubah menjadi demon.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOYFRIEND | BOKUTO KOUTARO
Historia Corta─ ੈ✩‧₊˚ B. Koutaro x Reader ↳ completed! ❝ Bagaimana rasanya Berpacaran dengan Seorang Bokuto Koutaro! ❞ 𝐬𝐨𝐮𝐫𝐜𝐞 𝐜𝐨𝐯𝐞𝐫¡ @/husbuwaifeu [alise] 20/10 by husbuwaifeu ☪︎⋆。˚