"(Name)-chan" rengek Bokuto sambil memeluk kekasihnya.
Hari ini (Name) sedang berada dirumah Bokuto karena Ibu mertua dan berserta 2 kakak ipar (Name) sedang pergi hingga besok.
Jadi, ibunya Bokuto berpesan kepada (Name) untuk menjaga anak bontotnya itu.
"Ada apa, Kou?"
"Bosaaaan" Ucap Bokuto sambil menenggelamkan wajahnya dicurug leher (Name).
"Ih, Kou kenapa sih suka banget ngedusel dileher aku?! Geli ihhhh!" (Name) yang awalnya lagi nugas dikamar Bokuto jadi ga bisa fokus gara-gara kelakuannya yang punya rumah.
"(Name)-chan wangi strawberry, Kou suka baunya, tadi sebelum kesini (Name)-chan mandinya pake selai strawberry ya?" ucap Bokuto
"apasih? Aku mandi pake sa-IH! KOU KOK DIJILAT LEHER AKU?!" Teriak (Name) kaget karena merasakan lehernya dijilat oleh Bokuto.
"(Name)-chan, Koutaro makan boleh? Soalnya wanginya (Name)-chan kayak selai strawberry yang baru dioles diroti panggang. Kou pengen" ujar Bokuto sambil menaruh dagunya di bahu (Name).
(Name) tiba-tiba stagnan mendengar ucapan Bokuto, dia langsung menoleh kearah Bokuto yang dimana posisi Bokuto memeluk (Name) dari belakang.
"Kou kamu lagi laper ya? Makanya ngucapnya ngelantur gitu" ucap (Name) sepositif mungkin.
Bokuto menghela nafasnya lalu bibirnya tiba-tiba mengkerut, -"Iyah Kou laper, tadi mamah ga masakin Kou sarapan. Soalnya Kou bangunnya tadi kesiangan dan makanannya udah diabisin sama kakak-kakak aku"
(Name) menghela nafas pelan, ia meletakan pena yang ia pegang kemudian ia berbalik arah ke arah Bokuto yang membuat pelukan Bokuto terlepas.
(Name) menangkup pipi Bokuto dan sedikit menekan dan akibat perlakuan (Name) itu kini wajah Bokuto terlihat lucu karena ulah (Name).
"Yaudah, yuk kita masak aja"
-
"(Name)-chan! NASINYA HABIS NIH!!" teriak Bokuto.
"Gak usah teriak, Kou! Aku ada disebelah kamu nih loh, yaudah masak nasi sana! Aku masih fokus buat soupnya nih"
"T-tapi (Name)-chan..."
"Apa lagi Kou?"
"I don't even know how to make rice"
"Holy shit! Yaudah kamu duduk aja disana" Ujar (name)
"Tapikan, aku mau bantuin (Name)-chan masak" ujar Bokuto dengan nada suara rendahnya.
Bokuto udah masang muka murung gitu, (Name) yang ngeliat itu cuma menghela napasnya. Mau nolak ntar emo modenya kambuh kalau di iyain bingung mau nyuruh apa.
Tiba-tiba pas (Name) lagi berpikir, suara dering handphone (Name) bunyi dari atas kamar Bokuto.
"Kou, kayaknya hape aku bunyi deh. Aku keatas dulu ya" (Name) yang udah mau ngelangkah ke kamar Bokuto tiba-tiba terhenti gara-gara Bokuto nahan tangan (Name).
"Terus, aku bantuin kamu apa?"
(Name) berpikir sebentar, -"eumm, masak nasi aja deh, kalo misalnya ga tahu coba liat google atau ga tanya aku ya."
Setelah itu, (Name) langsung buru-buru ninggalin Bokuto sendirian didapur dan membiarkan Bokuto yang sedikit kebingungan.
(Name) yang sudah berada dikamar Bokuto langsung buru-buru nyari ponsel miliknya dan disaat melihat pop-up milik ponselnya ternyata terdapat satu panggilan tak terjawab dari Kuroo. Namun, selang beberapa menit ponsel itu berdering kembali dengan tertera nama 'city cat' di layar tersebut.
"Moshi-moshi tuan putri" sapa Kuroo disebrang telepon.
"Ada apa kur?"
"Astaga, namaku Kuroo Tetsurou. Bukan kur! Kenapa kebiasaan burukmu tak berubah sih?!" Omel Kuroo disebrang telepon.
"Ya ya ya! Terserahlah, oh ya ada apa kau menelepon, kur?"
"Bayar hutangmu (Name)! Aku ingin pergi berkencan dengan pacarku" ujar Kuroo To The Point!.
"Hanya hutang seribu perak saja ditagih, dasar lelaki durjana! Yasudah kalau kau in-" ucapan (Name) terhenti karena tiba-tiba saja Bokuto memangil dirinya dari ujung pintu kamar.
"(Name)-chan" panggil Bokuto yang hanya menimbulkan sebagian kepalanya dibalik Pintu.
"Maaf Kou, nanti saja ya aku sedang menerima telepon sebentar" ujar (Name)
"Eummm, tapi.."
"Tunggu sebentar sayang" kata (Name) dan Bokuto ngangguk-ngangguk mengiyakan setelah itu ia langsung pergi menghilang dari balik pintu.
"Eh? Kau sedang berada dirumah Brokuto?" Tanya Kuroo karena dia mendengar suara Bokuto.
"Iya, aku lagi dirumahnya dia. Kenapa? Mau kesini juga?"
"Nanti sorelah aku mampir, pagi ini aku mau kencan dengan kekasihku dulu" ucap Kuroo sedangkan (Name) cuma merotasikan bola Matanya.
"Dasar bucin!" Sarkas (Name).
"Yeu! Bucin teriak bucin! Udah ah aku matikan ya. Jangan lupa bayar hutangmu" ujar Kuroo
"Iya bawel!" (Name) langsung mematikan ponselnya dan tiba-tiba suara pintu berderit terbuka oleh Bokuto.
"(Name)-chan sudah selesai teleponannya?" Tanya Bokuto.
(Name) menoleh kearah Bokuto dan mengangguk mengiyakan, -"sudah Kou, tadi yang menelepon Kuroo. Oh ya tadi kau memanggilku ada apa ya?" Tanya (Name) penasaran.
"(Name)-chan, kalo misalnya kou makan beras terus kemudian Kou minum air panas, berasnya bakal berubah jadi nasi ga ya diperut aku?" Ujar Bokuto polos, iya bener-bener polos bahkan (Name) sampe nepuk jidatnya.
"Tapi udah kamu lakuin belum Koutaro?" Tanya (Name).
Si Bokuto ngangguk-ngangguk dan (Name) otomatis langsung melotot, astaga dia bakal masuk penjara oleh ibunya Bokuto gara-gara anaknya mati makan beras.
"Seriusan Kou?!"
"Udah aku makan tapi aku buang lagi, ternyata makan beras ga enak, banget (Name)-chan" ujar Bokuto.
"Huft, Alhamdulillah ga masuk penjara. Yaudah ayo sekarang kita masak, kamu laperkan katanya" kata (Name) dan langsung merangkul lengan kekar milik Bokuto dan berjalan menuju dapur.
┌───── -ˋˏ ∵✉︎∴ ˎˊ- ─────┐
Aku berharap semoga Bokuto Koutaro tidak sakit perut setelah makan beras mentah.
└───── -ˋˏ ∵✉︎∴ ˎˊ- ─────┘
.*⸙pesan tersembunyi*
▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔▔"Koutaro, habis makan. Kamu langsung minum obat cacing ya" -(Name)
Note;
Ada yang kangen sama Alise ga(◕ᴗ◕✿)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOYFRIEND | BOKUTO KOUTARO
Truyện Ngắn─ ੈ✩‧₊˚ B. Koutaro x Reader ↳ completed! ❝ Bagaimana rasanya Berpacaran dengan Seorang Bokuto Koutaro! ❞ 𝐬𝐨𝐮𝐫𝐜𝐞 𝐜𝐨𝐯𝐞𝐫¡ @/husbuwaifeu [alise] 20/10 by husbuwaifeu ☪︎⋆。˚