Tadika Mesra (Hari Pertama)

717 107 43
                                    

"Haloo semuaaaa, apakah kalian sudah berkenalan satu sama lain??" Tanya seorang guru perempuan dengan rambut pendek putih.

"BELOOOOOMMMM~" semuanya menjawab serentak.

"Oke perkenalkan nama saya Nemu kalian boleh memanggilku dengan kak Nemu atau bu Nemu~^^" ujar perempuan tersebut.

"Kalau Nemu-nee san bole ga?" Tanya Ramuda sambil mengemut lollipop ke 6 nya.

"Boleh.. Tapi kenapa kamu makan-" belum sempat Nemu berbicara, seseorang memanggilnya.

"Kak Nemu?!?! Kakakkkkuuu!!" Samatoki langsung berlari memeluk Nemu.

"Eng... Kamu siapa ya?" Nemu berusaha melepaskan Samatoki namun ia sudah menemplok seperti monyet di kaki Nemu.

"Kakk pulang ke rumahh... Samatoki janji ga bakal bandel lagi....." Rengek Samatoki.

Baru saja Nemu mau menjelaskan pada Samatoki bahwa ia bukan kakaknya, Kuuko buru-buru menarik Nemu.

"Kak! Ada MOMOK!" Kuuko menunjuk Sasara yang sedang memperbaiki make up badutnya.

"Itu bukan hantu. Tapi kenapa kamu memakai makeup?" Nemu heran mengapa ia diperbolehkan masuk dengan makeup seperti itu.

"SEMUANYA TENANG SAJA!!!" seseorang dengan rambut hitam dan mata heterochromia yang tak lain adalah Ichiro mendekati mereka.
"SETAN INI AKAN KUUSIR DENGAN JURUSKU!!! GEGEGE NO KITARO NO JUTSU!!" ia meneriakkannya dengan lantang hingga semuanya diam.

Krik

Krik

"Maaf, saya permisi ke toilet bu." Jakurai mendadak mengangkat tangannya untuk permisi ke toilet.

"Ba.. baiklah.. sudah tahu jalannya kan?" Tanya Nemu dan dijawab dengan anggukan Jakurai. Lalu situasi kembali kacau.

"Ih kamu selama ini duduk?!?! Aku kira kamu berdiri!! Kok kamu tinggi banget sih!" Ujar Ramuda sambil memakan lollipopnya yang ke 14.

"Ah tidak, mungkin aku hanya dalam masa pertumbuhan saja..." ujar Jakurai.

"Jadi maksudmu aku ga bakal tumbuh?!?!" Ramuda salah paham dan menjadi kesal dengan omongan Jakurai.

"Tentu saja tidak. Maksudku kau bakal bertumbuh kok, setiap orang memang memiliki masa pertumbuhan yang berbeda-beda. Bisa saja nanti ketika dewasa kau lebih tinggi dariku.~^^" Jakurai berusaha menenangkan dan menjelaskan kebenarannya pada Ramuda.

"Benarkah????!!! Asik!!" Ramuda girang dan memberi Jakurai setangkai permen.

"Terima kasih. Aku permisi-"

"DIAM. SEMUANYA DUDUK DI KURSI MASING-MASING!!!!" wakil kepala sekolah, Ichijiku datang dan menakuti  semuanya. Kecuali Ramuda.

"Wahhh ada nee san cantiq bohai (≧▽≦)" ucapan Ramuda membuat semua orang kaget.

"Permisi, mau ke toi-" belum sempat Jakurai menyelesaikan perkataannya Ichijiku langsung menatap Jakurai tajam. "DU. DUK." jawab Ichijiku.

"Aduh. Kayaknya dia galak banget..." ucap Ichiro pelan.
"Mukanya kayak nenek sihir." Ucap Samatoki dengan suara TOA nya.

Ichijiku hanya mendelik sinis pada Samatoki. "AYO. PERKENALKAN DIRI KALIAN MASING-MASING!" perintah Ichijiku.

"Boleh mulai dari sebelah sini dulu~^^ sebutkan hobi dan cita-cita juga ya" ucap Nemu sambil menunjuk Ichiro.

Ichiro kaget dan takut, ia bangkit dari kursinya. "E..em... Namaku Ichiro. Aku memiliki dua kakak laki-laki. Hobiku menonton anime. Cita-citaku menjadi Naruto.

Ichijiku hanya memasang muka datar. Dan Nemu memberi tepuk tangan kecil pada Ichiro.

Tanpa diberi aba-aba Nemu, Samatoki berdiri.
"NAMAKU SAMATOKI. HOBI GELUD. AKU SAYANG NEMU NEE-SAN!!" ucap Samatoki, ya, dengan suara LANTANG nya. Lalu ia kembali duduk.

Jakurai sebenarnya sudah menahan rasa ingin buang air kecil dari tadi namun karena tidak ingin cari masalah ia akhirnya menahannya. Ramuda menyadari gerak-gerik Jakurai dan mengangkat tangannya.

"Ichijiku nee san yang cantik, bohai, rajin menabung, dan baik. Jakurai perlu ke kamar mandi, perbolehkan dia yaaa?? Pweaseeeee~~~ ٩(๑´3`๑)۶"

Ichijiku menyetujui perkataan Ramuda. "Yasudah. Ga pake lama ya." Mereka semua kaget dengan betapa hebatnya Ramuda. Rupanya Ichijiku mengiyakan karena Ramuda merupakan cucu kepala sekolah :D

Mereka berhenti berkenalan karena menunggu Jakurai agar kembali dari toilet. Namun 10 menit kemudian ia belum kembali.

"Jangan-jangan dia tersesat?" Nemu mulai khawatir. "Paling mules." Jawab Samatoki santai. Lalu pintu kelas terbuka dan muncullah Jakurai bersama dengan Otome si kepala sekolah.

Ichijiku dan Nemu langsung memberi hormat pada Otome. "Maaf tadi anak ini aku pinjam sebentar untuk berbicara bisnis." ujar Otome. Rupanya Otome ingin menjodohkan Jakurai dengan cucu (pungut) alaynya, Ramuda. Jakurai sebenarnya tidak mengerti maksud Otome jadi ia mengiyakan saja.

"Kembali ke lapt- maksudnya ke perkenalan ya" tutur Nemu.
"Nah hawwo semuanyaaa, nama aqyu Ramuda ٩(๑´3`๑)۶ aqyu suka makan lolipop karena 3 buah lolipop sama dengan segelas air (≧▽≦) nah yang disanya itu neneq bogel aqyu (kualat lu mampus) cita-citaqyu ingin tinggi~~" Ramuda kemudian kembali duduk dan membuka bungkus permen ke 24 nya.

"Kamu jangan begitu sama orangtua, ga baik. Nanti kena karma.." Jakurai menasihati Ramuda.

"Ga papa dong itukan neneq aqyu. Aqyu tetap sayang nenek walau dia pendecc 0w0" balas Ramuda.

Otome ingin bertukar cucu saja rasanya. Lalu Jakurai berdiri untuk memperkenalkan dirinya.

"Nama saya Jakurai, hobi saya adalah menemani ayah saya memancing. Cita-cita saya ingin menjadi dokter. Semoga kita semua dapat menjadi teman akrab~^^" Jakurai kembali duduk.

Otome terharu dengan calon cucunya tersebut, dia ingin Jakurai saja yang meneruskan perusahaan keluarga mereka. Berhubung anaknya Dice merupakan tukang judi dan sekarang cucunya merupakan tuyul alay. Otome kemudian permisi keluar karena ada urusan mendadak.

"DIAM. Namaku SASARA! Umurku 5 tahun! Cita-citaku menjadi badut karena itu yang aku suka!!" Sasara kemudian maju ke depan dan berakting.
"Lu jangan sok iye deh lu skali lagi ya gue tampol lu!-" sebelum Sasara melanjutkan aksi koplaknya Nemu menghentikan dia dan menyuruh Kuko untuk melanjutkan perkenalan diri.

"Nama saya Kuko. Hobi saya berdoa. Cita-cita saya menjadi penjaga kuil" Singkat. Padat. Jelas. Kuko kembali duduk. Setelah dirasa tenang dan aman, Ichijiku pun pamit keluar.

"Akhirnya tuh ibu keluar.... Serem banget.." Ichiro bergidik ngeri mengingat betapa galakknya Ichijiku.
"Tenang. Kamu aman kok asal sama aku." Samatoki merangkul pundak Ichiro dan tersenyum kuda sok keren.
"Makasih, Samatoki" Ichiro membalas senyuman Samatoki.
Samatoki kaget dan jantungnya sakid melihat wajah Ichiro. "Apakah ini yang namanya penyakid jantung?" Pikir Samatoki.
.
.
.
Begitulah hari pertama berlalu, bagaimana nasib Nemu mengajari anak-anak tidak jelas ini? Saksikan hanya di saluran favorit anda!

HypMic - Daily LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang