Permen Part 2

652 83 20
                                    

Hari sudah mulai sore, Ramuda menelusuri lorong dan mendapati ada beberapa anak berandalan sedang merokok sambil tertawa. Ramuda versi manusia akan lewat saja dan tidak peduli, namun berbeda halnya sekarang. Ia hanya kucing dan tidak memiliki hypnosis micnya.

Ramuda memutuskan untuk putar balik namun dicegat oleh berandalan lain yang baru saja datang. "Idih ada Kucing Hitam pembawa sial. Hariku sudah buruk, kulampiaskan sajalah ke kucing ini." Berandalan itu mengangkat Ramuda, menarik kupingnya, tangannya dan kemudian mencekiknya.

(Jangan ditiru ya gaes 😭😭 tidak baik menyiksa binatang 😭
"Tsk. Dasar penjahat, sama hewan lucu saja diginiin. Ugh. Aku belum mau mati..." batin Ramuda. Ramuda berusaha mencakar tangan si penjahat namun ia sudah tidak memiliki tenaga untuk melawan.

"OI LEPASIN TU KUCING!!!" suara yang tidak asing, pikir Ramuda.
Dan benar saja ternyata pemilik suara tersebut merupakan Kuda *ehem* Samatoki.

"Kau pikir kau siapa? Ngapain aku turuti permintaanmu? Lagian kau mau melawan aku sendirian?" Ungkap si penjahat itu.

"Permisi saya polisi, saya akan menangkap anda dengan tuduhan kejahatan pada hewan. Riou bantu aku." tutur Jyuuto.

Riou mengangguk dan menumbuk penjahat itu tepat di titik terlemahnya sehingga ia melepas cengkramannya dari Ramuda.

"Uhuk. Uhuk. Uhuk." Ramuda berusaha mengambil nafas sebanyak-banyaknya. Ia tidak menyangka bahwa ia nyaris mati kalau tidak ditolong MTC.

Jyuto mengelus kepala Ramuda "nah kucing kau sudah aman sekarang" lalu kembali menangkapi berandal lain yang ternyata memang sudah lama diincar oleh Jyuto dan anggota kepolisian. Riou membantu Jyuto untuk menangkap mereka dan menyerahkan Ramuda ke tangan Samatoki.

Ramuda bingung mau mengucapkan terima kasih bagaimana. Ramuda menyenderkan kepalanya ke badan Samatoki, berharap dia mengerti.

Samatoki melihati Ramuda, "kau mau ngucapin makasih ya cing?" Samatoki tersenyum simpul. "Sama sama cing. Lain kali kalo ada orang jahat cakar aja tuh muka sampe mampus, oke?" Tutur Mr.Hardcore itu.

"Tapi kalau kuperhatikan kau mirip seseorang..." Samatoki mulai memperhatikan Ramuda dari atas kepala hingga keujung kaki.

"Mampus. Pls jangan tahu. Pls. Jangan." Batin Ramuda yang sudah mulai takut identitasnya kebongkar.

"AH!!! KAU MIRIP SI ICHIRO!!" Samatoki manggut-manggut. "Rambutnya sama-sama item lagi." Samatoki kemudian memeluk Ramuda. "Ahhh si bocah itu kalo dia jadi kucing bakal kupelihara dengan baik, beserta adik-adiknya."

"Heh. Seandainya aku bisa merekamnyaa bakal kukirim ke Ichiro (ノ´∀`*)" batin Ramuda.

"Hmm Ichiro pake kuping kucing lucu juga." Pikiran Samatoki mulai kemana-mana.

"Dasar Kuda Mesum." Ramuda berontak mau turun dan Samatoki melepasnya.

"Kau mau pergi cing?" Samatoki melihati Ramuda.

"Iyalah. Mending lu bilang hal-hal tadi langsung sama Ichiro biar kalian cepet nikah aja udah :D" ujar Ramuda sambil melihat Samatoki.

"Hati-hati dijalan ya cing! Byee!!" Lambai Samatoki.

"Ah iya dia kan ga ngerti aku ngomong apa. Yasudahlah nanti kalau aku udah jadi manusia akan aku jodohkan mereka." batin Ramuda sambil pergi dari tempat itu.
.
.
.
.
Ramuda melewati keramaian. "Aduh sudah malam pula. Bisa bisa besok malam nih aku sampai Chuuoku." Ramuda beristirahat dibawah pohon. Tiba-tiba saja ada kucing liar yang menghampiri Ramuda.

"Hey cewek~ suit suit." tutur kucing liar tersebut.

"Tsk. Inikah yang dinamakan catcalling yang sebenarnya -_-" batin Ramuda. Ramuda mengabaikan kucing itu.

"Hei jangan jutek begitu dong~" kucing itu mulai mendekat dan duduk disamping Ramuda.

"Apaan sih aku cowo, ANJ*NG!" Ramuda mulai kesal dengan kehadiran kucing tersebut.

"Hah anjing? Kita dua kan kucing? Lagian ya kalaupun cowo ga apa deh, muka lu cantik soalnya." Kucing tersebut tetap mencoba menggoda Ramuda.

Haduh ni kucing nyebelin banget sih. Ramuda memutuskan untuk lari dan kabur dari kucing tersebut.

Setelah berlari cukup jauh Ramuda merasa kucing tersebut tidak mengikutinya lagi. Namun Ramuda lengah dan tidak memperhatikan ada sepeda motor yang melaju ke arahnya. Kesadaran Ramuda mulai hilang. Lalu semuanya gelap.
.
.
.
.
Eheheheh terima kasih sudah membaca cerita saya 💜💜m(__)m
Ditunggu part selanjutnya~~ (•ө•)♡

HypMic - Daily LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang