prolog

4.1K 372 27
                                    

Flashback on

"Udah lah sa, ngapain lo ngejar cowok brengsek kayak dia"

"Hati gue udah ke dia semua nav hiks"

"Dan dia? Sa, lo harus sadar kalo di hati dia gak ada lo. Dia gak nganggep lo dan dia gak suka lo" kata-kata yang keluar dari mulut seorang Navya itu memang benar adanya.

Sakit rasanya, mencintai orang yang bahkan melirik kita pun tak pernah. Ingin pergi pun rasanya susah, hati Clarissa sudah sepenuhnya untuk 'dia'.

Flashback off.

°°°

Clarissa Arabelle, putri seorang pengusaha Mabel yang terkenal. Seorang remaja yang kini duduk dikelas 12 ini memiliki rambut panjang dan wajah yang cantik.

Pagi ini, Clarissa sudah bersiap untuk pergi kesekolah. Kini, dia menjadi anak yang rajin, tidak pernah terlambat apalagi bolos pelajaran. Ya karena cita-citanya yang ingin menjadi seorang mahasiswa Oxford university.

Seperti biasa, ia diantar oleh kakaknya.

Pagi ini, sekolah nampak masih sepi. Koridor pun tak seramai biasanya.

'ini gue yang kerajinan apa orang-orang pada kesiangan?' batin Clarissa.

Dia berjalan menyusuri koridor dengan earphone yang melantunkan lagu-lagu pop kesukaannya.

Tanpa ia sadari, seorang cowok bertubuh lebih tinggi darinya sedang berjalan beriringan dengannya. Clarissa yang menyadari hal itu, segera mempercepat langkahnya. Namun dengan sigap cowok itu mencegahnya dengan menarik pelan tangannya.

"Gue tau kalo lo suka sama gue" ucapnya. Namun tatapan pemuda itu masih lurus ke depan dan wajahnya sangat dingin seperti hari-hari biasanya.

Clarissa hanya membalas dengan tatapan tajam. Tatapan yang sepertinya penuh kekecewaan.

"Kenapa? Mau malu-maluin gue lagi?"

Clarissa hanya menyunggingkan senyum sekilas lalu pergi meninggalkan dia.

°°°

Dareen Gerald lamuel. Laki-laki dengan tubuh tinggi dan paras tampan. Sifatnya yang friendly membuatnya menjadi incaran siswi-siswi.

Dareen berangkat lumayan pagi hari ini. Bukan mau rajin atau apa, dia hanya ingin cepat-cepat keluar dari rumah itu.

Kakinya berjalan santai melewati koridor dengan baju yang dikeluarkan.

Seketika kakinya berhenti saat matanya menatap punggung seorang gadis yang berjalan tak jauh darinya.

Sedikit ragu untuk melangkah, tetapi dia mencoba nya.

Berjalan sedikit cepat dan agar bisa menyamakan dengan langkah Clarissa.

"Gue tau lo suka sama gue" mulut Dareen susah sekali untuk bisa dikontrol.

"Kenapa? Mau malu-maluin gue lagi?"

Jleb.

Kata-kata Clarissa sedikit menyayat hatinya. Ingatannya kembali memutar dimasa lalu. Iya, dimana Clarissa yang dulu selalu mengejarnya namun Dareen tak pernah bisa menganggap nya.

Bahkan sampai Dareen mempermalukannya di depan banyak orang waktu itu.

°°°

"Nanti malem ngedrakor yok sa, capek gue tiap hari ngelihatin matematika mulu"

Clarissa yang baru sampai langsung menaruh tasnya ke diatas meja dan langsung duduk, tanpa menjawab ajakan Navya, sahabatnya.

Dia memang sudah berada dikelas, namun pikirannya tertinggal dikoridor tadi.

"Saaa!!! Budek lo" teriak Navya yang sudah sangat kesal karena diacuhkan.

"Terserah, sekalian nginep aja" jawab Clarissa.

"Lo kenapa emang?"

"Gapapa, gue kekantin dulu nav tadi belum sarapan"

"Sendirian?"

"Iya"

"Serius?" Tanya Navya lagi untuk memastikan.

"Iya"

°°°°°

Sudah direvisi

Un Choix [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang