part 6

1.6K 186 15
                                    

'sesusah-susahnya memaafkan, ternyata lebih susah lagi melupakan'

-Un Choix-

°°°

Setelah beberapa hari istirahat agar tubuhnya pulih kembali, akhirnya Clarissa bisa ke sekolah. Jika dibilang senang, tentu TIDAK!  Lebih baik Clarissa diam dirumah sambil rebahan daripada harus kesekolah.

Tetapi jika dia tidak ke sekolah, mau jadi apa dia nanti? Gelandangan? Tidak, membayangkannya saja Clarissa tidak bisa.

"Eyy! Ada murid baru ni" ucap Kevin, teman sekelas Clarissa yang sangat suka ngerusuh.

"Udah sembuh sa?" Kata Killa dari depan pintu kelas.

Clarissa kesal dengan pertanyaan menyebalkan ini. Apakah dia tidak bisa melihat bahwa Clarissa sudah dihadapannya jadi jelas dia sudah sembuh.

"Lo sakit kok masih online kemarin?" Kini Salsa yang bertanya.

Tolonglah, Clarissa cuman sakit biasa, bukan koma. Jadi wajar saja jika dia online di media sosialnya.

Karena malas untuk berbicara dengan mereka semua, Clarissa hanya menganggukkan kepala dan tersenyum, walau dihatinya sudah menggerutu karena pertanyaan-pertanyaan menyebalkan dari mereka.

Menyebalkan, sangat menyebalkan🙄😤😠😡🤬

Clarissa duduk di kursinya sendiri. Dia heran, dimana Navya? Tumben sekali belum datang padahal sebentar lagi gerbang alam ditutup.

"Sa, lo belum nugas PPKn halaman 34 sampai 45, terus matematika bab 3 KD 3.1 3.2 dan 3.4, habis itu soal bahasa Indonesia dan bahasa Inggris bab 1 2 dan 3, praktek belah ginjal manusia di lab juga belum terus-" ucapam Tia terpotong karena Navya membungkam mulutnya.

"Tia, Clarissa baru sembuh langsung lo suguhin tugas-tugas apa gak pingsan dia?"

"Buktinya enggak tuh"

"Selamat pagi anak-anak"

Seketika semua yang ada dikelas langsung duduk ditempatnya kecuali anak-anak yang sedang nongkrong didepan kelas.

Entah terbuat dari apa mereka, bisa-bisanya sesantuy itu padahal sudah ada guru yang masuk keruangan.

"Baca halaman 30-50 lalu kalian rangkum dan kumpulkan dimeja ibu, saya gak bisa ngajar karena ada urusan sebentar"

"Lama juga gak papa Bu" kata Kevin yang baru masuk ke kelas.

"Emm- maksudnya ibu jangan buru-buru buat nyelesainnya biar gak ada yang salah, urusan kelas biar saya yang jaga, gak bakalan ada yang keluar-keluar"

"Beneran ya, kalau ada yang keluar kamu saya hukum juga"

"Siap Bu"

°°°

"Tumben lo dateng jam segini" tanya Devan saat melihat keberadaan Dareen.

"Terus?"

"Ya kagak, tumben aja"

"Lo jadian?" Kini Arsen yang bertanya dan hanya dijawab gelengan oleh Dareen.

Un Choix [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang