part 3

2.3K 271 40
                                    

'Susah-susah gue move on, terus lo dateng biar bisa kayak dulu lagi? Sorry gue udah gak peduli'

-Un Choix-
.
.
.

Selamat membaca bund🌚
.
.
.


"Lo kesambet apaan?" Tanya Clarissa pada Satya yang baru pulang kuliah.

Wajah Satya sangat lesu. Mungkin tugas-tugas kuliah membuatnya kelelahan seperti ini.

"Maksudnya?" Tanya Satya tidak paham.

"Lo benci banget sama Dareen, terus kenapa lo ngijinin dia nganter gue?"

"Sorry sa" jawabnya lalu melenggang pergi.

Clarissa heran ada apa dengan kakaknya akhir-akhir ini?

Tak ingin berfikir lama, dia langsung pergi ke kamarnya dan mulai mengerjakan tugas-tugas sekolah.

°°°

"Pagi maa" sapa Clarissa lalu duduk dimeja makan bergabung dengan kedua orang tuanya.

"Pagi sayang, mana kakakmu?" Balas Viona, mama Clarissa.

"Pagi ma" ucap seorang laki-laki dari belakang yang tak lain adalah Satya.

Mereka memakan sarapannya dengan tenang. Tanpa benda elektronik dimeja.

Sudah peraturan dikeluarga Clarissa jika berkumpul bersama tidak boleh ada benda elektronik kecuali televisi.

"Sa, gue gak bisa nganter lo ya"

"Loh kok gitu kenapa?" Sahut Viona.

Satya bingung harus menjawab apa. Tapi jika tidak dijawab mamanya akan memberi pertanyaan bertubi-tubi.

"Biarin ma, siapa tau nganterin cewek nya kan, Clarissa biar papa yang anter"

°°°

Kini Clarissa sudah berada didalam mobil bersama papanya. Ia masih bingung, kemana Satya akan pergi? Apakah akan menjemput Navya lagi?

Clarissa melihat ke spion, nampak jelas dibelakangnya seorang remaja berpakaian sama seperti dirinya.

Dari motor dan helm, Clarissa sudah tau siapa dia.

'astaga' kata Clarissa dengan nada pelan sambil menghembuskan nafas lelah.

"Kamu tau kenapa kakakmu kayak gini akhir-akhir ini?" Tanya Bimo, papa Clarissa.

"Emm, enggak pa mungkin banyak tugas kuliah"

Tak butuh waktu lumayan lama, Clarissa sudah sampai disekolah. Setelah menyalami papanya ia langsung masuk.

Secepat mungkin ia berjalan, agar cowok itu tidak menemuinya lagi. Clarissa ingin hari ini saja dia tidak menggangu nya.

"Jangan cepet-cepet entar jatuh" ucap seseorang dari belakang Clarissa.

Un Choix [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang