Welcome, daddy jae and baby injunie
Note : "Disini bakal ada beberapa cerita dan beberap chapter, jadi tetep stay meskipun udah end."
Jaehyun (seme)
Renjun (uke)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku melakukannya?"
Renjun sedaritadi bergerak random didalam kamarnya hingga membuat kamarnya seperti kapal pecah.
"Aku harus memberitahu Jeno, kemudian, meminta Jaehyun hyung-maksudku aku tidak perlu lagi menemuinya. Benar kan?"
Dengan kemantapan dihatinya, Renjun bersiap siap untuk berangkat kuliah karna mungkin Jeno sebentar lagi menjemputnya.
Ia memakai pakaian yang Jeno suka dan menata rambutnya dengan style yang Jeno suka. Bahkan, dengan parfum yang Jeno suka. Jika, sudah seperti itu, kemungkinan Jeno akan marah lebih kecil.
Dengan rasa gugup ia menunggu Jeno di depan rumahnya. Tidak selang begitu lama sebuah mobil berhenti dihadapannya, itu mobil Jeno.
Ia langsung masuk, memasang sabuk pengaman, menarik nafas dan mengumpulkan keberanian menatap Jeno.
"Huhh.. em, Jeno?"
"Ada apa?"
"Maafkan aku, aku benar benar minta maaf, aku melakukan kesalahan, saat itu aku-" Renjun menghentikan ucapannya karna etensinya menangkap seseorang duduk di jok belakang tengah menatapnya sembari tersenyum.
'Fuck!'-Renjun
"Ah, mobil Jaehyun hyung di bawa temannya tadi, jadi, dia ikut denganku karna searah."
"Ah.."
"Tidak apa apa, kan?"
Renjun bersandar sembari mengangguk. Dan, Jeno paham Renjun tidak melanjutkan perkataannya karna mungkin tentang privasi dirinya.
Ting!
Unknown
Kau ingin memberitahu Jeno? Aku menyemangatimu dari sini 🧘♂
Ingin sekali Renjun menatap bagaimana wajah Jaehyun mengirim pesan ini padanya. Tapi, ia tidak mau Jeno semakin bertanya tanya.
Tidak sesuai dugaannya, padahal, Jaehyun ingin Renjun bereaksi, namun, Renjun terlihat biasa saja tidak peduli.
"Jen, apa yang akan kau lakukan jika aku mengambil Renjun darimu?" Jeno bahkan Renjun terkejut dengan ucapan Jaehyun yang tiba tiba.
Jeno menatap Renjun yang terlihat tidak berkutik. "Belum tentu Renjuku mau denganmu, hyung."
"Benarkah?"
"Renjun setia padaku. Aku tau dia sangat mencintaiku. Dan tidak akan meninggalkanku."
Entahlah, Renjun merasa perkataan Jeno begitu dalam padahal ia tidak berfikir ia akan melakukan itu.
"Oh, dia sangat mencintaimu? Tidak akan meninggalkanmu, oke."
