•EMPAT•

3.6K 395 98
                                    

•selamat membaca •
•vote+comment jangan lupa•

•selamat membaca ••vote+comment jangan lupa•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______________________________

Sekarang, Fero dan Juliet sudah berada di salah satu pusat perbelanjaan yang ada di tengah kota Surabaya yaitu Tunjungan Plaza. Mereka berdua sedang memasuki area Gramedia yang terletak di TP-3. Seperti apa yang Juliet inginkan. Ia ingin mencari salah satu novel incarannya yang sempat ketinggalan open pre-order, bagi Juliet ketinggalan pre-oder novel dari salah satu penulis kesukaannya adalah hal yang menyebalkan. Jadi, ia baru sekarang bisa membelinya secara langsung di toko buku, tidak online seperti waktu itu. Sebab, Fero yang melarangnya. Karena kadang Juliet suka sekali mengoleksi, tanpa membuka segelnya untuk sekadar langsung dibaca.

"Saya mau beli es krim dulu ya? Rasanya saya perlu yang manis-manis. Melihat tumpukan novel di rak di sini sedikit membuat saya pusing. Banyak sekali. Dan kamu belum nemu novelnya," ucap Fero tiba-tiba saat Juliet masih sibuk mencari novel incarannya.

Ketika mendengar itu Juliet menoleh cepat. "Tumben mau beli es krim?"

Fero mengedikkan bahu. "Tadi lihat anak kecil makan es krim tiba-tiba aja kepengen nyobain."

Tawa Juliet pun meledak, sembari menepuk-nepuk lengan Fero. Bahkan matanya saja sampai mengeluarkan air mata. "Kamu kepengen gara-gara anak kecil?"

"Mana tampang sangar kamu ini. Lucu banget."

Fero mengangguk dengan tampang wajah polos dan biasa-biasa saja.

"Lawak banget sih kamu itu!" Juliet kembali tertawa, tetapi suaranya tidak keluar alias ditahan. Lalu Juliet menghela napas pelan, dan mengusap ujung matanya.

"Habis cari novel aja ya, tanggung banget."

"Sekarang aja sih."

"Nanti aja, sekalian ini."

"Saya sendirian aja ya belinya." Wajah Fero memelas, dan memasang senyuman andalannya, yang manis dan lebar.

Juliey bergidik, lalu menghela napas kasar. "Ya udah sana, daripada nanti kamu ngiler di sini. Berabe urusannya."

"Ya, enggak gitu juga Julietku."

"Terserah ah." Juliet memilih mengalah daripada nanti akan beradu mulut lebih lama dengan Fero. Kemudian Juliet menyodorkan telapak tangannya yang kosong pada Fero.

"Minta atm-nya," pinta Juliet.

"Bukannya kamu udah megang sendiri ya?"

Juliet mendesis. "Emang aku enggak boleh pakai atm suami sendiri?"

"Ingat ya, uang suami itu uang istri juga. Jadi jangan pelit-pelit!" tambah Juliet mengetuskan wajahnya. "Mau nanti kuburannya sempit?"

"Astaga, enggak gitu juga," balas Fero. "Tapi kalau nanti kuburannya sempit tinggal dilebarin lagi. Bisa kan?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Setelah Menikah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang