"here, ini es krim kalian."
pertemanan jae, brian dan charlotte bukanlah pertemanan yang hanya baru berumur beberapa jam yang lalu. entah bagaimana takdir mengatur tapi charlotte selalu menjadi perempuan menyenangkan dalam hidup jae dan brian.
membuat mereka sulit melepaskan sosok yang sedang duduk menikmati es krim vanilla ini.
untuk jae sendiri, ia tidak ingin mencap dirinya menjadi pria yang egois. berbeda dengan brian yang akan menempuh apapun agar impian serta tujuannya tercapai. termasuk memenangkan charlotte. anggap saja jae pesimis tapi apapun itu ia hanya ingin pertemanan mereka baik-baik saja.
brian terkekeh saat mengetahui bahwa jae menyukai charlotte, "guess we have a same crush hm?" tanya yang lebih muda yang diangguki pelan oleh jae. "it doesn't matter if it's you or me yang pacaran sama charlotte. kita masih bisa tetap sama-sama kan?"
lagi, jae hanya bisa mengangguk. ia bahkan tidak mengerti atas dasar apa ia menyetujui perkataan brian tapi melihat keadaan sekarang bahwa charlotte bukan lagi sepenuhnya miliknya sebagai teman membuatnya sakit.
bagaimana brian dengan berani menyatakan perasaannya, bagaimana charlotte dengan senang menerima dan memberitahu jae. banyak penyesalan yang ada dalam diri jae.
kenapa ia begitu pengecut sehingga sulit baginya untuk menandai charlotte sebagai miliknya? tapi kembali, jae tidak ingin menjadi seseorang yang egois.
walau sekarang ia hanya bisa menjaga charlotte dari jauh.