Di dunia yang gila ini, cinta adalah raja dan patah hati adalah jasadnya. Cinta sudah lama menduduki dunia, berperang melawan waktu, takdir dan usia. Cinta yang membuat manusia terlahir, namun cinta juga yang membuat manusia binasa. Sejatinya apa yang ada di dunia Allah ciptakan berpasang-pasang. Bisa jadi berjodoh dengan manusia dan bisa jadi berjodoh dengan kematian.
Cinta dan jodoh adalah misteri besar yang tidak bisa kita prediksi, kapan, di mana dan pada siapa hati kita berlabuh? Hanya Allah yang tau mengapa kita berjodoh dengan dia, dan kenapa bukan orang lain? Ada pepatah 'jodoh adalah cerminan diri' jika kamu orang baik maka kamu akan menikah dengan orang baik, juga? Sebenarnya Allah punya takaran dalam menjodohkan lawan jenis. Untuk saling melengkapi, mencintai, mengajari dan mengarahkan hal yang benar.
Cinta adalah sesuatu yang perlu dipelajari, dipahami dan dijaga. Cinta tidak memandang kekuasaan, cinta tidak membutuhkan wilayah, cinta hanya membutuhkan pemimpin yang bisa menunjukkan arah untuk membawa hubungan itu mencapai ridho Allah SWT.
Sejatinya, cinta adalah milik Allah yang sengaja di berikan untuk hambanya, supaya kita semakin bersyukur dan mendekatkan diri pada-Nya. Namun tidak semua rasa cinta itu di benarkan, kedudukan cinta di mata manusia terlalu besar hingga bisa membuat siapapun menentang takdir dan melampaui kehendak Sang Pemilik Cinta.
Ketika cinta dikalahkan oleh takdir, tidak ada manusia yang bisa mengubah alurnya. Meskipun tidak semua cinta bisa di miliki, namun cinta tidak akan ada matinya, tidak mudah membunuh perasaan.
Nazra Khalisa Nadira, perempuan cantik yang tahun ini umurnya akan menginjak dua puluh enam tahun. Umur yang pas untuk menikah, namun kesibukan bekerja membuat Nazra tidak memiliki waktu untuk memikirkan tentang pernikahan.
Nazra adalah seorang fashion desainer sekaligus selebgram yang cukup terkenal di sosial media. Dengan ketenarannya di sosial media, Nazra kerap memposting baju-baju rancangannya dan menggendros pakaian itu ke beberapa selebgram lain.
Selain cantik, berbakat dan mandiri. Nazra juga orang yang sangat ambisius, dari keambisiusan-nya dia menjadi pemenang fashion desainer beberapa kali dan membangun butik sendiri. Butiknya pun kerap menjadi langganan kalangan artis dan selebgram, circle pertemanan Nazra yang luas membuatnya gampang untuk mempromosikan brand pakaiannya.
Menjadi sukses di usia muda tidaklah mudah, sangat banyak persaingan dan kelicikan dari beberapa pengusaha butik, namun Nazra selalu bersikap tegas dan menyelesaikan setiap masalah secara berurut.
Meskipun dia sangat smart, cantik dan anggun. Tapi nyatanya kebaikan itu tidak terlihat di mata karyawan butiknya. Nazra selalu terlihat menakutkan dan galak, bahkan karyawannya sangat takut jika Nazra sudah mengamuk dan memarahi semua orang.
Nazra memang galak tapi dia juga lembut, nyatanya dia memiliki pacar. Namanya Zionathan Gabrian, Nathan adalah seorang Nasrani yang sangat taat beribadah ke gereja, sedangkan Nazra sendiri pemeluk agama Islam. Perbedaan agama yang membuat Nazra tidak berani membawa Nathan untuk menemui keluarganya.
Nazra takut, keluarganya akan menolak Nathan, terlebih Ayah Nazra sangat galak dan tidak bisa di bantah. Sebenarnya Nazra merasa sangat bersalah telah membuat Nathan menjalani hubungan tanpa kepastian. Bahkan selama ini, hubungan mereka tidak pernah di publish ke sosial media, karena Nazra takut orang tuanya mengetahui hubungan mereka.
Nazra dan Nathan sudah menjalin hubungan selama empat tahun, waktu yang cukup lama untuk sekedar pacaran. Kadang Nazra mencoba untuk berbicara pada ibunya tentang hubungan antara dia dan Nathan, namun dia selalu gugup dan berakhir gagal.
Di pagi hari yang cerah ini, Nazra keluar dari dalam mobilnya lalu berjalan masuk ke dalam butiknya yang terdiri dari empat lantai. Lantai satu, dua dan tiga berfungsi sebagai tempat belanja, sedangkan di lantai empat adalah tempat di mana Nazra dan para desainernya membuat pakaian dan pernak-pernik. Gedung itu cukup luas dan memiliki lift sendiri.
"Pagi, buk," sapa karyawan yang menjaga meja kasir.
"Iya," ucap Nazra yang kemudian berjalan mendekati lift.
Setelah masuk ke dalam lift, Nazra segera menekan tombol nomor empat. Sesampainya di lantai empat dia langsung berjalan menuju ruangnya yang bersebelahan dengan ruang produksi. Nazra meletakkan tas di atas meja dan melihat ada paket di atas mejanya.
"Mel!" teriak Nazra. Tidak lama kemudian seorang perempuan berbadan sedikit gemuk masuk ke dalam ruang Nazra dengan berlari.
"Iya bu, ada apa?" tanya Meli, manager di butik Nakana.
"Itu paket dari siapa?" tanya Nazra sambil melirik ke arah kotak coklat.
"Dari kurir bu."
"Gue tau dari kurir, tapi siapa pengirimnya?"
"Saya enggak tau bu, tadi security yang kasih ke saya katanya buat bu Nazra."
"Kalo enggak tau siapa yang kirim jangan bawa ke ruangan gue. Kalo isinya bom gimana? Cepat buang!"
"Tapi bu."
"Buang!" teriak Nazra yang membuat Meli reflek mengambil kotak itu.
"Baik, bu. Permisi," Meli berlari pergi dari ruang Nazra.
Nazra menghela nafas kesal dan berjalan menuju ruang produksi di samping ruangnya. Nazra melihat lima desainer dan tujuh karyawan yang sedang menjahit dan memotong pola.
Nazra kemudian berjalan mendekat ke arah pembuatan pola baju. Nazra mengamati trainee yang terlihat gugup akibat tatapan intimidasi-nya.
"Guntingnya jangan mepet sama pola," ucap Nazra pada trainee itu.
"Baik, bu."
Setelah itu Nazra berjalan mendekati tempat jahit, setiap desainer memiliki tempat jahit sendiri dan Nazra sudah memperkerjakan lima desainer yang memiliki kualitas. Nazra berdiri di tengah ruangan dan berdiri di atas kursi yang tingginya sekitar setengah meter.
"Perhatian semua. Saya ada pengumuman untuk kalian," ucap Nazra yang membuat semua orang menoleh ke arahnya dan menatapnya.
"Bu, mau karya wisata ya?" tanya Nindy, desainer lama di butik Nakana.
"Bukan!" ucap Nazra dengan serius.
"Jadi untuk memperingati ulang tahun ke tiga Nakana Butik, kita akan mengadakan even fashion show. Gue udah meeting dengan para donatur dan Influencer untuk membantu acara kita."
"Whuu!" teriak senang para karyawan dan karyawati.
"Jadi tema kita kali ini adalah batik, tapi tetap mode jaman sekarang. Kalian akan buat lima puluh desain baju yang berbeda. Untuk kainnya, gue udah hubungi kak Sarah untuk ngebantu kita," ucap Nazra.
"Bu, emang even-nya kapan?" tanya Ana, desainer.
"Dua bulan lagi," jawab Nazra.
"Waktunya mepet bu. Apa lagi kita masih harus selesain baju klien, belum lagi persiapan-persiapannya," ucap Dion, kepala gudang.
"Gue nggak peduli dan nggak mau tau. Pakaian pesanan pelanggan harus selesai minggu ini, dan setelah itu kita mulai menentukan ide untuk even kita," ucap Nazra.
"Kalo enggak selesai gimana bu?"
"Kalian gue pecat!" Ucap Nazra dengan senyum.
Nazra turun dari atas kursi dan berjalan keluar dari ruang itu. Karyawan Nazra tampak mendengkus kesal dan saling memandang dengan wajah yang memelas.
📖📖📖
Welcome to the world of Musafir Cinta
The seven stories by Senja SaturnusJangan lupa VOTE, FOLLOW, SHARE AND COMMENT
NB : Naskah ini di ikut sertakan dalam Writing Marathon Challenge Wal_Communitydan sinarpenaamala
KAMU SEDANG MEMBACA
Musafir Cinta (On Going)
AdventureWattys2021 - Spiritual Rasa ini layaknya perahu yang berlayar tanpa arah. Setelah memutuskan untuk menjauh dari pelabuhan lama, kali ini kembali berlayar dan menuju pada pelabuhan yang baru. Tapi kenapa layarnya sangat sulit untuk dikendalikan? - N...