Jakarta

192 16 6
                                    

"Akhirnya sampai juga." ucap seorang gadis bernama Qansha yang baru saja turun dari bis dan berniat pergi ke rumah tantenya untuk tinggal disana selama kuliah.

Lalu terdengar suara dari perut Qansha seperti kruuuk kruuk ( maaf gak tau suara laper ) yang menandakan bahwa ia sedang lapar.

"Ya Allah laper ." ucapnya sambil memegangi perutnya.

Tapi Qansha memutuskan langsung naik angkot untuk menuju rumah bibinya.

⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡

Setelah sampai ia memandangi rumah yang cukup besar itu lalu tak lupa ia pun mengetuk pintunya.

"Assalamualaikum , Assalamualaikum. " Ucap Qansha sambil terus mengetuk pintu rumah bibinya.

Terdengar suara seseorang dari dalam yang sangat keras.

"Iya tunggu sebentar ." ucap seorang wanita di dalam

"Bi , Assalamualaikum." ucap Qansha melihat seorang pembantu yang membukakan pintu untuknya.

"Wa'alaikumsalam ." ucap pembantu itu.

"Non mau cari siapa ?" tanya pembantu itu melihat Qansha yang membawa tas yang lumayan besar.

"Saya mau cari tante saya bi ." ucap Qansha jujur.

"Tante maksudnya siapa non ?" tanya pembantu itu lagi.

"Tante saya bi namanya Suci, dia beneran kan tinggal disini ?."

"Oh iya , anda non Qansha ya ?"

"Iya bi , emang kenapa bi ? Kok bibi tahu nama saya ?" tanya Qansha bingung karena baru saja bertemu dengan pembantu itu tapi pembantu itu sudah mengetahui namanya.

"Saya tadi disuruh nyonya untuk melayani orang yang bernama Qansha kalau dia sudah datang ."

"Oh gitu ya Bi . Tapi ngomong-ngomong emangnya kemana Tante saya bi ?"

"Tante non lagi berbelanja ."

"Yasudah atuh non , ayo masuk. Sini saya bawakan tas nya."

"Eh iya Bi ayo , tapi biar saya aja yang bawa ." tolaknya lembut.

"Tapi non kan juga majikan saya." ucap pembantu itu tidak enak.

"Gak apa-apa kok bi , santai aja sama saya mah ." ucap Qansha sambil mengikuti kemana pembantu itu membawanya.

******

"Oh ya bi , kamar saya di ya bi ?" tanya Qansha pada pembantu itu.

"Ikuti saya saja non , nanti non juga tahu." ucap pembantu itu sambil terus berjalan.

"Iya bi."

Lalu sampailah mereka di depan kamar Qansha yang berada di lantai bawah .

"Ini kamarnya non." ucapnya sambil menunjuk kamar Qansha.

"Iya bi makasih."

"Iya non, kalau butuh apa - apa hubungi saya saja ya non."

"Iya bi siap."

Qansha pun memasuki kamarnya , ia sedikit berkeliling saat memasuki kamar itu karena kamarnya cukup besar , dan ia belum pernah memiliki kamar seperti itu, karena di rumahnya di Bandung kamarnya sangatlah kecil , hanya muat untuk kasur dan buku , untuk pakaian di simpan di luar kamar.

Ia lalu memutuskan untuk bersih - bersih terlebih dahulu sebelum makan.

Skip

Di dapur.

"Bi !" Panggil Qansha.

"Iya non ? Ada apa ?" tanyanya.

"Saya laper , makan sama apa ya bi ?" tanya Qansha.

"Non ingin makan apa biar saya yang memasaknya untuk non."

"Aku mau nasi goreng aja deh bi."

"Gak mau yang lain non ?" tanya pembantu itu.

"Engga usah deh bi . Aku lagi pengen itu soalnya , biar cepet soalnya udah laper banget."

"Iya non , ditunggu ya !" ucap pembantu itu lalu bersiap - siap untuk memasak.

*******

"Eh bi ?"

"Iya non , ada apa ?"

"Ada yang bisa aku bantu gak bi ? Soalnya gak ada kerjaan ."

"Eh , gak usah non , biar saya saja non."

"Engga apa-apa bi. Yaudah aku potongin bawang sama cabai sama sayuran nya aja ya bi."

"Iya iya non."

Lalu , mereka berdua memasak nasi goreng dan memakannya berdua karena Qansha menambah porsi nasinya agar bisa makan berdua bersama pembantu itu.







Maaf ya gak up , beberapa hari ini karena sedang dilanda kemalasan 😅😅😅🙏

Mau tanya , mendingan fokus book ini dulu apa lanjut dulu yang book satu lagi ? Plis jawab ya man teman. 🙏🙏🙏🙏

Jangan lupa vote dan komen.

Assalamualaikum , bye see u next chapter

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang