3. Kak Haera

2.7K 276 52
                                    

Happy reading
.
.
.

Haera pov

Aku si anak yang haus akan perhatian dan kasih sayang, bukan anak manja yang kalian pikirkan.

Aku adalah anak yang ingin penuh cinta, bukan kesedihan.

Aku menderita gagal jantung sejak umur 10 tahun, aku lahir dengan kelainan di tubuh ku. Aku menerima itu dengan lapang dada, jika kalian bertanya apakah aku sedih? Tentu aku sangat sedih..

Aku iri... Jujur, aku juga ingin sehat. Aku ingin hidup normal tanpa tergantung dengan obat.

Semenjak aku divonis memiliki penyakit gagal jantung, aku ingin perhatian yang banyak dari kedua orang tua ku dan orang terdekat ku.

Aku memandang hasil rontgen dada milik ku, memandang jantung yang tak sempurna.

Aku menghela napas pelan, sudah 6 tahun penyakit ini bersarang di jantungku. Kapan aku menemukan pendonor jantung?

Kini aku sedang di tengah kamar ku, aku mendengar percekcokan ayah dan Haechan kembaranku.

"Ayah, Haechan tidak bersalah.." lirih ku dalam hati.

Aku menatap pintu kamar dari dalam. Suara ayah sangat nyaring, apalagi teriakan Kak Hendery yang menggelegar hingga terdengar sampai kamar ku.

Aku tidak mendengar suara momma, sejak kejadian di puskesmas aku mengusir momma. Aku sudah durhaka padanya.

"Momma maafin adek..."  lirih ku lagi dalam hati.

Aku dengar ayah mengunci Haechan dari luar. Aku segera mengintip dari lubang kunci pintu, apakah ayah masih berdiam diri di depan kamar Haechan?

Merasa sudah aman, aku membuka pintu kamar ku dan berdiri di depan kamar Haechan kembaran ku.

"Chan..." panggil ku pelan, jika keras nanti ketahuan oleh ayah.

Kunci kamar Haechan berada di atas nakas dekat vas bunga, aku membuka pintu kamar itu. Aku takut Haechan akan menangis kelaparan, jadi aku ingin memastikan kalau dia ti---

"Loh kakak?" kejut Haechan saat ia membuka bungkus snack ciki berukuran besar.

Aku menatap Haechan malas, yah syukur kalau ada makanan disisinya. Pasti malam ini ia tidak akan kelaparan.

Aku mendekati kembaran ku, tak lupa menutup pintu kamarnya pelan.

"Nakal! udah dikasih tau jangan makan ciki, masih aja dibeli!" cebik ku pelan. Sedangkan kembaran ku hanya terkekeh pelan.

"Mau?" tawarnya seraya menyodorkan bungkus ciki itu.

Aku menggeleng, pria yang notabenenya adalah kembaran ku itu mulai bermain konsol gamenya.

Dasar licik.

"Main game apa?" tanya ku.

"Dora the explore" jawabnya.

Jantung Untuk Kakak || Haechan [✔] + SekuelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang