6

104 68 61
                                    

Haii semuanya 👋

Apa kabar, baik" kan?

Siap kan buat baca?

Langsung aja yukk!!

Happy reading 💜

*****

Gue harus kuat, gue nggak boleh lemah!

Marvin

"Bang, yuk kita pulang. Inez udah sele___," ucapan Inez tergantung saat melihat seseorang yang berdiri di depan kakaknya.

"Ehh. Hai kak, Apa kabar?" Ucap Inez dengan mengulurkan tangannya.

"Hai Inez, baik kok. Udah lama ya kita nggak ketemu," menjabat uluran tangan Inez, "udah lama nggak ketemu sekarang udah makin gede aja." Goda sang cewek itu.

"Hehehehe iya kak, btw kakak disini ngapain?" Tanya Inez.

"Ini beli buku." Dengan menunjukan buku yang ia beli.

"Owh sama dong," setelah itu Inez beralih melihat kearah Marvin, terlihat dari sorot mata Marvin jika tak suka berlama-lama disini.

"Ya udah kak, kita pulang dulu. See you kak."

"See you to."

Setelah Inez dan Marvin sudah terlihat jauh, cewek itu menghela nafasnya, segitu marah nya Lo sama gue? batin cewek itu.

Setelah pergi ke kasir mereka menuju ke bastment untuk mencari mobil mereka dan bergegas pulang.

Di sepanjang perjalanan hanya ada keheningan. Karena mengetahui suasana hati Marvin, Inez memulai pembicaraan.

"Bang, tadi ngobrolin apa aja sama kak Nasya?" Tanya Inez hati-hati.

"Nggak ngomong apa-apa." Inez hanya ber-oh ria.

Setelah beberapa menit mereka sudah sampai didepan rumah. Meraka berjalan memasuki ruang tengah, dirumah tidak ada siapa-siapa.

"Mama sama papa belum enggak pulang ya bang?" Tanya Inez dengan tatapan sendu memandang Marvin.

Marvin duduk di sofa keluarga, "Mungkin nanti juga pulang nez." Ucap Marvin bohong.

"Kamu ke kamar aja gih, istirahat besok kan sekolah."

Inez hanya mengganguk dan berjalan menyusuri tangga untuk ke kamarnya.

Sesampai dikamar Inez menutup pintu dan menguncinya. Ines duduk di balik pintu dan merangkul lututnya dan melihat keluar jendela. Apakah kalian tahu apa yang ia lakukan? ya dia sedang menangis.

"Kenapa? Kenapa semua ini terjadi sama Inez?" Ucap Inez dengan tersendu sendu.

"Kenapa mama sama papa nggak pernah ada waktu buat Inez sama bang Marvin? Seharusnya di waktu sekarang ini mereka ada di sisi kita bang, bukan malah kayak gini."

"Inez tau bang, kalau abang juga sedih tapi abang nggak pernah nunjukin itu sama Inez, disini cuma bang Marvin yang sayang sama Inez." Ucap Inez lirih.

Namora (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang