Sudah banyak tanda-tanda... waktunya akan tiba untuk Freljord.
.
.
.
Pagi hari kemudian
Tidak ada sinar matahari yang keluar melalui celah-celah awan tebal. pagi ini masih turun salju, hawanya semakin dingin.
"Anivia pasti sedang mengepakkan sayapnya. cuaca semakin dingin"
Pak tua itu duduk di atas batu, dia menggigil. kulit keriputnya tidak mampu menahan hawa yang begitu tajam. jenggotnya hampir sebagian membeku karena serpihan-serpihan kristal es yang menempel. meskipun negri ini adalah daratan beku yang tak pernah meleleh, tak semua penduduk Freljord tahan dalam dinginnya cuaca. mereka yang sakit dan rapuh tidak akan bisa bertahan hidup.
Ashe memberinya jaket bulu yang tebal padanya. "Sekarang, kau dan sukumu adalah Avarosa"
"Terima kasih Warmother, kau memang harapan kami semua. orang-orang meyakini bahwa kau adalah reinkarnasi dari Avarosa...."
Mereka selalu berkata begini... Ashe bergumam.
Sebagian orang memandangnya sebagai 'Avarosa' yang terlahir kembali. tapi Ashe merasa, dirinya bukan reinkarnasi dari legenda 3 Saudari tersebut. dia hanya menjadi manusia biasa yang bertanggung jawab dan ingin mempersatukan Freljord.
Ashe menghela nafas ringan.
"Aku tidak ingin kalian memandangku sebagai 'Avarosa'. pandanglah aku sebagai Ashe, itu adalah namaku"
"Aku sangat berharap semoga 3 Saudari memberkatimu hari ini, Warmother Ashe" ucapnya lagi.
"Semoga pagi ini juga memberkatimu" Ashe membalas doa.
"Sebagian wargaku masih menetap disana, apa kalian akan menjemput mereka semua?" tanya si pak tua.
Ashe menggangguk cepat. "Iya, serahkan semuanya padaku. aku dan pasukan lainnya akan menjemput wargamu secepat mungkin, jadi kau tidak perlu khawatir"
"Terima kasih banyak, Warmother"
Hembusan angin semakin kencang, menerpakan jubah birunya. Ashe sejenak saja melihat ke atas langit.....
Apakah Anivia sedang resah hari ini?
.
.
.
Tidak semua orang Freljord bisa bertahan hidup.
Mereka yang tidak bertahan hidup bukan mati karena rasa dingin yang menusuk, tetapi karena sebagian dari mereka tidak ada yang mampu untuk bertarung mempertahankan diri dan sukunya. mereka yang berjuang demi keluarga, telah mati sebagai pahlawan yang di hormati.
Freljord tidak pernah jauh dari kata 'aman' untuk menjadi rumah tinggal, selama 'musuh-musuh' itu masih terus menghantui.
Ashe dan para Avarosa mendatangi sebuah suku kecil yang tempatnya tak begitu jauh dari kediaman mereka.
Dan dia terdiam.
Suku itu benar-benar hancur, rumah mereka sebagian sudah hangus menyisakan abunya saja. bahkan ada banyak jejak darah yang sudah menghitam di atas salju.

KAMU SEDANG MEMBACA
For Freljord
ActionKetika Ashe masih berjuang untuk mempersatukan Freljord, sebuah cerita yang dulu selalu di anggap legenda kini terjadi sungguhan. sosok penyihir es yang telah hidup ribuan tahun lamanya mulai menampakkan diri, dan dia berkata padanya "Selamat tingga...