ιn тнe verge oғ dιvorce➀

1.2K 99 4
                                    

I'm sorry again. I promise this is the last time. 

my friend wants to read my story, jadi aku republish bentar aja. 

sorry for the notifications, please just ignore it

.

Byurrr

Minho langsung terbangun, matanya melotot menemukan Seungmin menyeringai penuh kemenangan dengan sebuah ember ditangannya.

"Satu kosong."

Minho yang sangat kesal mengambil segelas air yang berada di nakas dan menyiramnya tepat ke wajah Seungmin. "Satu sama." Ia tersenyum puas. 

Seungmin tersenyum menahan kesal. "Suamiku, sebaiknya kau pergi mandi. Aku sudah menyiapkan air untukmu."

"Wah, aku sangat terharu. Istriku ternyata sangat pengertian." 

"Tentu saja. Aku memang istri idaman."  

"Morning kiss?" 

Seungmin mengangkat tangannya sejajar dengan wajah Minho. "Nih, sama tangan." Seungmin berlalu pergi keluar kamar. 

Minho mengangkat bahunya acuh, lalu bangkit dari ranjang menuju kamar mandi. Ia merasa tidak perlu kaget lagi menemukan bathtub yang diisi banyak es batu. 

Minho menggeleng-geleng lalu berjalan menuju shower box. "Dia harus kuajarkan untuk berhemat. Sayang sekali es batu ini harus disia-siakan begini. Hm, jualan es mungkin menguntungkan, apa aku berhenti kerja aja ya?"

.

.

in the verge of divorce 

.

.

"Pa, kata mama Papa mandi es batu, apa enggak dingin?" Tanya Hyunjin polos ketika Minho sudah duduk di meja makan.

"Enggaklah, menyegarkan malah." Jawab Minho asal.

"Unjin mau nyobain juga, papa kok gak ngajak tadi?" Hyunjin mempoutkan bibirnya. 

"Nanti Hyunjin ajak mama aja ya, mandi es itu cuman bisa satu kali. Papa kan udah tadi, jadi gak bisa lagi."

"Emang kenapa kalau dua kali?" Hyunjin memiringkan kepalanya bingung.

"Nanti tubuhnya bisa membeku."

"Kayak captain america?"

Minho mengangguk.

"Kalau gitu Unjin mau sering-sering mandi es batu aja, biar jadi kayak captain." Hyunjin mendengus puas.

Minho terbatuk. "Kalau gitu Hyunjin mau tidur 100 tahun? terus bangun-bangun papa mama udah gak ada? Bisa hidup sendirian?"

Hyunjin mulai menangis. "Enggak. Gak mau. Papa mama mau ninggalin Hyunjin, ya?"

Seungmin yang sedang memasak, membalikkan badannya melotot pada Minho. "Gausah ngomong yang aneh-aneh, ya." 

"Ya itu kan salahmu, yang aneh-aneh duluan, masukkin es batu ke bathtub." Protes Minho tidak terima disalahkan.

"Diamin Hyunjinnya, ngga?" Seungmin mengangkat spatulanya, mengancam.

Minho menutup mulut Hyunjin, yang membuat Hyunjin langsung terdiam. "Udah."

Seungmin semakin melotot, lalu berjalan mendekati Minho dengan spatulanya. Minho yang menyadari bahaya segera mengambil ancang-ancang melarikan diri, tak lupa mencium dahi Hyunjin, dan langsung lari menuju mobilnya yang berada di halaman. 

The moon and The sunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang