ιn тнe verge oғ dιvorce➂

1.2K 103 19
                                    

Seungmin menggigit bibirnya, ragu untuk masuk ke dalam bar X dimana Minho berada. ia menyesal sekarang, menawarkan diri untuk menjemput Minho dan langsung pergi detik itu juga dengan menggunakan taxi, tanpa menyadari kalau ia tadi ke rumah Felix menggunakan piyama tidur. Ia pun baru sadar ketika si supir blak-blakan bertanya mengapa ia memakai piyama ke bar. Tau begini mending Changbin aja yang jemput. 

Tidak, ia menggeleng. Tidak ada yang perlu disesali, bagaimanapun ia harus memperbaiki hubungan mereka. Ia harus membuang gengsinya jauh-jauh.  Lagipula piyama tidurnya tidak begitu memalukan, toh, ia bukan memakai satu yang diberikan oleh ibunya. 

Ia menarik napas lalu membuangnya, melakukannya 3 kali, lalu mengangguk. "Oke, aku siap sekarang." 

Seungmin melangkahkan kakinya masuk, dan ia dapat merasakan beberapa pasang mata memandangnya aneh dan beberapa ada yang menertawakannya. Ia memilih tak ambil pusing dan terus melangkahkan kakinya sambil menatap sekeliling, mencari keberadaan suaminya. 

"Are you lost, babygirl?

Seungmin terlonjak kaget ketika sebuah suara berat berbisik di telinganya. Ia membalikkan diri dan menemukan seorang pria berambut pirang sedang menyeringai sok tampan padanya. 

"Kau bicara padaku?" Tanya Seungmin mengerutkan alisnya. 

Pria pirang itu terkekeh, lalu menyibak rambutnya kebelakang dan mengedipkan sebelah matanya pada Seungmin. "Tentu kau, baby. And if you want, you can call me daddy.

Asli, Seungmin merinding. Bukannya terpesona, ia malah geli ngelihat pria dihadapannya, padahal wajahnya termasuk diatas rata-rata. "Sorry, cari orang lain saja. Aku gak minat nyari daddy." Seungmin mengangkat tangannya, gestur menolak, ia masih berusaha untuk sopan.

Baru saja Seungmin akan berbalik pergi, tangannya sudah ditahan oleh pria itu, yang langsung ditepis oleh Seungmin. "Kau yakin? Aku bisa mengabulkan semua keinginanmu, sweetheart." 

"Oh, ternyata kau jin, ya?" Seungmin menutup mulutnya seolah kaget. "Kalau gitu bisa menghilang dari hadapanku sekarang juga, gak? sebelum aku memutuskan untuk menendang kemaluanmu." Seungmin melototi pria itu, lalu berlalu pergi. "Berani-beraninya gangguin uke bersuami." 

Pria itu sedikit terkejut, karena tidak mendapat respon yang diharapkan, ditambah ternyata targetnya sudah bersuami. Ia merasakan sebuah rangkulan dibahunya. "Kau kalah, Chris. Makasih banyak udah buat aku menang taruhan, hahaha." 

Pria yang dipanggil Chris itu tersenyum paksa sambil menatap punggung Seungmin yang menjauh. "Sial."

"Tapi dia benar-benar menarik." Gumam Chris.

Jae, teman Chris melotot dan langsung menampol Chris. "Jangan ngada-ngada, ya. Udah bersuami, woy."

Seungmin melanjutkan pencariannya dengan susah payah, hingga matanya tidak sengaja melihat Minho sedang bersama seorang pria yang tampaknya Seungmin pernah melihatnya di suatu tempat.

Tiba-tiba ucapan Seo Changbin di pesta pernikahannya terngiang kembali.

"Itu si Juyeon, bukan? Woah, dia masih mau dateng ke nikahan si Minho setelah diputusin gitu aja?" Ucap Changbin sambil liatin Minho yang sedang asyik bercengkrama dengan Juyeon.

Seungmin mengernyit bingung bertanya. "Dia siapa?"

Changbin yang memang dasarnya hobi berghibah langsung memberitahu Seungmin. "Mantan tunangannya si Minho, mereka tunangan dah cukup lama dari SMA. Yah, gak nyangka aja dia masih bisa senyum dan ngobrol sama si Minho sekarang."

Seungmin hanya diam.

"Padahal Minho dulunya uke, tapi jadi berubah haluan sejak jumpa denganmu." Changbin melanjutkan. Terkutuklah mulut Seo Changbin yang berhasil membuat Seungmin overthinking. Seungmin menggigit bibirnya, ia benar-benar tidak suka dengan cara suaminya tertawa lepas dengan Juyeon.

The moon and The sunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang