Desclaimer: karakter Harry Potter punya J.K Rowling. dan aku hanya me remake cerita ini dari komuprime
Happy reading
●
●
●
Harry telah memastikan Blaise tidak akan berbicara apapun mengenai pernikahan walaupun ia terpaksa harus menceritakan kegelisahannya pada Blaise. Padahal dulu ia adalah anak bengan dan pecinta tawuran?! Tapi kini ia gundah gulana karena cinta? Itu kan sangat tidak Harry Potter sekali!
"Pokoknya tidak boleh sampai ada yang tahu tentang ini! Jika sampai hal ini menyebar maka kupastikan aku akan membuat jari telunjukmu patah dan harus diamputasi!"
Blaise tertawa. "Oke, oke aku mengerti tuan putri, mulutku sudah kusegel."
Setelah itu Blaise pun mendorong kursi roda Harry menuju rumahnya -rumah Draco. Karena keterbatasan yang ia alami sekarang Draco pun memindahkan kamar Harry ke kamar di lantai satu, tepat di sebelah kamar sang tuan rumah. Ia tersenyum kecil melihat Draco kini tengah duduk di ruang TV dengan sebuah buku di tangannya.
"Sudah pulang?" tanyanya tanpa menoleh.
"Ya pikir saja, kalau aku belum pulang aku tidak akan disini."
Draco tertawa. Ia kemudian menutup bukunya dan berjalan menuju Harry lalu dengan uhuk-romantisnya-uhuk ia berjongkok dihadapan Harry.
"Selamat datang love." Punggung tangan Harry dikecup setelah ia mengatakan itu. Rona meraj kini sudah menjalar di pipi Harry dan membuat remaja bengal itu terlihat lebih manis.
"Sudah makan?" tanya Draco.
"Kau kan yang menyuruh Hermione menyiapkan bekal tadi pagi."
Draco tertawa lagi. Entah kenapa ia selalu tertawa dengan ucapan Harry padahal Harry kan sedang tidak melucu!
"Bagaimana dengan makan malam? Apa yang kau inginkan?" tanyanya.
Harry berpikir sebentar. "Hm, sushi?"
"Apapun yang kau inginkan baby."
"Umm aku juga ingin blueberry cheescake..." pinta Harry dengan wajah memelas.
Draco mengusak puncak kepalanya pelan. "Tentu saja, itu bisa diatur. Sekarang ganti bajulah, Theo sudah menyiapkan pakaian gantimu."
"Ah Draco, bisakah kau mengatakan pada Theo untuk berhenti memanggilku tuan Harry?"
"Semua oarang disini memanggilmu tuan Harry," sahut Blaise.
Harry merenggut. "Ya maksudku statusku tidak setinggi itu untuk dipanggil tuan." Kali ini Blaise yang tertawa dan tentu saja disusul dengan Draco. "Tuan putri, tentu saja statusmu di rumah ini sangat memenuhi kualifikasi untuk dipanggil tuan, Draco saja dipanggil tuan Draco atau bos."
"Itu kan karena Draco tuan rumah, dia juga bos kalian kan? Memangnya aku siapanya kalian sampai harus dipanggil tuan?"
"Love, aku yang membawamu kemari secara langsung dengan keinginanku sendiri, tentu saja itu yang membuatmu pantas dipanggil tuan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Captivated (DRARRY)
FanfictionSebuah kisah klasik yang mengisahkan kisah cinta ketua mafia dan remaja brandalan Warn! age gap! ini bukan cerita punya aku, aku hanya me-remake hasil karya dari komuprime (wp) If you don't like it, don't read it. It's simple. Don't make yourself un...