sequel [part one]

7.4K 876 109
                                    

Desclaimer: karakter Harry Potter punya J.K Rowling. dan aku hanya me remake cerita ini dari komuprime

Happy reading

Empat tahun kemudian.

Sinar matahari yang masuk melewati gorden kamarnya membuat Harry mau tak mau harus bangun. Dengan sangat enggan ia membuka matanya dan langsung terkejut ketika melihat Draco tengah memandangnya dengan jarinya yang mengelus lembut rambut Harry.

"Good morning, kitten."

Harry mendengus pelan. "Sudah berapa lama kau menatapku seperti itu, creep."

"Bagaimana bisa aku tidak menatapmu yang begitu indah? You're so fucking beautiful babe,"

"Berhenti menggombal dasar payah," gerutu Harry namun tentu saja ia tak bisa menyembunyikan rona merah yang kini sudah menyebar di pipinya.

Cup.

Sebuah kecupan kecil mendarat di kening Harry dan membuat pria kecilnya semakin merona.

"A-aku harus pergi ke kampus!" serunya dan dengan cepat berlari ke kamar mandi.

"God, he's so fucking cute."

Sudah lebih dari empat tahun sejak kejadian mengerikan itu terjadi. Kini Harry sudah bisa beraktivitas seperti biasanya. Ia bahkan sudah bisa berlari selama apapun tanpa harus merasakan sakit. Ah ya, dia juga sudah bisa menendang tulang kering Draco sepuasnya! Haha!

Sejak saat itu juga Draco juga banyak mengajarinya banyak hal. Mulai dari berbagai macam bela diri hingga cara menggunakan senjata. Ron juga mengajari Harry cara menggunakan pisau lipat -walaupun sebenarnya Draco lebih mahir tapi Ron juga ahlinya. Selain itu juga ia kini dekat dengan Pansy -si sniper ulung. Pansy ternyata orang yang menyenangkan walaupun kata-kata yang sering muncul dari mulutnya adalah makian dan umpatan. Pansy adalah anak buah yang paling sering mengumpat dan memaki Draco tanpa rasa takut.

"For God sake, tolong gunakan otakmu yang bodoh itu untuk berpikir! Kau cemburu padaku?! Ya tuhan tolong kembalikan otak Draco agar dapat berfungsi kembali dengan normal!"

Itu adalah kalimatnya ketika Draco dengan kekanakannya cemburu karena Harry lebih sering menghabiskan waktu bersama dirinya dibandingkan Draco. Memang benar-benar bodoh.

White Dragon memang kelompok mafia yang kejam. Harry memang tidak pernah melihatnya secara langsung namun ia tahu mereka beberapa kali menyiksa orang lain untuk mendapat informasi. Draco memang membloknya dari semua kegiatan mafia namun bukan berarti ia tidak akan tahu apa-apa soal itu.

Sebenarnya dalam lubuk hatinya ia ingin Draco menyudahi bisnisnya ini tapi ia tahu bahwa tidak akan mudah bagi Draco untuk berhenti, walaupun ia ingin.

"....ve, love,"

"A-ah iya?"

Harry kini tersadar dari lamunannya. "Apa Dray?"

"Apa yang kau pikirkan? Kau sampai melamun selama lima menit penuh,"

Harry tersenyum kecil. "Aku hanya memikirkan tugas kuliahku saja," jawabnya. Namun Draco terlihat tidak percaya.

"Aku anggap kau akan menceritakannya padaku nanti," timpalnya. "Oh iya, maaf aku baru memberitahumu hari ini tapi putri dari klienku akan tinggal di rumah ini selama tiga hari, klienku akan pergi keluar negeri dan ia memintaku untuk menjaganya dan aku tidak bisa menolaknya karena ia seseorang yang cukup aku hormati,"

Captivated (DRARRY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang