Kebingungan Syifaa

1 1 0
                                    

Saat sedang stalking Syifaa pun melihat story Reyhan yang membuat nya bingung dan bertanya-tanya.

#SyifaaPOV
"Hmm jadi Reyhan punya adik? Apa benar ya Reyhan itu sahabat kecil aku dulu. Tapi kenapa aku ngerasa itu memang ka Rey meskipun kita udah pisah lama bahkan saat umurku masih 9th dan saat itu kelas 3 SD sedangkan Reyhan kelas 4 SD. Yaa jadi Reyhan adalah kakak kelas ku juga waktu itu, kita tetanggaan, keluarga ku dan keluarga Reyhan sudah saling mengenal karena pekerjaan Ayah Reyhan ditugaskan di Yogyakarta sejak saat itu komunikasi pun terputus semua nomor keluarga Rey sudah tidak aktif dan pantas saja sosial medianya tidak aku temukan Rey memakai nama lain di sosmed nya tapi aku yakin kalo itu kamu, kakak kelas yang super jail tapi sekarang Rey yang ku kenal ini super dingin berubah banget. Oh iya aku ingat gelang kokka yang Rey pakai itu mirip banget sama gelang pemberian ku dulu yang bertuliskan 'kak Rey' apa benar ya tapi kenapa Rey ga ingat sama aku, apa dia udah lupa sama aku, dia udah punya teman baru disana terus lupain aku deh :" ternyata singkat ya persahabatan kita dan banyak perubahan yang terjadi. Semoga itu benar kak Rey Aamiin aku harus cari tau kalo gini."

"Syifaa makan dulu yuk"

"Iyaa ummi Syifaa turun"

"Makan dulu ya habis itu istirahat"

"Iyaa mi, Abi belum pulang?

"Belum nak, lembur katanya"

"Oh gitu ya mi, umi habis makan Syifaa mau cerita sebentar ya boleh?"

"Boleh kok, makan dulu ya"

~selesai makan~

"Jadi gini ummi, mi inget ga sama kak Reyhan yang tetangga kita dulu"

"Reyhan? Yang sekeluarga pindah ke Yogyakarta kan?"

"Iya itu mi terus ya mi ada murid baru juga di sekolah dan sekelas sama Syifaa namanya itu Reyhan Putra Wijaya namanya sama persis kaya kak Rey"

"Iya ya tapi kan dia kakak kelas kamu kok bisa sekelas?"

"Iya bisa mi kayaknya tuh pas kak Rey pindah pertengahan semester mi, kemungkinan kak Rey itu masuk ditahun ajaran baru deh makanya bisa sama kelasnya."

"Iya nak benar, coba deh kamu tanya kalo emang benar itu Rey kita kan bisa silaturahmi sama keluarganya"

"Iya mi tapi sekarang udah beda, Rey yang sekarang dingin banget mi cuek gitu. Oiya mi tadi Syifaa liat gelang pemberian Syifaa sebagai persahabatan dan itu mirip banget, masa sih mi kalo emang mirip itu persis banget mi"

"Iyaa yaudah kalo begitu besok kamu tanyakan saja ya, atau mungkin ada yang terjadi sehingga Rey itu ga ingat dan mungkin saja perubahan sikapnya karena ada alasannya."

"Oke deh mi nanti Syifaa coba tanya, ummi istirahat ya, Syifaa ke kamar dulu."

"Iya sayang"

Setelah kembali ke kamar Syifaa pun merenungkan lagi hal itu lagi sampai akhirnya dia pun tertidur.

#ReyhanPOV

Suara tangisan Aira yang tiba-tiba terbangun membuat Rey pun terbangun. Dengan sigap Rey pun langsung menggendong Aira dan Aira pun tertidur kembali, dilihat nya jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 03.00.

Rey pun menidurkan Aira kembali dan ia pun ke kamar mandi untuk mengambil wudhu dan melaksanakan sholat tahajud. Selepas sholat ia pun berdzikir, bersholawat dan memanjatkan doa hingga air mata nya menetes.

"Ya Allah ya Tuhanku, yang maha memiliki dan menggenggam hati setiap manusia, dan hanya engkaulah yang mampu membolak-balikan hati setiap manusia aku memohon kepada-Mu dengan kesungguhan lembutkanlah hati ayah hamba, hilangkanlah segala kebenciannya terhadap hamba, lindungilah ayah hamba yang sedang diluar kota, jagalah keluarga hamba, maafkanlah segala dosa-dosa hamba, dosa kedua orang tua hamba, dosa guru-guru hamba, dosa teman-teman hamba dan segala dosa bunda, ya Allah tempatkan lah bunda di surgamu, bunda maafin Rey andai bunda ga nolongin Rey waktu itu mungkin bunda masih hidup... 'ASTAGHFIRULLAH REY' (ga boleh mikir itu lagi itu semua sudah takdir) -batin Rey.
Sekarang Rey punya ibu yang baik yang mau merawat Rey sampai sekarang buat ibu makasih ya maaf Rey belum bisa kasih apa-apa.

رب اغفر لي ولوالدي ورحمهما كام ربياني صغيرا

"Ya Rabb Ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku dan sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku di waktu kecil."

"Aamiin...
Ya Allah kabulkan segala permohonan anak laki-laki ku, meski Rey bukan anak kandung ibu, ibu sayang sama kamu nak, ibu yang harus nya minta maaf sama kamu sampai sekarang ayah belum bisa baik lagi sama kamu, ibu tau kamu kuat Rey, bunda kamu sudah pasti bangga sama kamu nak" -batin Ibu Rey

Rupanya ibu Rey mengaminkan doa Rey dari balik pintu. Dia begitu menyayangi Rey seperti anak kandung nya sendiri.

Tak lupa ia pun membaca Ayat-ayat suci Al-Qur'an dan murojaah hafalan.

"Kalo lagi murojaah kaya gini jadi inget Buya sama teman pondok, Buya apa kabar ya? Kabar teman-teman juga gimana ya? Jadi pengen ke pondok lagi aja."

Pagi pun mulai terasa, kicauan burung pun terdengar merdu namun pagi ini sedang mendung dan sepertinya akan turun hujan. Rey yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya pun turun ke meja makan dengan menggendong Aira yang sudah terbangun dari tidurnya.

"Duhh anak-anak nya ibu udah pada bangun, Rey tumben udah rapi" -dengan nada meledek anak bunjangnya

"Iya tumben banget biasanya juga baru mandi" -ka Nisa

"Dih apaan si ka Nisa, ibu juga emang salah Rey udah rapi jam segini?"

"Yaa engga sayang"

"Lagi pula Rey juga sebenarnya udah terbiasa bangun pagi dan rapi jam segini waktu dipondok. Tapi kalo dirumah ada aja yang bikin mood ga bagus, jadi pengen balik ke pondok lagi aja :))"

"Emang iya Rey? Tapi Kaka denger dari ustadz yang ngajar kamu, kamu kena siram mulu tuh hahah katanya sih karena telat bangun" -ledek ka Nisa

"Iya emang itu bener, waktu belum terbiasa tapi sekarang udah terbiasa udah tau yang namanya tanggung jawab sama diri sendiri ka"

"Ya bagus deh kalo gitu, Kaka juga ga nyangka kamu jadi lulusan terbaik dan jadi hafidz 30 juz, inget Rey kamu harus jaga hafalan kamu ya!"

"Alhamdulillah... iya ka pasti prosesnya masih panjang jadi hafidz itu kan berkat doa dan support dari Kaka sama ibu"

"Iya Rey kalo ga salah disekolahmu itu kan ada program Tahfiz gitu kenapa kamu ga ikut lagi aja..." -Ibu Rey

"Insyaallah Rey mau ikut Bu kalo udah buka pendaftaran nya"

"Yaudah sekarang kamu sarapan, biar Aira sama ibu dulu"

"Iyaa Bu"

"Rey hujan hari ini kamu dianter supir aja ya naik mobil gimana?"

"Hmm yaudah deh Bu"

"Iyaa ibu gak mau kamu sakit"

"Gapapa ko Bu, kalo pun kehujanan 😁😁"

"Kamu ini Rey..."

"Yaudah Rey jalan sekarang deh ya"

"Ya hati-hati jaketnya dipakai dulu"

"Iya Bu, daa Aira 👋 gemesh banget si cantiknya Abang😚"

"Udah Rey jalan sana" -ka Nisa

"Iya kakaku tercintahh🤭😅"

"Assalamu'alaikum 🙏🏻" ( Rey pun bersalaman dengan ibu dan kakaknya)

Rey pun menuju mobilnya dan berangkat ke sekolah.

Diperjalanan menuju sekolah dia melihat perempuan yang memakai seragam sekolah yang sama dengannya dan terlihat sedang menunggu kendaraan umum.

Wahh kira-kira siapa yaa perempuan itu apa Reyhan mau membantu??? 😮

Kita lanjut di part 6 yaa!!!

Makasih ya buat yang udah baca ❤️

Jangan lupa untuk Vote and coment

(R)INDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang