Kringgg~ bunyi bel di pagi hari sukses membangunkan Aroon dari tidurnya.Setelah sepenuhnya sadar, Aroon berjalan menuju kamar mandi. Hari ini adalah hari test ujian untuk pertukaran pelajar. Jadi, dia harus bangun lebih pagi dan bersiap siap menuju lokasi tempat test diadakan.
Setelah selesai bersiap, Aroon turun ke lantai bawah untuk sarapan. Disana sudah ada ibu, ayah, serta saudara perempuannya.
"Selamat pagi semuaa" ucap aroon sambil menoyor kepala adiknya.
"Heh sialan lo" balas sang adik.
"Ibuu ayahh, liat tuh adek ngomongnya kasar" balas aroon mamperkeruh suasana.
"udah udah jangan berantem, aroon kamu nanti telat loh" kali ini ayah pun bersuara.
"Iya ayahh"
Setelah berpamitan dengan kedua orang tua dan adiknya, aroon pergi menggunakan sepedanya menuju lokasi. Disana sudah ada sekitar 100 orang yang akan mengikuti test juga. Aroon tidak mengenal mereka karena Aroon merupakan satu satunya perwakilan dari sekolahnya.
45 menit berlalu, sudah ada 149 orang yang duduk ditempat duduknya masing masing. 5 menit lagi test akan segera dimulai, namun 1 orang peserta belum menunjukan batang hidungnya.
"Haduuh gimana sih, sudah jam segini belum datang juga, Ujian akan segera dimulai" keluh sang pengawas.
"Ada yang kenal dengan anak bernama Namtan Chearavanont?" tanya pengawas tersebut.
"Itu saya pak!" ucap seseorang yang baru saja masuk kedalam kelas. Sudah jelas bahwa itu Namtan.
"Kenapa baru datang? Biasakan datang paling tidak 5 menit sebelum ujian dimulai" oceh sang pengawas yang dibalas dengan permintaan maaf dari Namtan.
"Yasudah cepat duduk dan ujian akan segera dimulai"
"Baik pak"
Waktu telah berjalan mengikuti prosedur ujian. Beberapa anak terlihat tidak selesai, sedangkan sisanya mengoreksi ulang dan bahkan terlihat santai.
"Waktu habis! Silahkan kumpulkan soal dan kunci jawaban kalian" ucap sang pengawas.
Aroon segera mengumpulkan soal dan kunci jawaban yang sudah sedari tadi ia selesaikan. Lalu mulai merapikan alat tulis dan segera pulang kerumah karena pengumuman kelulusan akan diumumkan besok siang.
Keesokannya Aroon berangkat menuju tempat pengumuman kelulusan test. Disana sudah ramai orang yang berkerumun untuk melihat papan pengumuman. Terdengar suara suara kecewa dari peserta yang tidak lulus membuat hati Aroon berdetak sangat cepat karena ia terlalu khawatir dengan hasilnya nanti.
Bersamaan dengan Aroon yang sedang mencari namanya di papan pengumuman, Namtan yang juga sedari tadi melihat papan pengumuman pun sedang mencari namanya.
"Yes!", Seketika Aroon dan Namtan menoleh ke samping dan bertatap mata sekejap. Aroon tersenyum kala ternyata wanita di samping nya ini yang akan menjadi teman dari domisili yang sama.
2 detik kemudian, Aroon dan Namtan langsung tersadar dan mengalihkan pandangan masing masing.
Selesai melihat pengumuman, Aroon langsung bergegas pulang menuju rumahnya untuk memberi tahu kabar baik ini kepada kedua orang tuanya.
Besok pagi Aroon akan berangkat menuju Amerika setelah dinyatakan lulus test tersebut. Saat ini perasaannya sangat campur aduk. Mulai dari bahagia, takut, dan juga sedih karena akan meninggalkan tempat kelahirannya.
Aroon pikir ia tidak akan bisa tidur malam ini. Pikirannya sudah terpaku membayangkan peristiwa esok hari. Entahlah.
Setelah menempuh perjalanan menggunakan taksi selama kurang lebih 20 menit, akhirnya Aroon sampai di bandara. Ada rasa sedih ketika orangtua dan saudaranya tidak bisa menemani nya disini namun memang itulah kenyataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Go Somewhere New
Mystery / ThrillerSemuanya berawal dari sebuah sekolah yang berada tepat di tengah pulau Manhattan. Sekolah menengah yang mempunyai visual luar bak istana yang megah namun berbeda. Istana yang umum nya berwarna cerah dan tampak indah, sangat berbeda dengan sekolah in...