"Kau serius seperti itu?"Setelah Aroon menceritakan semua nya, mereka tampak berpikir mendalami apa yang tadi Aroon ceritakan. Memang sungguh di luar dugaan namun apa daya ketika pikiran itu melanda.
"Jadi apa yang harus kita lakukan?" Tanya Gracen sembari menekuk kaki nya
"Tentu saja menyelidiki nya" Yeeun dengan sigap menjawab meskipun tatapan nya tetap tajam ke arah Aroon.
Hendrick memulai kalimat baru, "Lama kelamaan mereka akan mencurigainya, belum lagi sistem keamanan yang ketat membatasi pergerakan kita"
"Tentu saja kita bisa membagi tim sehingga tak terlalu menonjol" Levon yang sedari tadi menjadi pendengar memberi saran pada temannya.
Maudy yang berada di samping Hendrick merasa janggal, "Sebelum menentukan, bukan kah kita sebaik nya mendiskusikan apa yang harus di lakukan guna penyelidikan?" Ucap Maudy lalu bersender pada kursi tempat duduk nya.
"Yeah apalagi kalau bukan mengikuti si licik George" ujar Oliv cuek dan tentu saja ponsel masih di tangan nya.
Axton mengeluarkan pendapat nya, "itu akan terlalu transparan" ujar nya kemudian menatap yang lain nya.
"Jadi kita harus bagaimana?" Tanya Namtan meminta kejelasan.
Semua nya kembali pada pikiran masing masing. Satu detik dua detik sudah terpakai dan hingga akhirnya mereka memakai lima belas menit hanya untuk berpikir.
"Pertama kita akan membagi tim menjadi tiga bagian. Tim satu berisi Yeeun, Gracen, Namtan, Shihao, sedangkan di tim dua berisi Axton, Aku, Levon, Taka, Hendrick dan di tim tiga ada Oliv, Maudy, Seohan, Xiaoyang.
Tim satu bertugas untuk mengikuti aktivitas Mr. George, sedangkan tim dua bertugas untuk meretas cctv di lokasi yang akan di lalui Mr. George, dan sisanya berada di kelas untuk berjaga jaga. Kita semua terhubung menggunakan earpiece"
Semua nya mendengar penjelasan yang Aroon beri, namun Seohan nampak memberi ulasan terhadap rencana Aroon tersebut. "Yang berada di kelas terlalu sedikit, tambahkan lagi supaya mereka tidak curiga"
"Taka dan Levon pindah ke tim tiga, itu semua sudah aku beri posisi sesuai karakter kalian masing masing" putus Aroon.
Xiaoyang mulai bertanya, "Bagaimana cara kita untuk meminta izin? Bukankah ini terlalu banyak dan pantas di curigai maksud ku biarkanlah Namtan dan Shihao tinggal di kelas" ujar nya kemudian menatap yang lain.
"Yeah itu benar sekali lebih baik aku berada di kelas" saran Namtan yang disetujui oleh Aroon begitu pun Shihao.
"Izin ya, bagaimana jika kita membuat Gracen bradikardia namun setelah dilarikan kerumah sakit kita segera memberikan nya penawar, aku sebagai ketua kelas akan membawa Yeeun dan Axton untuk menemani sedangkan kalian yang berada di kelas mencari segala sesuatu supaya guru tidak mengikuti"
Mereka semua mendengarkan rencana dari Aroon, "Itu terlalu berbahaya untuk membuat Gracen bradikardia" ujar Shihao
Aroon pun sangat setuju oleh ucapan Shihao namun bagaimana lagi di pikiran nya hanya itu. "Apa kau setuju Gracen?" Tanya Namtan pada Gracen ketika ia lihat Gracen juga sedang memikirkan nya.
"Emm baiklah, namun sebelum itu beri aku banyak suplemen antibodi, umur ku masih 16 tahun untuk mati muda"
"Baiklah Ms. Irving" ujar Yeeun yang jengah dengan candaan Gracen, bukan ia tak mengkhawatirkan Gracen namun sangat. Ini bukan hal sepele untuk bercanda.
"Kapan kita akan menjalan kan ini?"
Seohan yang sedari tadi hanya mencerna kemudian bertanya, "Aku pikir ini akan terlaksana besok karena besok adalah hari mereka sibuk, rapat dimana mana, belum lagi bertemu para investor Ravenwood" Oliv menjawab pertanyaan Seohan dengan mengusap rambut miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Go Somewhere New
Mystery / ThrillerSemuanya berawal dari sebuah sekolah yang berada tepat di tengah pulau Manhattan. Sekolah menengah yang mempunyai visual luar bak istana yang megah namun berbeda. Istana yang umum nya berwarna cerah dan tampak indah, sangat berbeda dengan sekolah in...