0.5 Pertemuan ke dua

50 41 3
                                    

"Percayalah setiap pertemuan akan ada sebabnya yang Allah tentukan dengan semestinya"

***

               Siang telah berganti malam
Lia sedang santai di kamarnya yang bernuansa biru laut itu, dia sangat bosan harus rebahan dan rebahan saja, sedangkan untuk menonton film favorit di laptop-nya semua sudah dia tonton dan belum ada stok untuk ditonton malam ini.

Setelah beberapa  menit memutar otak-nya agar berkerja, muncul lah ide di kepala pintar'nya itu

"kalau gw keluar cuma cari angin dan beli cemilan di minimarket kemungkin nggk apa-apa deh!Toh ini juga belom  malam-malam amat" batin-nya.

Lia yang menjalankan ide pintar-nya itu pun bergegas untuk pergi ke minimarket dengan berjalan kaki toh minimarket dekat dengan kediaman-nya mungkin hanya sekitar lima menit saja sudah sampai.

     Di lain sisi,Biyan yang sedang bersantai dan memainkan benda pipih-nya itu di kaget-kan oleh wanita setengah tua yang sudah bersedekap tangan dan menatap-nya secara teliti
"Anak bunda lagi sibuk?" ujarnya basa-basi.

Biyan yang tadi-nya acuh pun mendongakkan kepala-nya "sedikit,ada apa bun?" ujarnya membalas pertanyaan bunda-nya

Bunga pun menatap putra-nya  sembari tersenyum "Apa biyan bisa bantu bunda beli bahan dapur,yang sudah habis di minimarket?" ujarnya dengan nada meminta tolong.

Sedangkan yang dimintai tolong sedang berpikir kenapa bunda-nya tidak pergi sendiri saja

"Hmmm...kenapa bunda ngak beli sendiri, biyan mana tau tentang bahan dapur!" ujarnya agar bunda-nya pergi sendiri untuk membeli keperluan dapur toh dirinya juga tidak tau apa yang mau di beli.

Bunga yang sudah berharap jika putra-nya akan menurutinya pun sedikit kecewa

"Bunda lagi kurang enak badan sayang, lagian ini sudah malam masak punya anak laki-laki nggk bisa diandelin" ujarnya untuk menyindir putra semata wayang-nya itu.

Sedangkan yang disindir sedikit perihatin atas tuturan bunda-nya itu "okee lah bun biyan beliin, Asal bunda bantu biyan deket ma cewek" ujarnya cengengesan.

Bunga yang tampak aneh dengan sifat putra-nya yang tiba-tiba cengengesan pun tersenyum tipis "Emang anak bunda udah ngerti cinta-cinta apa?masih manja gitu kok udah ngomong cewek-cewek" ujarnya dengan nada mengejek putra-nya.

Sedangkan yang di ejek nampak sudah beranjak untuk pergi "ishh...apaan sih bun!!!si kasep-nya keluarga Ananta udah gede gini loh bun udah waktunya ber silaturahim dengan cinta" ujarnya dengan membanggakan dirinya

Bunga hanya tersenyum manis benar yang dikatakan putra-nya memang "Terserah kamu deh, bunda cuma ngingetin kalau kamu benar-benar sayang dijaga bener-bener dan nggak usah maninin perasaan-nya karena bunda juga perempuan loh bi jadi tau gimana rasanya.

Tinggal bilang nanti bunda bantu gimana?!
Udah sana beliin bunda yang tadi  bunda suruh udah bunda kirim ke hp kamu  daftar yang harus di beli" ujarnya dan melangkah pergi.

Setelah beberapa menit perjalanan kini seorang cowok sudah di depan minimarket dengan GAYA coll-nya yang memikat orang yang melihatnya dia berjalan dengan santai memasuki swalayan itu dengan mendorong troli yang disiapkan disana,
setelah beberapa menit sudah menghabiskan waktu untuk mencari bahan-bahan yang tertera di layar telepon-nya masih banyak yang harus di beli namun dia tidak menemukan nya di deretan terpampang di depannya dia nampak pusing setelah mengitari berbagai nama produk disitu,dia yang fokus menatap layar ponsel-nya untuk mencari nama yang harus di beli lagi tanpa sengaja menabrak seseorang dari depan.

Lia(ABIYAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang