'cinta hanya lah hasrat yang tidak di perlukan ,wei wuxian kau melakukan kejahatan kau harus mati !'
P
P"Lan wangji kau ,"Wei wuxian menyentuh pedang yang menghunus ke jantung nya .
Apa yang salah dan apa yang benar ,...
Di dalam hatimu kau hanya...
dunia berjalan dalam sebuah lingkaran ,aku sudah berjalan berulang kali menuju janji mu .kisah kita terbungkus oleh simpul takdir .... di jalan berliku ,angin berhembus ,semua yang ku inginkan adalah senyum di wajahmu .
lagu surgawi adalah lagu ter indah ,bagaimana lebih baik dari seumur hidupmu ? ku harap langit mengerti apa yang ku maksudkan ,aku berharap kita bisa kembali ke masa lalu ,aku merindukan mu .
perang terjadi 10000 tahun yang lalu melibatkan iblis dan dewa,meninggalkan kerusakan tak terhitung, nyawa yang melayang ,dendam pun terkubur menunggu hari penuntutan dimana salah dan benar di tentukan oleh satu pihak .mengapa hitam selalu buruk dan putih sudah pasti baik ?mengabaikan fakta dan hati nurani .
putra mahkota masuk ke lingkaran karma ,berharap bisa menemui seseorang yang ingin di jumpainya dan melupakan masalalu ,hutang yang tak bisa ia lunasi .
'hanguangjun ,zewujun mengatakan kita akan segera berangkat menuju lanlingjin ' ucap lan shizui
"mmn " lan wangji mengambil pedang dan guqin miliknya
.
.
.
rombongan sekte gusu lan pergi menuju lanlingjin ,lan wangji hanya diam sepanjang perjalanan orang - orang mengatakan aura lan wangji mirip dengan aura tuan muda dari sekte yiling wei ,tentu saja lan wangji tidak perduli . orang bilang lan wangji lebih mirip dewa di banding seorang cultivator karena karakternya yang agung tanpa cacat ,tentu saja membuat orang lain iri jika saja sifat nya selembut lan xicen pasti banyak gadis yang akan suka rela mengantri untuk mendapat kannya .
'kita istirahat dulu ,lanling jin masih lumayan jauh 'ucap lan xicen ,para murid menuju tempat makan begitu pun lan xicen dan adiknya .
'wangji ingin makan apa ?'tanya lan xicen
" terserah " lan xicen tersenyum mendengar perkataan wangji ,ya wangji terbiasa dengan rasa buruk dan hambar khas yun shen buzhichu jadi makanan apapun akan lebih baik .
lan xicen menengok kearah pintu masuk tempat makan ,ia tau sekte mana yang datang itu adalah sekte yiling wei kalo tidak salah itu adalah wei wuxian , lalu lan xicen menghampiri wei wuxian.
' wei gongzi ,bergabung lah dengan kami .aku lan xicen dari sekte gusu lan 'ucap lan xicen ramah ,wei wuxian tampak berpikir lalu ia menyetujui ajakan lan xicen dan menyuruh murid -murid lain untuk memesan makanan sendiri .
lan wangji melihat siapa yang datang ,hatinya ntah mengapa menjadi gelisah melihat orang tersebut ,seperti ada rasa rindu yang tak bisa di jelaskan yang membuatnya tidak nyaman namun matanya tak bisa berpaling dari wajah itu ,wajah yang manis tapi juga dingin secara bersamaan.
'pelayan 'panggil lan xicen
'iya tuan ' ucap pelayan tersebut
'wei gongzi ,mau pesan apa ?'tanya lanxicen
" apapun dan sangat pedas ,bawakan 1 botol arak " ucap wei wuxian ,lan wangji tentu terkejut karena gusu lan melarang arak
'wei gongzi ,aku sudah banyak mendengar tentang mu ' ucap lan xicen
" benar kah ?" ucap wei wuxian datar ,karena menurutnya apa yang perlu di dengar dari seorang wei wuxian kecuali anak ketua sekte wei yang penyakitan
'oh ini adik ku lan wangji ,dia lebih tua setahun dari mu 'ucap lan xicen ,lan wangji dan wei wuxian hanya saling melirik sampai makanan mereka tiba dan mereka makan tanpa suara .
.
.
.
setelah selesai makan rombongan yiling wei dan gusu lan pergi bersama menuju lanlingjin ,lan xicen seakaan terjebak dalam dua bongkahan es antara adiknya dan wei wuxian kata -kata basa -basi nya hanya di balas dengan deheman atau anggukan dari kedua nya ,membuat lan xicen memilih untuk menutup mulutnya .
ada apa dengan rasa ku yang bahkan tak bisa ku ucap ,ada apa dengan dirimu yang asing namun ku rindu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.