Akhir Tahun 842
Ini adalah hari pertamanya di Pasukan Pengintai. Sekaligus hari dimana dia mulai menjadi bagian dari dunia atas. Tak ada barang yang dia bawa, kecuali pisau kecil pemberian seseorang.
Langkah kakinya mengikuti laki-laki berambut pirang klimis, menuju ruang komandan di markas Pasukan Pengintai. Sepanjang perjalanan menuju ruang komandan, dia dapat melihat orang-orang yang berseragam seperti laki-laki di depannya terus menatap dirinya dengan heran dan... berbinar?
Tidak ada yang aneh dengan penampilannya. Dia memakai kemeja hitam, rok hitam, pita putih yang melingkari kerah kemeja, dan sepatu boot hitam. Rambut cokelatnya tergerai lurus, irisnya yang berwarna hijau zamrud berbinar indah, dan bibir kecilnya membentuk satu buah garis lurus yang membuat wajahnya terlihat datar tanpa ekspresi.
"Kita sudah sampai,"
Laki-laki pirang klimis di depannya yang bernama Erwin Smith mengeluarkan suara ketika mereka berdua sampai di depan pintu suatu ruangan.
Setelah Erwin mengetuk pintu dua kali, terdengar suara dari dalam yang memberi perintah untuk masuk.
"Komandan!"
Melihat Erwin meletakkan tangan kanan di dada kiri dan tangan kiri ke belakang punggung, dia mengikutinya dengan reflek. Kini di depannya ada seorang laki-laki berwajah sangar yang memiliki aura intimidasi cukup kuat.
Selain itu, di ruangan ini juga ada beberapa laki-laki lain yang mengenakan seragam serupa.
"Jadi gadis ini yang kau bicarakan?" laki-laki sangar yang dipanggil komandan bertanya pada Erwin tetapi tatapannya mengarah pada perempuan mungil di belakang Erwin.
"Benar. Grace Mitchell. Dia gadis yang hebat," jawab Erwin dengan nada penuh keyakinan.
Mendengar ucapan yang dilontarkan Erwin, perempuan bernama Grace itu hanya diam, masih dengan wajah tanpa ekspresi.
Komandan sangar yang bernama Keith Shadis, akhirnya berjalan mendekat ke arah Grace. Tatapannya bertambah tajam, seolah ingin menelanjangi Grace bulat-bulat.
"Dari mana asalnya?" tanya Keith lagi.
"Underground,"
Dapat dilihatnya raut wajah sang Komandan di depannya berubah menjadi terkejut. Begitu pula dengan semua orang yang berada dalam ruangan ini.
Grace tersenyum tipis, "Mohon bantuannya,"
.
.
.
"Grace Mitchell, dan aku berasal dari underground,"
Setelah Keith menyuruh Grace untuk memperkenalkan diri, tatapan semua prajurit yang sedang berbaris ke arahnya langsung saja berubah menjadi tatapan menghina dan mencemooh. Grace paham. Reputasi warga underground memang selalu buruk di mata penghuni dunia atas dan dia sama sekali tidak tersinggung. Setidaknya masih ada Erwin yang tidak menatap hina dirinya.
Di antara banyaknya prajurit, Grace dapat melihat jika prajurit yang paling jijik mentapnya adalah Flagon. Laki-laki berambut cokelat yang kemarin menentangnya masuk ke Pasukan Pengintai saat Erwin memperkenalkannya kepada sang Komandan.
"Erwin, Grace akan berada dalam regumu!"
Seketika Grace menjadi senang mendengar perkataan sang Komandan yang berdiri di depannya. Berada dalam regu dari orang yang sudah dikenalnya akan membuatnya lebih nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐋𝐀𝐑𝐈𝐓𝐘 ✦ ᴀᴛᴛᴀᴄᴋ ᴏɴ ᴛɪᴛᴀɴ ✔
Fanfiction- ', 𝐀𝐓𝐓𝐀𝐂𝐊 𝐎𝐍 𝐓𝐈𝐓𝐀𝐍 ꒱ ↷🖇 ೃ⁀➷ Mengabdikan diri menjadi anggota pasukan yang berjuang demi umat manusia. Mencari kebenaran tentang dunia yang kejam. ────────── ● ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ ...