16 - The Judge

4.5K 613 75
                                    

Eren duduk dengan kedua kaki tertekuk di tengah ruang sidang. Kedua tangannya diborgol dan dipasung dengan tongkat besi, membuatnya tidak dapat bergerak. Wajahnya nampak begitu ketakutan karena hidupnya akan ditentukan disini. Mati atau tetap hidup. Semuanya bergantung pada hasil akhir persidangan militer ini.

Persidangan berlangsung dengan panas. Polisi Militer menginginkan Eren dibedah agar tubuhnya dapat diteliti. Jika terbukti berguna bagi umat manusia, baru Eren akan diberikan penghargaan sebagai pahlawan. Sedangkan pihak religion menginginkan Eren untuk langsung dieksekusi karena dianggap sangat membahayakan bagi umat manusia.

Sedangkan Pasukan Pengintai meminta Eren agar dibiarkan bergabung dengan mereka. Erwin juga menambahkan, "Kami akan menggunakan kekuatan titan Eren untuk merebut dinding Maria," ucapnya. Komandan pirang ini lalu diam dan menunggu apa yang akan dilakukan Jenderal.

Mendengar itu Jenderal Darius mulai bertanya tentang rencana yang akan dilakukan Erwin untuk merebut dinding Maria. Komandan beralis tebal itu menjabarkan dengan begitu rinci rencana yang baru dibuatnya. Grace juga membantu penjelasan Erwin dengan mengatakan beberapa fakta pada medan yang lalui, juga keadaan di sekitar dinding Maria yang telah berhasil diketahui oleh Pasukan Pengintai.

"Ya, seperti yang telah Jenderal dengar. Rencana kami akan sempurna jika Eren bergabung," ujar Grace mengakhiri penjelasannya.

Setelah mendengar penjelasan Erwin dan Grace, para bangsawan mulai bicara. Mereka tidak menyetujui rencana perebutan dinding Maria karena mereka pikir itu tidak akan berguna. Mereka berkata jika hal yang harusnya dilakukan adalah memperkuat dinding.

Akibatnya beberapa prajurit Pasukan Pengintai yang tersulut membalas perkataan dari bangsawan dengan sedikit kasar. Berakhir dengan adu mulut tak berguna.

Grace melirik Levi yang berada di sebelah kanannya. Laki-laki berambut undercut itu terlihat begitu bosan melihat orang-orang berdebat.

"Kau banyak omong ya, dasar babi!" ujar Levi kasar. Tidak mempedulikan dimana tempatnya sekarang.

Mendengar itu Grace hampir saja tertawa. Untung saja dia lebih dulu menutup mulutnya dengan satu tangan.

Levi mulai berbicara tentang kenyataan, dimana para bangsawan hanya mempedulikan uang. Mereka tidak peduli sama sekali dengan usaha yang dilakukan Pasukan Pengintai karena mereka bisa hidup mewah di dalam dinding. Saat bicara, Levi terus mengganti kata bangsawan dengan babi. Membuat Grace benar-benar menahan diri untuk tidak tertawa.

Grace jadi penasaran dengan Hanji. Apakah sekarang sahabatnya itu juga tengah menahan tawa?

Kini bangsawan terlibat adu mulut dengan religion yang tidak menginginkan adanya penguatan dinding. Mereka berdebat dan berakhir dengan saling mengumpat. Membuat suasana sidang menjadi panas. Jenderal Darius akhirnya mengembalikan keadaan menjadi tenang setelah menggebrak mejanya dengan telapak tangan.

Jenderal Darius beralih menanyai Eren. Bertanya apakah anak laki-laki berambut hitam itu bisa menggunakan kekuatan titannya dengan baik.

Manik zamrud Grace menatap Eren sedikit cemas.

Eren menyatakan jika dirinya bisa menggunakan kekuatannya. Namun, Jenderal Darius membacakan sebuah laporan dimana Eren menyerang Mikasa Ackerman, gadis berambut hitam pendek, saat misi penutupan lubang di Distrik Trost kemarin.

Mikasa lalu menjawab laporan itu dengan jujur dan menjelaskan apa yang terjadi. Juga menambahkan beberapa pernyataan tentang kekuatan Eren yang dua kali telah menyelamatkan hidupnya.

"Semoga penjelasan yang saya berikan bisa menjadi pertimbangan," tutur gadis berambut pendek itu.

Tetapi, Nile, Komandan Polisi Militer memberikan sebuah fakta mengejutkan mengenai pembunuhan yang Eren dan Mikasa lakukan kepada tiga orang perampok.

𝐂𝐋𝐀𝐑𝐈𝐓𝐘 ✦ ᴀᴛᴛᴀᴄᴋ ᴏɴ ᴛɪᴛᴀɴ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang