Sedikit bait tentang dan untuk Kalil,
Nama yang rajin ada dalam fiksi buatanku, samaran untuk seorang berharga dalam hidupku.Dalam kisah yang mungkin tidak menarik ini, panggil aku Mala.
Kita mulai, ya
___Kalil
Aku sudah berkali-kali bersyukur karena mengenalmu
Aku sudah berkali-kali juga, bersyukur karena merasa memilikimu
Kalil,
Salah tidak, ya, kalau aku merasa kamu punyaku?
Tapi katanya kita teman baik
Jadi, tidak kenapa-kenapa, kan?
Kalil,
Aku menyayangimu
Aku rasa, tidak pernah tidak begituTuhan baik sekali, ya, Lil
Akhirnya kamu pulang
Aku tidak akan bosan berdoa
"Semoga memang pulang mu sungguhan"
Seperti kamu yang tidak pernah jenuh berdoa
"Semoga takdir kita baik"Dalam perjalanan yang kemarin kamu hengkang, Lil
Aku bertemu banyak orang
Mereka baik-baik
Tapi ada juga yang tidak baik untukku
Tapi tetap, mereka baik-baik semua
Yang baik untukku pun, sudah aku perlakukan baik sebisaku, Lil
Meskipun nampaknya belum cukup untuk membalas kebaikan mereka
Aku belajar banyak sekali, Lil
Kala itu, sembari bertanya-tanya
"Kalil, kamu apa kabar?"
"Kalil dimana?"
"Kalil, aku kangen. Kita masih bisa bertemu lagi tidak, ya?"
"Kalil. Kita sudah tidak bisa jadi teman layaknya dulu, ya?"
Padahal aku tahu, tidak ada jawaban
Tidak akan ada
Karena aku sebenarnya sudah mengira
Kami tidak merasa meninggalkan apa-apa
Tidak merasa pergi dari siapa-siapa
Tidak merasa ada yang merindui
Tidak merasa ada yang mendoakan
Kamu lupa aku pernah ada di siniDi hari-hari yang kamu hilang tanpa berpamit, Lil
Aku juga kadang-kadang menangis memutar ulang keseharian kita yang konyol
Pahitnya menohok, Lil
Setiap mau berkata "tidak apa-apa ingat Kalil"
Semua memori kita menonjokku kasar
Mereka memasang sepanduk besar di hadapanku
"Kamu bukan untukku"Kalil
Waktu itu rasanya sakit sekali
Aku selalu berharap, kelak aku bisa menjelaskan semuanya
Kelak kita bisa memperbaiki segala yang cidera
Kelak kamu kembali adaKalil
Waktu itu, aku tersiksa sambil tersenyum bangga
Melihatmu hidup dengan baik bersama dengan orang-orang baik
Lagi mereka jenaka sepertimu
Melihatmu disanjung banyak lisan
Disorot banyak mata
Dicari-cari
Aku bahagia kamu baik-baik saja
Walaupun sebenarnya aku tau,
Kamu menyimpan banyak hal
Ada batu besar di punggungmu
Dan orang lain tidak tahu
Termasuk akuKalil
Waktu itu aku berharap
Akan ada saatnya kamu berbagi lagi beban berat yang kamu pikul denganku
Kamu menangis di sampingku
Kita di bawah pohon belakang sekolah lagi
Menikmati duka yang berturut-turut bertamu
Menertawakan hidup
Memanfaatkan sesanggup mungkin sisa alasan untuk bertenang hatiHingga akhirnya aku memilih melupakanmu dengan sungguh-sungguh, Lil
Mengetahui kamu tidak apa, aku tidak ada
Sepertinya sudah saatnya aku berhenti membawa namamu kemana-mana
Aku memutuskan untuk jadi pendoamu saja
Yang tidak lagi kamu kenal
Yang mungkin kamu lupa betulanSedih sekali, Lil
Bahkan untuk menuliskan seperti ini pun sejatinya berat
Namun melegakan luar biasa
Sebab aku bisa dengan damai mengabadikanmu dalam buku
Untuk aku menjalani hidupku sendiri setelah menutup lembarnyaPerih sekali, Lil
Waktu aku bisa bahagia sambil terluka sekalipunYang aku tau,
Tuhan adalah pendengar terbaik
Dia tidak lupa aku pernah minta apaHingga pada akhirnya kamu kembali
Menyuburkan doa-doaku yang rindang
Menegakkan sajak-sajakku yang layu
Menghapus amarah
Mengingat ku.Kami terbaik, Kalil
Kamu paling baik.
Terimakasih!
___Kalil is my best partner. people knew him as a cool, handsome, and charming boy. but the only thing that I always know is, I know him more than that all. He's such an undescribable person. He's kinda my everything.
I love him.
And I disguised his beautiful real name as well as I can
I love him because of Allah.
I think it's true.Maybe someday I'll talk about him again.
Thanks for reading!
Always love what Allah has given, all!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Bukan Apa Apa
Randomkarena saya tidaklah terlalu mahir dalam perkara apapun, jadi saya bisa-bisakan apa yang cukup saya bisa. walaupun hanya bisa yang biasa saja.