Chapter 3

592 45 55
                                    

4 elementer pun sudah pulang.

"Kitorang dah balik."- Taufan.
"Hah. . . Datang pun. Aku ada berita ni."- Solar.
"Soal ape?"- Blaze.
"Tengok ni."- Solar.

4 elementer tu pun melihat video dimana Gempa dirasuki.

"Cih! Kurang ajar!!!"- Blaze.
"Jadi macam men sekarang?"- Thorn.
"Untuk masa ni, Gempa haru dijaga agar sosok tu x mengganggu Gempa."- Hali.
"Ok, kita mulai kan sekarang."- Ice.

Dan para elementer menjaga Gempa sampai malam.

Malam nye.

*sedar* "Aduh. . . Mane perban mata aku?" *cari*- Gempa.
"Gempa? Kau dah sedar."- Hali.
"Eh? Abang Lili. Ape jadi rupenye?"- Gempa.
"Macam ni." *menceritakan dari A sampai Z*- Hali.
"Maaf bang, aku x tau."- Gempa.
"Bukan kau yang salah, tapi sosok tu yang salah. Dah kau rehat balik ye."- Hali.
"Tapi. . . Mana perban mata aku?"- Gempa.
"Meh aku pakai kan."- Hali.

Hali pun memakaikan perban pada mata Gempa yang hitam kosong (bayangkan bentuk nye kayak lubang hitam).

"Thanks bang Lili." *senyum*- Gempa.
"Dah, kau tido ye." *elus kepala Gempa*- Hali.

Gempa pun tido, Hali yang memandang nye sangat sedih akibat masih ada musuh yang ingin mencelakakan Gempa.

"Semoga esok x terjadi apa²"- Hali.

Hali tido di samping katil Gempa (Gempa dah dipindahkan ke bilik nye ye.)

S
K
I
P

P
A
G
I

Para elementer sudah sarapan dan pergi sekolah. Namun hari ini lebih berbeda dari biasa nya.

Gempa sudah masuk ke kelas nye.

Murid 1: "Cih, masih berani lagi die tunjuk diri."
Murid 2: "Ntah, die dah hampir membunuh sahabat nye sendiri di depan saudara sendiri."
Murid 3: "Jom, kite akan menghukum nye."
Murid 4: "Jom! Hehehe. . ."

Para murid tu pun memulai rencana untuk 'menghukum' Gempa.

Skip pulang. . .

Ketika Gempa akan pulang, tiba - tiba ada seseorang yang menumbuk nye tepat di wajah.

"Apehal kau ni hah!?"- Gempa.
"X de lah Aku nak 'hukum' ku je~"- Murid 1.
"Ha'ah~ X kan sakit punye."- Murid 2.
"Hehehe. . ."- Murid 4.

Dan para murid itu mendorong Gempa ke dinding hingga retak, sehingga hidung Gempa mengeluarkan darah, kemudian Murid 2 membawa seember air dingin dan menjatuhkan nye di atas kepala Gempa. Dan diorang menghajar Gempa terus - menerus.

S
K
I
P

H
A
J
A
R

Selepas di hajar, para murid tu meninggalkan Gempa sendirian. Dan hujan pun turun. Gempa yang berbaring berusaha untuk berdiri. Berhasil berdiri, Gempa langsung lari menerobos hujan.

Rumah para elementer. . .

"Haih, mana die ni."- Hali.
"Bang Hali, dah hujan ni."- Taufan.
"Kejap ye, aku nak tunggu Gempa."- Hali.
"Ok, tapi jangan lama sangat."- Taufan.

Taufan pun masuk rumah. Dan Hali masih menunggu Gempa.

30 minit kemudian. . .

Sosok yang ditunggu pun datang.

"B- bang Lili. . ." *mengggigil*- Gempa.
"Gempa!!!"- Hali.
"M- maaf bang Lili, aku lambat pulang."- Gempa.

Hali pun melihat luka dan lebam pada badan Gempa.

"Dah, x pe yang penting kau balik, jom aku rawat kau." *cemas*- Hali.

Hali dan Gempa pun masuk rumah.

Bersambung. . .

(Aut R: "Nak tau selanjutnye?"
Aut M: "Sila vote and comment bye ².")

Hilang (BBB Gempa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang