Alfie Gerald Erlangga

105 13 1
                                    

Bugh

Bugh

"Anjing!" umpat cowok yang menggunakan jaket hitam bertulisan Antraxs itu menatap nyalang melihat lawan nya sudah tertepat tidak berdaya.

Rahang tegas dengan jakun yang bergerak membuktikkan kalau emosi nya sekarang sedang naik turun, sangat marah melihat kedua preman itu mengganggu dua pemulung yang mengusik untuk memberikan sepeser uang hasil kerja keras dua bocah di belakang nya.

Alfie Gerald Erlangga merasa tidak terima melihat ada yang menggangu apa yang telah prinsip cowok itu buat.

Anak kecil, perempuan, dan orang tua harus Alfie lindungi. Itulah prinsip yang selama ini Alfie tanam.

Sebrengsek-brengsek Alfie, Alfie tidak pernah menyakiti hati perempuan.

"Makasih Bang" cicit nya, sedikit merasa takut saat melihat pertengkaran itu. Walaupun mereka merasa tenang saat laki-laki berjaket hitam itu datang tepat waktu.

"Abang berdarah" pekik bocah satu nya yang lebih pendek dari orang yang bicara tadi. Bahkan wajah nya sekarang terlihat kaget melihat darah yang mengalir di sudut bibir Alfie.

Alfie mengelap sudut bibir nya yang terasa sedikit perih, pantas saja sudut bibir terasa seperti di gigit semut. Sial Alfie baru mengingat kalau tadi ia memang terkena bogeman mentah yang membuat emosi nya kembali tersulut.

Suara nyaring yang berasal dari ponsel nya membuat pergerakan Alfie terhenti, mereka hanya menatap Alfie dengan wajah polos. Alfie mengambil ponsel nya yang ada di dalam saku nya, langsung mengangkat nya begitu saja tanpa mau lihat siapa yang menelpon nya.

"Kenapa?"

"To the poin gak usah banyak bacot"

"Ya gue kesana sekarang"

Mata Alfie menatap kedua bocah itu seraya memasukkan kembali ponsel nya ke dalam saku jaket nya. Mengambil beberapa uang berwarna merah lalu memberikan nya kepada dua pemulung itu.

"Beli makanan yang sehat" ujar Alfie.

"Terimakasih Bang, Abang baik banget. Kalau boleh tau nama Abang siapa?" tanya bocah dengan tubuh yang sedikit berisi.

"Alfie, kalau gitu Abang harus pergi. Kalian harus hati-hati, kalau ada apa-apa langsung ke markas Abang aja. Ini alamat nya" Alfie menuliskan alamat markas nya lalu memberikan nya kepada mereka berdua.

Alfie percaya dengan mereka, lagian untuk apa mereka berbuat jahat apalagi umur mereka masih terbilang masih di bawah umur.

"Makasih Bang Alfie" balas mereka dengan semangat, Alfie tersenyum tipis. Wajah ganteng nya itu berkali-kali lipat lebih tampan saat bibir nya terukir ke atas.

Tanpa membuang waktu Alfie segera naik ke atas motor ninja nya, menancap gas dengan kecepatan di atas rata-rata. Sial musuh nya itu tidak ada kapok-kapok nya untuk berurusan dengan nya.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A&🎵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang