3. Labirin 🎵

61 8 0
                                    

Sebelum membaca, alangkah baik nya sambil mendengarkan lagu Labirin-Tulus.

Happy Reading

Peluh keringat Asya usap, berulang kali Asya harus merasakan rasa pegal di kaki nya akibat berlari. Cuaca pun seakan menertawakan kelemahan Asya. Asya sangat benci lari. Tubuh nya pendek harus lebih eskra melangkah cepat agar bisa menghasilkan nilai yang tinggi.

Bukan cuma lari, olahraga semua bidang pun sangat Asya hindari, tapi mau bagaimana pun ia hindari. Tidak akan pernah bisa untuk tidak mengukuti pelajaran itu, masih ingat kan kalau Asya adalah siswa yang hanya karena akan beasiswa nya. Sekali pelajaran menurun, beasiswa itu akan di cabut.

"Ayo Sya semangat" teriak Salsa dari arah kejauhan, sedangkan Gisel dan Indy pergi ke kantin untuk membelikan Asya minum.

"Ayo Sya lo pasti bisa" seru Cherry bertepuk tangan, Asya tidak kuat. Remedial ini membuat dirinya sangat frustasi. Untung saja Pak Thomas mau memberikan dirinya kesempatan. Kalau tidak bisa-bisa nilai Asya di bawah rata-rata.

"Cukup Asya, nilai kamu sudah memasuki nilai di atas rata-rata. Tapi ingat jangan jadi patokan, kamu harus lebih bisa naikin nilai kamu ini. Apalagi kamu siswi berprestasi. Saya tidak kamu menyepelekan pelajaran olahraga" hardik Pak Thomas menutup buku nilai itu.

"Silahkan kalau kamu mau istirahat, setelah bel bunyi kembali ke kelas"

"Baik Pak, terimakasih" balas Asya menunduk lalu berlalu menuju Salsa dan Cherry yang terlihat semangat. Kedua sahabat itu terlihats seperti kembar, Dan kompak padahal setiap hari selalu saja ada yang mereka ributkan.

"Nih Sya minum nya" ujar Gisel memberikan sebuah botol minum yang cewek itu beli.

"Kalian ngapain disini?" tanya Salsa menatap segerombolan geng Alntarxs terutama Alfie yang sudah duduk di bangku panjang itu bersama Januar dan Dylan.

"Mau ketemu bebep Cherry" goda Aldo mengedipkan mata nya. Cherry yang melihat itu bergidik ngeri, walaupun Aldo wajah nya tampan. Tapi Cherry selalu merasa risih saat Aldo dengan gencar nya selalu menggoda nya.

"Cher, lo tau gak buah apa yang bikin senyum terus" tebak Aldo, Cherry sebenarnya sudah tau kalau ini hanya akal-akal cowok itu yang akan menggobal nya. Dari pada tidak di tanggepin, lebih baik Cherry menyahut saja. Kasihan anak orang.

"Gak tau" balas Cherry jutek.

"Jawaban nya adalah buahagia'in kamu" lanjut Aldo.

"Bisaae tukang kardus" cibir Arga terkekeh.

"Nih, Bobby punya tebak-tebakan" sahut Bobby memasukkan kembali bengbeng nya ke dalam saku.

"Apaan tuh"

"Burung apa yang suka nolak? gak bisa jawabkan"

"Belum aja gue mikir Bob" sewot Dylan.

"Burung lo kali" kekeh Aldo, Semua nya tertawa kecuali Alfie dan Januar yang hanya diam menatap mereka dengan wajah datar nya.

"Anjing! yang bener jawab nya bego" sungut Bobby kesal.

"Ya apa anjing, burung yang gak bisa nolak?" tanya Arga kepada diri sendiri.

A&🎵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang