🌟 12 🌟

8.1K 367 12
                                    

Haii Jangan lupa Vote dan Coment yaa klo suka sama Ceritanya !!!! Sesusah itukah untuk memvote.

Jangan Lupa Follow juga 😙

---------------

"Gas, gue kira lo nggak ke kantin."

Bagas mendongak " Kantin lah,  telat dikit biasa, panggilan tadi."

"Tumben disini"

"Lagi pengen gue! Bareng Rosa, sini gabung sama gue."

"Zav mending balik ke meja kita." Ajak Alfan

Zavire orang itu.

"Udah disini aja bareng Bagas." Tolak Zav sambil menarik kursi di sebelah Rosa yang bersebrangan dengan Ara. 

"Huft" Dengus semua, mau tak mau mereka duduk bareng mereka.

Ara sedari tadi hanya diam dengan kedatangan Zav dan para sahabatnya. Dia hanya menunundukkan kepalanya dalam2 tanpa melihatnya.

"Ra, lo kok diam mulu sih, ngomong dong!" Ujar Bagas sambil melihat Ara.

"Hah, eh enggak2 papa." Kejut Ara menatap Bagas.

Zav menatap Ara lamat2, muncul kerutan kecil di keningnya, tak lama kemudian terlihat raut wajah cemas wajahnya.

"Muka lo kenapa?" Tanya Zav ke Ara datar tapi jelas ada raut kecemasan disitu.

"Kata Rosa Kemarin dia habis digangguin orang yang mau ngerampok paling pas mau berangkat ke tempat kerjanya, untungnya dia ditolong orang." Jelas Bagas,

Ara hanya menggguk, mengiyakan apa yang dibilang oleh Bagas. 

Sedangkan Radit, Aldi, Satria,  dan Alfan tubuh mereka menegang, takut Ara membocorkan kebenarannya bahwa mereka yang membuat Ara seperti itu.

"Tapi lo gak papa kan."

"Aku enggak papa kok." jawabnya dengan melirik ke arah para sahabatnya yang juga mentap tajam kearahnya, Ara menundukkan kepalanya lagi.

"Byur "

Sebuah mie kuah panas tepat jatuh diatas kepala Ara. Ara yang merasakan panas dari kuah itu hanya memejamkan mata.

"LO APA²APAN SIH!!" Teriak Rosa, pada seseorang yang baru saja menumpahkan makanannya ke tubuh Ara. Membuat penghuni kantin mengarahkan matanya ketempat keributan.

Orang itu bersedikap dengan memperlihatkan senyuman sinis. 

"Gimana! Enak?" Tanyanya pada Ara.

"Ya jelas pasti enaklah? Hahaha."

"SASYA!!" Suara Zav dengan nada rendah namun dengan penuh tekanan. Ya orang tersebut Sasya dan teman-temanya yang menumpahkan sebuah mie kuah panas pada Ara. 

"Berapa kali gue bilang? Ini sekolah tempat mencari ilmu, bukan buat bully orang yang lemah." Ujar Zav dengan mata tajam.

"Apa sih sayang."

"Gak usah manggil gue sayang!" ketus Zav

"Loh kenapa, bentar lagi aku kan jadi pacar kamu." jawab Sasya dengan nada centil yang di buat2.

"Sekarang MINTA MAAF KE ARA." Ujar Zav dengan penuh tekanan seraya melihat Ara.

"Enggak mau, dia pantes dapat itu."

"Eh yang seharusnya dapat itu lo nenek lampir, bukan Ara." tukas Rosa

"ARA SALAH APA SIH KE LO!" teriaknya dengan menunjuk muka Sasya.

The Secret ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang