CHAPTER 5

12.5K 165 12
                                    

AKU INGKAR YA MAAF BANGET! SOALNYA TUGAS SEKOLAH NUMPUK SAMPE KETETERAN ASTAGA:) MAAF

LANJOTT!!!

Setelah membubuhhkan tanda tangannya di atas map itu nindiya langsung tertunduk lemah dengan. Apa yang baru saja dia lakukan dia melakukanya demi ayahnya dan demi dirinya.

"pak selesai, bisa aku minta ceknya sekarang?" nindiya menatap aldy dengan tatapan sedih dan tertekanya dia terpaksa melakukanya benar benar terpaksa andai tuhan mau memaaafkanya dia mohon maafkan dia.

"cih dasar wanita tidak tau diri" ucap aldy dengan nada yang sarkas tapi dia memgambil selembar cek dari dalam laci meja kerjanya dan memberikanya pada nindiya.

"itu adalah anggap saja uang muka heh dan pergila datang lagi saat aku memanggilmu barangka hahah" aldy tertawa dengan jahatnya dan kemudian dia pergi keluar dari ruangan itu menyisakan nindiya yang masih menatap cek yang dia pegang.

BEBERAPA MENIT KEMUDIAN>>>

Setelah melakukan transaksi bersama aldy nindiya lalu pergi dari rumah itu dan segera mungkin masuk ke dalam ruamah sakit dan segera menuju tempat administrasi.

Setelah menyelesaikan semua biaya dengan uang yang aldy berikan nindiya lalu segera mungkin menuju ruangan ayahnya dan mencek keadaan ayahnya, dan di sana ada dokter putri bersama susternya sedang merawat ayahnya yang tampak damai dalam tidurnya itu.

Setelau beberapa menit menunggu akhirnya dokter putri dan beberapa suster keluar dari dalam rungan itu dokter putri langsung menuju ke arah nindiya dan memeluknya dengan erat.

"Nin aku tau ini sulit tapi kamu kuat sekali aku sangat bangga padamu nin" Dokter putri terus mengusap bahu nindiya yang bergetar karna tangisanya yang sangat sendu memenuhi lorong rumah sakit yang nampak sepi itu.

Cukup lama putri menangis dan hampir 15 menit dia habiskan untuk nangis dia lalu menghapus sisa air matanya dan segera berdiri masuk ke dalam ruangan perawatan ayahnya.

"ayah maafkan aku hiks ayah aku melakukan ini demi ayah dan aku aku minta maaf ayah" Nindiya kembali menangis di samping ayahnya yang masih pingsan atau tidur ninditmya juga tidak tau yang dia tau asalkan ayahnya bisa sehat dan bisa bersamanya saja dia sudah senang sekali.

Kemudian nindiya membereskan beberapa barang yang tampak berantakan di dalam ruangan itu, kemudian nindiya mencek hpnya yang bergetar dan itu dari nomor baru dan tidak di kenal.

Nindiya kemudian mengangkatnya dan itu dari toko tempatnya bekerja menyuruhnya untuk segera bekerja karna dia terlalu lama membolos karna dia bekerja di perusahaan aldy dan mengurus ayahnya, jika dia tidak bekerja sekarang dia akan di pecat.

Baru saja nindiya akan segera berangkat ketempat dia bekerja tiba tiba dia mendapatkan telpon dari nomor yang tidak di kenal lagi dan dia langsung mengkatnya dan dia sangat tegang mendengar suara aldy di seberang sana yang menyuruhnya untuk datang ke salon xx karna nanti malam dia ingin mengambil miliknya yang telah ia beli ya itu nindiya

"Hallo aku ingin kau datang ke salon Xxx sekarang juga dan tidak ada penolakan sama sekali!"

Aldy berbicara dengan sangat tegas dan tanpa bisa di bantah dan di protes sama sekali hah.

Nindiya lalu membatalkan niatnya untuk pergi ke tempat kerjanya dia iklas jika harus di pecat karna permintaan dan perintah aldy itu mutlak tanpa bisa di bantah.

Setelah berpamitan pada ayahnya yang masih tertidur nindiya langsung pergi menunju salon yang aldy katakan dan saat sampai dia langsung di sambut oleh berbagai dan banyaknya pelayan yang membawanya keruangan rias.

Setelah ini nindiya siap apapun yang terjadi karna apapun yang terjadi itu keputusanya dan akan dia tanggung meski harga dirinya.

BERSAMBUNG>>>

SIAP SIAP HABIS INI ADEGAN 18++ MOHON YANG DI BAWAH UMUR MENGGESER KARNA DOSA TANGGUNG MASING² YAK!

MAAF SOALNYA AKU MASIH ANAK SMA YANG SIBUK DENGAN TUGAS:)

Pregnant Contrac'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang