HAI AKU BALIK, KEBETULAN LAGI LUANG DAN AKU DAPAT IDE BUAT ADEGANNYA YA. AKU PERINGATKAN KALO DI ADEGAN KALI INI AKAN ADA METURE CONTENT YANG TIDAK MAU MEMBACA SILAHLAN MENJAUH BEGITU PULA ANAK DI BAWAH UMUR...
Setelah memesan taksi dan sampai di depan salon yang aldy maksud anin langsung berjalan ke dalam salon tersebut sangat mewah untuk ukuran orang biasa seperti anin ckck dan di depan salon sudah ada orang yang menunggunya tentu saja mereka adalah suruhan aldy siapa lagi pria yang bisa membayar mahal hanya untuk salon seperti ini dan jika itu anin mungkin lebih baik uangnya akan ia simpan saja.
"Permisi nona Nindiya, anda sudah di tunggu oleh penata rias di dalam karna tuan aldy berkata anda harus ada di apartementnya jam 7 malam ini"
Anin hanya mengangguk dan mengehela nafasnyaa dalam baiklah anin siap dan anin harus segara menyelesaikan kontrak ini agar senuanya selesai. Anin berharap begitu tapi anin tidak tau ada banyak hal yang akan ia temui setelah hari ini dan setelah semuanya yang ia buat bersama seorang Aldyansyah.
Anin memasuki salon itu dan langsung di sambut oleh penata rias, penata baju dan lain lain. Apa aldy sangat ingin menbuatnya sangat terksesan malam ini? Agar dia tidak merasa meniduri gadis kelas rendahan hah. Setelah bergelut dengan pikirannya akhirnya anin di bawa oleh seorang pria yang berpenampilan seperti wanitaa ke sebuah ruangan
"Aw nona kau sangat cantik, sepertinya aku hanya perlu menata beberapa saja karna kau sudah terlihat cantik alami dan tuan aldy sangat pintar dalam memilih kekasih"
Aw? Kekasih? Apa aldy mengatakan aku kekasihnya atau aku salah mendengar apa yang di katakan oleh orang ini. Aku sedikit demi sedikit berani mengelurkan suaraku dan bertanya karna aku tidak ingin mati dengan perasaan pensaran.
"Maaf? Kekasih? Apa tu..ah mksdnya aldy mengatakan jika aku kekasihnya?"
Penata rias itu mengangguk dengan perlahan sambil menjepit rambut anin dan merapikannya lalu menyiapkan beberapa alat dan tas make up di depan merekaa sebelum membersihkan wajah anin dengan facial wash yang uang gajih anin sebulanpun tidak akan cukup u tuk membelinya.
"Benar sekali. Kau wanita Kedua yang aldy bawa kesini sekitar 2 tahun lalu tapi setelah itu aku tidak melihat wanita itu lagi"
Lalu di penata rias langsung saja memoles wajah anin dengan berbagai make up yang anin tidak tahu apa itu semuaa well anin sangat jarang menggunakan make up ia hanya menggunakan bedak dan pemerah bibir seadanya saja.
Setelah beberapa saat di meke up bahkan hingga tertidur anin terbangun untuk melihat hasil make upnya dan lihatlah siapa wanita di depannya ini dia terlihat sangat cantik benar benar cantik dan anin tidak tau jika dia bisa secantik ini jika dengan make up.
"Nah selesai nona, ayo kita kenakan gaunmu setelah itu para pasuruh tuan aldy akan datang menjemputmu dan kami hanya di berikan waktu 1 jam lagi nona"
Setelahnya mereka membawa anin untuk memilih baju yang akaj ia kenakan saat memasuki ruangab itu anin di buat di takjub dengan banyaknya baju yang tergantung dan sangat cantik dan pastinya sangat mahal.
Mereka membawa satu gaun berwarna hitam tanpa lengan tapi ada tali kecil di bahu gaun itu lalu menyerahkannya untuk anin tanpa berkata anin menerimanya dan membawanya keruang ganti dan mengganti pakainya setelah selesai mengganti anin menatap pantulan dirinya di cermin di dalam ruang ganti sangat elegan tapi seksi belahan dada rendah dan tali kecil di bahunya juga memanjang ke kebawah. anin tidak nyaman sungguh tapi dia harus memakainya karna para orang di luar bilang aldy ingin anin memakai baju ini.
Setelah selesai merenung anin keluar dari ruang dan di pasangakan sebuah mantel ah anin sangat bersyukur. Setelahnya mereka menuntuk anin keluar salon karna sebuah mobil sudah menunggu anin sejak tadi jam menunjukan pukul 18.30 artinya anin harus segera sampai dalam 30 menit lagi.
Anin masuk kedalam mobil renger rover itu dan saat masuk ternyata antar antara supir dan kursi belakang memiliki penyekat dan hanya ada sebuah kaca kecil di depan untuk melihat kedepan. Setelah anin masuk mobil itu lalu bergerak meninggalan salon dan yang anin lakukan hanya diam sepanjang perjalanan karna anin harus menyiapkan mentalnya untuk kejadian setelah inu hah.
Tapi saat sedang hanyut dalam lamunannya mobil itu tiba tiba berhenti di depan sebuah restoran. Apa aldy membawanya makan disini bukan di apartement, sebelum sempat bertanya anin melihat aldy keluar dari dalam restoran itu dan berjalan menuju mobilnya apa mereka sedang menjemput Tuan muda ini.
Anin sedikit terkesiap saat pintu di sampingnya terbuka dan itu aldy tanpa banyak berkata aldy masuk dan duduk di sebelah anin dari awal masuk hingga mobil kembali bergerak aldy tidak melepaskan tatapanya dari anin lalu dia perlahan mendekat pada anin sambil berbisik
"Sexyy sangat sempurnaa aku tidak sabar membuatmu mendesah di bawahku cantikk.. "
Anin merasakan sedikit meremang saat nafas hangat aldy menyentuh daun telinganyaa begitu pula dengan aldy sendiri aldy merasakan reaksi di tubuhnya saat melihat penampilan anin dengan gaun yang ia suruh untuk di pakai malam ini itu sangat menggodanya hingga ia tidak sanggup lagi menahan ingin mendekati wanita ini.
Aldy perlahan mengecup telinga anin tengkuk anin yang terlihat setelah ia menyingkirkan rambut anin kesamping. Lalu kecupan aldy turun ke bahu anin yang sedikit terlihat tanpa aba aba tangan aldy melepaskan mantel bulu yang anin kenankan di bahunya lalu aldy menutup jendela kecil yang menghubungkan penumpang dan supir di depan.
Anin hanya diam dengan perlakuan yang aldy lakukan saat ini anin merasa panas dalam dirinya saat aldy melayangkan kecupan dan membuka mantelnya ahh, anin rasanya ingin pingsan sekarang.
Lalu aldy, dia tetap melancarkan aksinya mengecupi anin aldy tau wanita di depannya ini sedang merasa tegang tapi aldy tidak peduli yang ada di pikiranya sekarang hanya memakan wanita di depannya ini persetanan dengan mobil aldy sudah tidak tahan lagi.
Baru saja aldy akan menurunkan tali baju yang nindiya gunakan si supir memberitahukan jika mereka sudah sampai di apartement aldy yang membuat kegiatan Aldy harus terhenti karena supirnya itu.
" Sial! Lain kali akan ku bunuh kau jika menganggu kegiatanku "
Sarkas sekali pikir Anin sibuk menatap Aldy yang tampak marah tanpa Anin sadari tubuh sudah di angkat oleh Aldy masuk ke dalam apartement tanpa memikirkan tatapan bodyguardnya Aldy dengan segara masuk ke dalam lift lalu menekan tombol pada lantai 12 dimana apartemennya berada.
" Kau cantik Anin, jangan salahkan aku jika pagi nanti kakimu akan lemas berjalan "
Anin yang mendengar hal itu hanya bisa meneguk air liurnya yang terasa berat di tenggorokannya hingga terdengar suara " Ting " yang artisnya mereka sudah sampai di dalam apartement Aldy.
Setelah Aldy membuka pintu apartemennya dia segera menutup ya kembali dan meletakkan Anin di atas ranjang dengan perlahan lalu Aldy berdiri dengan tegapnya di depan Anin sambil menatap Anin dengan tatapan yang tidak berbeda dari dalam mobil tadi.
" Jadi Anindiya harus darimana aku mulai menjamahi tubuhmu itu hm "
Seringan itu benar benar Anin muak melihatnya dari tatapan Aldy yang Anin lihat hanya nafsu nafsu dan nafsu tapi Anin tidak bisa melawan dan membantah Aldy karena Anin tau ini resikonya sejak awal dan Anin harus terima meski berat sekali melepaskannya.
" Sa..yaa- " Ucapan Anin terhenti saat Aldy kembali menanggapinya dengan kalimat yang frontal.
" Mari kita mulai dari payudara indahmu Anin, aku dari tadi gemas sekali ingin meremasnya dan menghisapnya hingga mengeluarkan susu "
Ohh shit! Kalimatnya sangat menggoda itulah pikir Anin hingga Aldy perlahan melepaskan baju yang dia gunakan dan mendekat pada Anin sembari mulai menindih tubuh Anin di bawah kukungannya.
-BARSAMBUNG-
LANJUT PART 7 YUK, ADEGAN KESUKAAN KALIAN NIH HAHAHA
"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pregnant Contrac's
Short StoryBercerita Tentang Kehidupan Nindiya Alisia Yang Rela Berkorban demi Kesembuhan Ayahnya dan Harus Menjalani Kontrak dengan seorang pria kaya bernama Aldyansah Aditama Wijaya Jangan lelah diya -Aldyansah Aditama Wijaya Aku Tersiksa dengan cinta in...