Pertemuan

Chapter 11

Dua orang pria keluar dari mobil saat sebuah pesawat mendarat. Earth bersiap saat pintu pesawat sudah terbuka. Orang yang pertama kali keluar adalah Tae. Meskipun sudah berusia lebih dari 90 tahun, Tae masih terlihat gagah dengan kacamata hitam, jas hitam, dan tongkat jalannya. Seakan-akan rumor tentang Tae adalah vampire itu benar. Max yang di keluar setelah Tae juga tidak kalah gagahnya. Berbeda dengan Tae, Max tidak memakai tongkat untuk berjalan. Nanon adalah orang yang keluar selanjutnya. Penampilannya tidak jauh berbeda dengan ketua kelompok mafia lainnya yang membedakan hanyalah kulitnya yang belum menunjukkan keriput sama sekali karena hanya Nanon yang masih berusia 20 tahunan di antara ketua kelompok lainnya.

"Halo, Kak Earth.'' Nanon melepas kacamata hitamnya saat ia sudah berdiri di hadapan Earth. "Halo, Kak War.'' sapa Nanon kepada orang yang berdiri di sebelah Earth.

"Hai, Non.'' War membalas sapaan Nanon tapi Earth tidak. Matanya masih melihat ke arah pintu pesawat, menunggu kedua sahabatnya keluar.

"Kita masuk ke mobil dulu aja yuk kak. Kakek sama Abuelo juga udah masuk. Biar Kak Earth nunggu yang lain.'' Nanon menarik lengan War agar ia ikut pergi dari sana. War awalnya ragu dengan ajakan Nanon namun saat sadar Earth butuh ruang untuk bersama sahabatnya, War menurut.

Earth menghela nafas lega saat ia sudah melihat Bright dan Ohm keluar dari pesawat. Bright dan Ohm hanya terdiam melihat Earth yang sudah membuka kedua tangannya dengan lebar. Saat mereka bertiga berdekatan, mereka saling berpelukan dan saat itulah Bright menangis kencang. Ohm dan Earth ikut menangis mendengar suara tangisan Bright.

Bright, Ohm, dan Earth memang dekat, tapi mereka jarang berpelukan bersama sambil menangis. Selama persahabatan mereka yang sudah berusia lebih dari 10 tahun, hanya tiga kali mereka melakukannya. Pertama saat SMP, dimana kedua orang tua Earth meninggal. Kedua saat kuliah, dimana Singto meninggal. Ketiga saat sekarang, dimana Lao Ye Bright, Chris Wu meninggal.