《《《PRESENT》》》
"Baekhyun keluar dari kamarku, sekarang!" dengan sangat sadar untuk pertama kalinya bentakan keluar dari mulut Chanyeol. Tertuju pada Baekhyun, yang dimana memikirkan jauh sebelum hari ini bila sang pembentak akan mengeluarkan kalimat bernada emosi itu tak pernah sama sekali. "Aku katakan tak akan menerima perjodohan itu, akan tetap seperti itu. Aku normal Baekhyun, aku normal." Sekiranya itu yang Chanyeol yakini. Seharian berada di rumahnya, hanya demi membujuknya pada ide menerima dijodohkan dengan Luhan. Sungguh sial padahal ia jelas-jelas mengatakan dirinya normal.
Namun bagaimanapun penolakan yang Chanyeol berikan nyatanya itu tak menyurutkan keyakinan Baekhyun tentang : "Chanyeollie kumohon, Luhan-nie sangat mencintai Chanyeollie. Aku yakin jika kalian bersama-sama pasti rasa cinta akan muncul. Aku sangat yakin."
Kertas catatan dari Baekhyun selalu berbunyi sama seperti itu. Tak ada kalimat lain yang dirasa Baekhyun cukup meyakinkan untuk membujuk Chanyeol. Si bisu itu percaya pada rasa cinta yang muncul karena terbiasa. Terlalu sederhana dipikirkannya. Lagipun Baekhyun tak akan menyerah mencoretkan kalimat-kalimat membujuk Chanyeol, memohon berkali-kali tanpa lelah, bersikukuh dengan tujuannya. Sangat gigih sebab ia sakit bagaimana mendapati Luhan terpuruk jatuh dalam penderitaan sekali lagi. Atas alasan cintanya yang ditolak, dihempaskan mentah-mentah dalam kemaluan karena sudah berharap pada hal bodoh.
Baekhyun tak suka melihat itu. Cukup Luhan terluka di masa lalu karena si bodoh sepertinya. Luhan sudah membaik berjalan bersama waktu, jangan lagi Luhan bersedih. Ia tak tenang ketika sebegitu terpuruknya Luhan sehinga merosot kesehatannya, dilarikan kerumah sakit dengan penyebab utama beban pikiran menganggu kerja tubuh.
Jadi mengorbankan satu hal apabila keharusan agar Luhan bahagia maka ia lakukan. Mungkin sarat kesulitan mengingat yang berkorban perasaan adalah dirinya sendiri, tetapi ia tak mau patah pada tujuannya.
Baekhyun menggoreskan lagi tinta ke atas buku catatanya. Masih seperti tadi, membujuk sedikit mirip memaksa. Menuliskan deretan kata yang tetap sama isinya. Hanya saja kali ini Chanyeol sudah tak mau membaca apapun yang Baekhyun tulis. Ketika Baekhyun menyerahkan catatanya segera Chanyeol tepis hingga kertas tersebut terlepas dari tangan Baekhyun. Melayang jatuh bersamaaan dengan Chanyeol menarik Baekhyun keluar dari dalam kamarnya. Menutup pintu kamar tak lupa menguncinya, tak menghiraukan Baekhyun yang mengetuk-ngetuk pintu meminta masuk.
Di dalam kamar selang di luar Baekhyun tak lagi meributkan agar Chanyeol membuka pintu kamar, si tinggi itu mengambil juga kertas catatan Baekhyun yang tadi ia tepis. Membaca apa yang tertera di sana sampai meremas kertas tersebut kuat-kuat. Bohong jika ia katakan baik-baik saja hati dan perasaanya. Ia marah, tetapi bukan karena perjodohan itu, ia marah karena kenapa dari banyak alasan ia menolak harus Baekhyun yang menjadi paling utama, marah karena kenapa bisa hatinya malah merasa sedih ketika memikirkan harus bersanding dengan orang lain, kenapa malah hatinya meronta-ronta hanya karena Baekhyun. Ia bisa gila. karena bukan tentang ia masih normal hingga menolak perjodohan bersama Luhan, bukan pula karena memikirkan Joy kekasihnya, bukan pula karena Luhan. Namun karena Baekhyun.
Ia kehilangan kepercayaan bahwa dirinya masilah normal bila terpikirkan itu semua. Ia masih lurus, akan tetapi mengapa bisa seperti ini perasaanya?
..
.
Hari berganti, yang dimana dalam hitungan tujuh hari berlalu. Baekhyun masih berada di kediaman Park, tak kembali selama tujuh hari itu bahkan sekedar kabar. Yongsun seorang satu-satunya yang tahu keberadaan Baekhyun. Itupun hanya pemberitahun singkat dihari pertama Baekhyun akan bertandang ke kediaman Park. Lagipun ia tak sekhawatir itu tak kembali mengingat ayah dan ibunya serta Luhan berlibur ke luar kota. Tujuan mereka berlibur demi mengembalikan keceriaan Luhan. Berharap Luhan perlahan meninggalkan luka dan kembali bersinar. Baekhyun berharap semoga itu berhasil. Dan dia akan berusaha juga mendapatkan apa yang bisa menambah sinar di hati Luhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Day Are A Struggle [CHANBAEK] [REMAKE]
FanficAkibat 'kebodohan' di masa lalu Baekhyun diasingkan dari hangatnya dekapan keluarga. Hidupnya berputar hanya tentang menebus dosa, dosa yang ia torehkan kepada kembarnya. Miliknya pergi, bahkan cintanya ia biarkan pergi demi penebusan dosa. Baekhyun...