《《《PRESENT》》》
Dulu sekali. Masa muda Changmin dan Jongki dipenuhi gelora anak muda seusianya, berjiwa panas seperti umur seharusnya. Pertemuan kedua pria yang baru menjajaki masa dewasa itu se-klise pertemuan biasanya. Sama-sama berkuliah disalah satu universitas ternama, dengan jurusan bisnis sebagai tempat memulai sepak terjang sebelum masuk dalam lingkaran perusahaan keluarga.
Jongki dan Changmin dekat karena sebuah kebetulan yang teramat kebetulan. Berada di kelas yang sama, hoby bisnis yang sama, bercita-cita mengembangkan perusahaan keluarga lebih besar lagi. Tak sampai di situ, sifat keduanya yang terkadang keras, dermawan, nakal dan mendidih-didih juga sekian faktor yang mengajak mereka pada kedekatan pertemanan.
Walau begitu tetap ada perbedaan kentara antara dua pria tersebut. Cara pengambilan tindakan, pola pikir mengambil keputusan adalah dua hal dari ketidakmiripan tersebut.
Jongki tumbuh sebagai pribadi sedikit lembut. Lebih mendahulukan hati jika sesuatu itu terasa sulit dibawa dalam ketidakhati-hatian. Jongki adalah contoh pemuda 20-an awal yang siap menghadapi kedewasaan.
Changmin sendiri masih sering menuruti nafsu. Kenakalan yang keduanya sering lakukan tak pernah tak datang dari cetusan Changmin. Marahnya Changmin meledak-ledak, sulit diberitahu, tak mempan diingatkan. Changmin juga pendiriannya tinggi.
Pernah pula tercatat saat mereka awal mengenal cinta. Awal memulai perjalanan asmara dengan seorang wanita. Saat itu seperti terseting apik keduanya sama-sama mengalami jatuh cinta diselang waktu bersamaan. Changmin menjatuhkan hati pada seorang model remaja pendatang baru yang pernah menjadi salah satu ambasador brand kosmetik keluaran perusahaan keluarganya. Jongki pun mengakui perasaanya tercuri oleh seorang mahasiswi jurusan fashion design di universitasnya.
Saat itu cara pendekatan keduanya lagi-lagi mencolok berbeda. Ketika Changmin blak-blakan mendekati model bernama Im Yoonah tersebut, Jongki malah hanya berani menjadi pengagum jarak jauh adik tingkatnya yang bernama Song Hyekyo.
Changmin berapi-api menunjukkan pada Yoona, pada dunia, pada siapapun jika ia menyukai wanita tersebut.
Jongki pelan-pelan mendekati Hyekyo dengan cara lama dunia percintaan.
Meski begitu pada akhirnya kedua-duanya berhasil mendapatkan sang pujaan hati. Menikahi pasangan masing-masing ketika usia dipercaya sangat matang menjalin hubungan rumah tangga. Mampu mengembankan diri sebagai kepala keluarga.
Tiba masa kedua pasang sahabat itu dipaksa berpisah karena urusan pekerjaan. Berpisah lain kota disatu negara selama bertahun-tahun. Sebelum berpisah Changmin dan Jongki sempat mengucapkan sumpah perjanjian masa depan. Bahwa bertahun-tahun dari waktu perpisahan tersebut, cepat atau lambat, suka atau tidak mereka akan menikahkan anak-anak mereka.
Dan bertahun-tahun kemudian sumpah itu terlaksana pula.
Hari ini, didominasi nuansa putih biru. Tamu undangan, rekan bisnis, sahabat, keluarga terdekat hadir dalam pernikahan tersebut. Antara Chanyeol dan Luhan. Anak bungsu keluarga Park dan anak sulung keluarga Byun.
Chanyeol. Memperhatikan dengan seksama wajah cerah Luhan di depannya. Remaja itu mempertontonkan senyum secerah mentari. Pemuda delapan belas itu terlihat menawan, cantik pula tampan secara bersamaan. Tangan berbeda ukuran mereka bertaut. Chanyeol siap melayangkan ciuman ke dahi lembut itu. Detik ini bahkan cahaya matahari yang terpantul kaca jendela adalah saksi bersatunya dua insan.
Tepuk tangan meriah. Memenuhi aula pernikahan tersebut.
Apabila semua dalam acara pernikahan itu ingin peduli, Chanyeol tengah mempertontonkan senyum kepalsuan sejati. Mereka tak mengerti, gelora perasaan Chanyeol menolak apa yang kini terjadi. Ketukan hatinya tak sesuai tempo, ketika sialnya wajah Luhan dicemari bayang-bayang senyum polos Baekhyun.
Ketika Joy tersingkir, Luhan tertepikan, Malah Baekhyun yang berada dalam imajinasi semu tengah menangis haru atas alasan tak pasti.
Pukul sebelas malam. Pernikahan Chanyeol dan Luhan usai, mulai detik dimana ikrar pernikahan diucapkan mereka resmi mengarungi bahtera rumah tangga. Kedua keluarga yang telah bersatu itu kini menghabiskan sisa waktu malam itu berbincang di kediaman Byun. Tanpa ditemani sang pengantin baru sebab Chanyeol lebih dulu mengantarkan Luhan ke kamarnya guna mengistirahatkan diri dari lelah.
Kala Chanyeol keluar dari kamar Luhan. Menuju dapur ingin mengambil segelas air guna melegakkan tenggorkan dari dahaga, lebih dulu langkah kakinya dicegat si bisu kembaran suami kecilnya. Dahi Chanyeol berkerut tajam, tatapannya memincing menyaksikan Baekhyun menunjukkan senyum ragu-ragu. Satu buah kertas dari tangan anak itu melayang ke depan.
"Chanyeollie selamat atas pernikahan Chanyeollie dan Luhan-nie. Maaf terlambat mengucapkan selamat. Seandainya tadi aku bisa hadir dipernikahan kalian pasti aku yang paling pertama mengucapkan selamat."
Mereka saling tatap. Lama bertahan seperti itu kemudian Chanyeol tanpa ragu kembali melangkah membuat diri semakin dekat dengan Baekhyun. Spontan melihat Chanyeol seperti tak mau berhenti Baekhyun ikut memundurkan diri. Dalam empat langkah Baekhyun terpojok dinding tebal di belakangnya, dan Chanyeol akhirnya berhenti. Menciptakan posisi ambigu di antara keduanya, terlalu dekat, sampai dada Chanyeol menyentuh wajah Baekhyun.
Di keadaan seperti itu Baekhyun hampir lupa bagaimana bernapas secara benar. Terlebih tanpa permisi Chanyeol memegang dagunya lalu membuatnya mendongak melawan posisi merunduk Chanyeol. Mempertemukan lagi tatapan keduanya. Suasana terlalu kaku untuk mereka yang terbiasa bebas berbagi kasih sayang dalam balutan kakak dan adik. Dalam kesempatan ini tak ada percakapan, tak ada sifat manja Baekhyun pada Chanyeol, tak ada sikap perhatian Chanyeol pada Baekhyun.
"Kenapa tidak kau jadikan panggilan Chanyeollie itu untuk memanggilku sebagai kekasih?" ucapnya pelan, seperti berbisik membiarkan angin mulutnya menerpa wajah manis Baekhyun. "Tapi sayang yah, aku terlalu bodoh."
Yang tak disangka terjadi. Chanyeol tanpa permisi meraup belah tipis Baekhyun. Mendaratkan bibir tebalnya di atas bibir merah mudah itu. Melumat, mengigit, menjilat dengan kasar, terburu-buru sampai kecipak dari ciuman sebelah pihak itu terdengar. Baekhyun melotot kaget di tempat, tubuhnya mematung takut karena tindakan tersebut. Tak tahu harus merespon seperti apa. Bahkan jejak saliva turun dari celah bibirnya membasahi leher sampai terserap kerah baju bukan hal yang mampu menyadarkan Baekhyun.
Alih-alih terbawa suasana anak itu malah meneteskan air mata. Ditangkap jelas oleh Chanyeol yang lalu memutuskan penyatuan bibir tersebut. Air mata Baekhyun adalah pemberitahuan bagi Chanyeol bahwa ciuman sepihak itu teramat menjijikan bagi Baekhyun.
"Jangan panggil aku Chanyeollie! Aku sudah menikah dengan Luhan berarti aku secara sah adalah kakakmu juga. Hormati posisiku. Lupakan panggilan Chanyeollie itu," katanya sambil memberikan jarak berdiri keduanya. Memberikan spasi lebar tak seperti sebelumnya, pertanda darinya jika ia sudah membangun tembok kokoh untuk tak terjatuh pada kebodohan yang lalu.
Baekhyun mengelap jejak air mata di pipi. Ia mengangguk, samar-samar. Tubuhnya bergetar, masih karena takut dan memikirkan seketika semua berubah, seketika semua berbeda. Chanyeol berucap sangat dingin seperti bukan Chanyeol yang akrab di ingatan. Baekhyun tak suka tapi bisa apa ia? Habis kisah di mana ia bisa bebas bersama pria di depanya itu. Mereka menjadi lebih dekat untuk alasan ikatan kekeluargaan namun jauh dalam hal raga dan fisik. Panggilan manja yang biasa Baekhyun berikan sudah salah penempatan kali ini. Atau lebih jelasnya sudah tak dibutuhkan. Telah basih ditiup angin.
Satu hal yang Baekhyun tahu adalah, Jangan bersedih. Karena semua terjadi atas alasan dirinya sendiri.
.
.
.
Cahaya oh cahaya malam ini kau belum datang setitikpun. Cahaya aku bukan lelah menunggu, hanya lelah bertahan.
----------o0o----------
EXO is EXO
Salam manis Chanbaek
26-Oktober-2021
KAMU SEDANG MEMBACA
My Day Are A Struggle [CHANBAEK] [REMAKE]
FanficAkibat 'kebodohan' di masa lalu Baekhyun diasingkan dari hangatnya dekapan keluarga. Hidupnya berputar hanya tentang menebus dosa, dosa yang ia torehkan kepada kembarnya. Miliknya pergi, bahkan cintanya ia biarkan pergi demi penebusan dosa. Baekhyun...