The Emperor Wei
WangXian
YizhanTypo adalah kesempurnaan karya yang tertunda
Ji lagi males ngedit maafkan atas typo yang merejalela 🤧
Cerita murni dari imajinasi saya!
.
.
.
.Seorang pemuda dengan perpawakan tinggi kurus namun berotot itu tengah melajukan kendaraan roda empatnya ke arah sebuah universitas tempat ia menempuh pendidikan selama ini.
Setelah penantian dan perjuangan yang begitu panjang akhirnya hari ini pun tiba, di mana akhirnya ia lulus dan mendapatkan gelar sarjananya.
Walau sebenarnya ia sudah punya pekerjaan yang cukup bagus dan cukup memiliki kemajuan yang pesat, ia adalah seorang publik figur tapi tetap saja menurutnya pendidikan adalah yang utama, begitu pula yang ia tanam kan kepada adik kecilnya.
Memikirkan sang adik membuatnya tersenyum sendiri dan mengingat wajah bangga kedua orang tuanya nanti membuatnya semakin bersemangat menuju ke arah universitas nya.
.
.
.
.
Malam harinya di kediaman keluarga Xiao, mereka mengadakan perayaan kecil-kecilan atas kelulusan sang anak sulung." Tak ku sangka Zhanzhan ku sudah dewasa dan sekarang sudah lulus dari pendidikan tingginya." Ucap nyonya Xiao sembari membelai kepala sang anak.
Zhan yang mendapatkan perlakuan itu hanya tersenyum lebar sembari melihat ke arah kedua orang tuanya dan menatap dengan sedikit mempoutkan bibirnya lucu.
"Tentu aku sudah besar ma, pa. Kalian lupa kalau Yubin bahkan sudah sebesar ini? " Tunjuknya ke arah sang adik yang tengah memakan jagung bakar di depannya.
".. Tidak mungkin aku lebih kecil darinya. " Sambungnya sembari merengut lucu.
"Hahaha... Lihatlah tingkahmu itu Zhan, bagaimana bisa kau mengatakan kau dewasa hm? " Sambut sang ayah ketika melihat tingkah sang anak. Zhan semakin merengut sembari menggembungkan pipinya.
"Aiyoo.. Zhanzhan, ibu rasa wanita yang mendapatkan dirimu nantinya akan sangat beruntung dan akan sangat gemas melihat mu. " Ucapnya sembari mencubit pipi sang anak.
"Ya, tapi pertanyaannya kapan Zhan ge akan memiliki pacar ketika dia hanya sibuk pacaran dengan tugas dan pekerjaannya? " Cerocos si kecil Yubin.
"Kau.. " Xiao zhan memelototkan matanya memandang ke arah sang adik tidak terima dan di balas juluran lidah oleh sang adik.
"Hahaha.. Sudahlah Zhan, adik mu itu benar. kenapa kau marah? " Tengah Tuan Xiao sembari membelai kepala anak bungsunya.
"Aku akan berpacaran dan memberikan kalian menantu nanti.. " Bela Zhan sembari mempoutkan bibirnya.
"Kapan? " Tanya sang ibu.
"Nanti... Ketika saatnya tiba.. Sekarang aku harus membagun karier ku dulu agar bisa membiayainya nantinya, ma. " Jawab Zhan mantap. Sontak itu mendapat respon anggukan paham dan dukungab dari kedua orang tuanya.
"Perusahaan papa kan akan gege yang pegang nantinya.. " Timpal Yubin sembari menatap semuanya dengan tatapan polosnya.
" Aku juga ingin membangun istana ku melalui keringatku sendiri sedari nol adik kecil. " Jelas Xiaozhan sembari mencubit pelan hidung sang adik gemas di iringi dengan senyuman yang merekah pada kedua belah bibirnya.
.
.
.
.Beberapa hari setelahnya Xiao Zhan yang memang tengah tidak ada job hanya bersantai di rumah nya untuk mengistirahatkan diri sebelum hari sibuknya datang lagi.
'Tingg toong'
Suara bel apartemen nya mengalihkan perhatiannya, segera ia bangkit dari aksi tidurannya di sofa dan membuka kan pintu.
" Oh? Ma, pa? " Ucapnya lalu tersenyum lebar melihat bahwa yang datang adalah orang tersayangnya.
"Selamat pagi Zhanzhan. " Sambut sang mama. Lalu mereka pun masuk kedalam apartemen Zhan.
"Jadi mama dan papa akan pergi untuk perjalanan bisnis? " Tanya Zhan setelah duduk di depan sang ibu dan ayah.
" Iya, dan kami ingin mengantarkan adik mu ini untuk tinggal bersama mu selama kami pergi. " Jelas mereka. Zhan tersenyum.
"Tentu, ini juga milik Yubin. Tentu saja dia boleh tinggal di sini. " Zhan senang adik kesayangannya itu akan tinggal bersamanya dalam beberapa hari.
"Tapi.. Aku takut aku akan jarang pulang karena ada jadwal beberapa hari lagi. " Ucap Zhan sembari menatap kedua orang tuanya.
"Kau ada pembantu kan? " Tanya sang ibu. Zhan hanya menganggukkan kepalanya.
"Tapi mereka tidak di sini hingga malam, ma. Aku hanya menyuruh mereka membersih kan rumah hingga siang dan menyiapkan makan malam sebelum pulang. " Jelas Zhan.
"Setidaknya ketika gege pergi, aku tidak akan mati kelaparan. " Jawab Yubin sembari tersenyum. Zhan hanya menanggapinya dengan mengacak rambut sang adik dengan gemas.
"Mana mungkin gege mu yang tampan ini akan membiarkan adiknya ini kelaparan, hm? " Jawab Zhan sembari tersenyum.
"Tapi ma, pa? Kemana kalian akan pergi? Dan berapa lama? " Tanya Zhan sembari menatap kedua orang yang paling berjasa dalam hidupnya itu.
" Perusahaan cabang mengalami gangguan, jadi papa fikir akan melihatnya sendiri. " Hanya itu yang di katakan oleh Tuan Xiao. Dan xiao zhan hanya mengangguk mendengarnya.
"Pulanglah dengan selamat, aku dan Yubin akan menunggu kepulangan kalian di sini. " Ucap Xiaozhan
"Tentu saja nak"..
.
.
.
.
.
.
.TBC
Yaa gini, maaf saya malah nulis cerita baru :'.
Gimana feelnya mau di lanjut apa engga kira-kira?Maaf nih Jisunk malah bikin ff baru padahal yang lain belum siap, Jisunk rada buntu sama ceritanya malah kepikiran cerita baru makany bikin ini, lagi bucin juga sama mereka makanya huhuhu maaf yaa 🤧
Makasi yang udah berkunjung
salam Jisunk
KAMU SEDANG MEMBACA
The Emperor Wei | WangXian
FantasyXiao Zhan adalah seorang pemuda sederhana yang baru saja menyelesaikan pendidikannya di salah satu university di Beijing China. Dan kini ia tengah memulai karirnya di dunia entertainment yang sedang perlahan menuju puncaknya hingga suatu hari ada ke...