🌿Kaisar Wei - III🌿

1.4K 179 7
                                    

The Emperor Wei

WangXian
Yizhan

Typo adalah kesempurnaan karya yang tertunda

Cerita murni dari imajinasi Saya!

.
.
.
.
.
.
.

Setelah kejadian terjatuhnya Xiao zhan, staff dan menagernya segera melarikannya ke rumah sakit terdekat, karenanya syutingpun di hentikan sementara.

.
.
.

Xiao zhan terbangun dari tidurnya. Ia membuka matanya secara perlahan membiaskan cahaya yang masuk ke dalam indra penglihannya tersebut. Pusing, itulah yang ia rasakan pada bagian kepalanya.

Perlahan ia mulai sadar dengan suasana tempat yang ia lihat ini, ruangan ini tampak asing dan lagi ia tidak pernah melihat tatanan kamar seperti ini. Ah dia ingat ini seperti tatanan tempat ia syuting, apa dia di tidurkan di lokasi? Tanyanya dalam hati.

Suara pintu yang di buka mengalihkan perhatian nya. Di lihatnya seorang wanita masuk ke dalam ruangan ini dengan di ikuti seorang pria di belakangnya. Namun ia tak tau mereka siapa, karena ia tak pernah melihat wajah-wajah ini di lokasi sebelumnya.

"Siapa kalian? " Tanya Xiao zhan linglung.

"Tuan muda, anda sudah sadar? " Tanya seorang pelayan wanita tersebut dan menyuruh sang pria yang mengikutinya dari belakang itu untuk segera mendekat dan memeriksa keadaan Xiao Zhan.

.
.
.

Xiao zhan pov.

Siapa mereka, kenapa mereka terlihat sangat khawatir dengan keadaan ku? Bukankah ini di lokasi aku sedang syuting? Bukan kah mereka adalah staff dan para pemain? Tapi mengapa wajah mereka begitu asing? Dan juga, pakaian mereka tidak seperti biasanya.

Ku perhatikan mereka yang terus menatapi diriku dengan semangat walau mereka sedikit menundukkan kepala mereka seolah memberi hormat. Sedang seseorang yang mereka bilang tabib tengah memeriksa keadaan ku di sisi ku.

"Tuan muda Wei sudah membaik, anda berhasil Tuan Lan. " Ucap tabib tersebut dan memundurkan badannya sedikit setelah berkata demikian.

"Sebenarnya ada apa dengan ku? Dan siapa tuan muda Wei? Tuan Lan? Siapa lagi itu? " Tanya Xiao zhan dengan wajah cengo ke arah sang tabib.

Bagaimana pun, seingatnya ia tidak berperan sebagai Tuan muda Wei melainkan Pangeran Chen ah tidak lebih tepatnya Tang Moran. Jadi ia mulai meragukan bahwa ini adalah lokasi dimana ia sedang syuting untuk film terbarunya.

'Apa aku sedang bermimpi karena kelelahan? ' gumamku sembari memijat kepala ku sendiri.

Tak lama setelahnya muncullah seorang pria dengan pakaian serba putih, rambut yang panjang dan memegang pedang di tangannya. Sejenak aku terperangah memandang ke arahnya namun, sedetik kemudian aku berfikir.

'Apakah ia sedang melayat? Atau dia adalah malaikat untuk menjemput ku untuk bertemu mama dan papa? ' gumam ku dalam hati.

"Wei ying" Hanya itu yang keluar dari mulut pria itu, dan memandang ke arahku. Aku yang di lihat sedemikian rupa olehnya hanya mengerjapkan mataku bingung.

" Maaf? Anda memanggil saya? " Ucap ku sembari menunjuk diri ku sendiri. Dan orang itu hanya mengangguk.

Xiao zhan Pov End.

.
.

Sontak semua orang di sana menatap bingung ke arah sang Tuan muda meraka yang sebenarnya beberapa hari lagi akan mereka panggil kaisar.

Tak di pungkiri pria berwajah datar di hadapan Xiao zhan itu juga sedikit terkejut namun tetap terlihat tenang, karena dia juga tau kemungkinan yang tetjadi.

"Tinggalkan kami. " Perintahnya dan semua yang berada di dalam ruangan yang merupakan kamar tersebut lansung keluar sesuai perintah.

Xiao zhan yang melihat lelaki tinggi dengan wajah datar itu mendekat ke arahnya pun berusaha agar bangkit dan duduk dengan bersandar pada ranjangnya. Namun, ketika ia hendak bergerak ia merasakan sakit pada bagian perutnya sehingga ia dengan sigap memegang bagian tersebut.

Pria dengan pakaian putihnya tersebutpun mempercepat langkahnya untuk mendekat dan membantu Xiao Zhan untuk bangkit dari posisi tidurannya, lalu ia pun duduk di sisi ranjang Xiao Zhan.

"Merasa lebih baik? " Tanya pria tersebut.

"Sebenarnya, siapa kau? Dan apa yang terjadi dengan diriku? Aku di mana? " Tanya Xiao zhan lagi.

"Wangji, tunangan mu. " Ucapan itu pun sontak membuat Xiao xhan menganga tak percaya akan ucapan orang di hadapannya ini?

"A-apa?! "

"K-kau bercanda? Kau? Tunangan ku? Bahkan seumur hidup aku tidak pernah berpacaran dan belum merencanakannya apa lagi bersama seorang 'Pria'!? " Sarkas Xiao zhan dalam keterkejutannya.

Sedang pria di hadapannya hanya terdiam memandanginya dengan datar tanpa ekpresi. Seketika Xiaozhan merasakan bulu kuduknya berdiri horror melihat manusia di hadapannya ini.

"Kau terluka saat perang, dan kau calon Kaisar kerajaan Wei. " Ucapnya lagi yang membuat Xiao zhan kembali menatap kepadanya.

"Mm.. Maaf apa kau bisa mencubit atau menamparku? " Tanya Xiao zhan setelahnya membuat Pria yang di ketahui bernama Wangji tersebut terdiam kaget.

"B-bukan cubitan keras atau bagaimana, aku hanya perlu meyakini apa kah aku sedang berada di dalam mimpi yang begitu nyata atau hanya ilusi belaka. " Jelas xiaozhan sembari memberikan tangan kanannya ke arah Wangji.

"Mm.. "

Wangji mencubit tangannya dan itu cukup keras sehingga membuatnya lansung menarik tangannya dan mengusapnya dengan tatapan miris.

"Aku bilangkan tidak usah kuat! Lan zhan! "

Sontak kata terakhir itu membuat Xiaozhan maupun Wangji terdiam.

"Kau ingat? " Tanya Wangji?

"Ingat apa? " Jawab Xiao Zhan

"Lanzhan."

"Itu apa? " Jawabnya dengan wajah cengo.

.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

The Emperor Wei | WangXianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang