BAB 20 | PANIK DAN TINDAKAN

414 33 7
                                    

Selamat Membaca Kisah
Perjalanan Mereka

Now Playing : Ellan Uno - Panik

***

BAB 20 | PANIK DAN TINDAKAN

Segala seseorang memang perlu tindakan maka dari itu pilih lah yang mana kamu anggap benar

***

Irsya berlari mengejar Gunawan yang terus menghindar dirinya, Gunawan awal nya ingin ke ruangan Rara. Namun itu tidak mungkin ia lakukan karena justru akan memperkeruh keadaan, hingga akhirnya Gunawan memilih berlari meninggalkan rumah sakit.

Irsya juga terus berlari mengejar Gunawan, Irsya sangat khawatir kalau sampai sesak napas kambuh itu akan mempengaruhi jantungnya. "Gun, tunggu abang. Abang mohon jangan seperti ini!" teriak Irsya yang terus mengejar Gunawan.

Gunawan kembali tidak menghiraukan teriakan Irsya sampai akhirnya ia merasakan sesak di dadanya, terbukti ia memegang dadanya seperti memeras susu sapi. Rasanya sakit sekali kalau harus kembali merasakan sakit ini, "aw! Arghhhhhhhhh!"

Gunawan tersungkur di aspal jalanan sambil memegang dadanya yang merasakan nyeri luar biasa. Irsya semakin mempercepat laju larian melihat Gunawan yang mulai kesakitan. Irsya terduduk sambil mencoba memanggil Gunawan akan tetap tersadar.

"Sadar, Gun. Abang mohon," ucap Irsya panik.

"Bang, argh! Katakan sama Gun, apa Rara bisa sembuh," jawab Gunawan terbata-bata.

"Iya Gun, iya Rara pasti sembuh. Kalau Rara sembuh kamu juga harus sembuh demi Rara," ucap Irsya berharap. "Arghhhhhhhhh, bang janji sama Gun ya untuk sembuhin Rara,"

"Iya iya abang janji." Irsya tidak bisa berkata banyak kecuali iya atau tidak. Namun kalau ia menjawab tidak itu akan memperburuk keadaan Gunawan.

Kala Irsya mulai panik dengan kondisi Gunawan. Tiba tiba satu mobil berhenti tepat di depan mereka, Irsya sedikit bingung dengan mobil itu tapi untung saka ketakutan sirna kala yang keluar dari mobil itu adalah Ridwan.

"Bang lebih baik bawa Gun ke mobil gue," ujar Ridwan to the point.

Tanpa pikir panjang Irsya dan Ridwan membawa Gunawan ke rumah sakit. Kejadian itu di ketahui satu mata yang kayaknya merasa senang ketika ada orang yang paling ia benci akan segera menikmati sakaratul mautnya, untuk menikmati rasa puasnya sosok itu mengikuti mobil itu dengan motor yang baru saja ia beli.

Setelah di sampai sosok itu mengikuti blangkar Gunawan menuju kamar perawatan nya, Gunawan langsung di pasangkan beberapa alat dan juga terpaksa harus menggunakan alat Implan kejut jantung atau istilahnya ICD.

"Bagaimana Sya?" tanya Ridwan yang masih setia ada disana walaupun memang keadaan Rara sama gawatnya dengan Gunawan.

"Kamu cari dokter Habib dan suruh telepon dokter Alfina untuk segera lakukan operasi kepada Gunawan," jawab Irsya yang kayaknya sudah mantap sama tindakan nya.

"Memang tindakan apa yang bakal lo lakukan sama Gunawan?" tanya lagi Ridwan. "Gue harus memasang Implan di jantung nya Gunawan agar kalau tiba tiba jantung nya henti ada alat kejut yang akan membuat nya berdetak lagi," jawab Irsya.

(TERBIT) DLS [3] Goodbye And Go ✓  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang