BAB 14 | SIBUK DAN LATIHAN

455 40 4
                                    

Selamat Membaca Kisah
Perjalanan Mereka

Now playing : Bunga Citra Lestari - Harta Berharga

***

BAB 14 | SIBUK DAN LATIHAN

Sesibuk apapun kegiatan ataupun latihan tapi ingat lah sama keluarga kalian karena mereka adalah harta satu satunya

***

Hari weekend telah tiba. Semua orang yang kebetulan mendapatkan hari libur ada yang memanfaatkan untuk bermalas-malasan dan ada juga yang disiplin seperti biasa karena takut tidak sesuai jadwal yang biasa di lakukan. Di keluarga ini, ada kebiasaan yang sama tidak mereka lakukan sebelumnya. Tapi sekarang mereka mau melakukan nya, yaitu kegiatan jogging di pagi hari.

Tampak Lesti bersiap siap dengan baju olahraga berwarna merah muda dengan gambar hello Kitty, sementara itu Ridwan dengan memakai kaus oblong warna hitam dan Selfi memakai baju senada dengan Lesti hanya saja gambar yang berbeda. Dan Ramzi tidak kalah keren dengan anak anaknya ia memakai kaos olahraga dengan style keren.

"Kalian sudah siap anak Ayah!" teriak Ramzi. "Udah, tapi Rara mana?" tanya Ridwan.

"Sel, panggil adik kamu," ucap Ramzi.

Selfi akhirnya berjalan menuju ke kamar Rara, untung saja kamar Rara tidak di kunci jadi walaupun agak tidak sopan akan tetapi karena ini sifatnya mengajak akhirnya Selfi masuk ke kamar Rara mencoba membangunkan nya.

"Ra, Rara bangun. Mau ikutan jogging, gak?" tanya Selfi kini telah duduk di samping kasur Rara.

Tidak ada sahutan dari Rara, sampai akhirnya Selfi menarik selimut yang menutupi semua tubuh Rara dan melihat wajah Rara yang begitu pucat, bukan hanya pucat melainkan darah keluar dari hidung nya dan juga terdapat beberapa ruam merah di tangan dan leher Rara.

Selfi yang terkejut langsung memeriksa kening Rara dan memang panas banget, kayaknya suhu badan Rara di atas 37 derajat. Selfi akhirnya memanggil Ayah dan kedua kakaknya untuk kesini. Mereka semua yang tengah bersiap olahraga harus terhenti dengan keadaan Rara seperti ini, Ridwan langsung menelpon dokter Fildan dan dokter Habib.

Ruangan Rara di rubah menjadi ruangan rumah sakit kelas VVIP yang terdapat beberapa alat rumah sakit yang sengaja di bawa dari rumah sakit untuk disimpan disini. Seharusnya untuk lebih intensif bisa saja Rara di bawa ke rumah sakit, namun karena permintaan Rara yang hari ini ada latihan untuk pentas pesta di sekolah mau tidak mau keluarga harus menuruti kemauan anak nya itu.

"Gimana, Ra? Udah enak kan," tanya Ridwan khawatir.

"Udah kak. Rara gapapa kok," jawab Rara yakin. "Ya sudah Rara istirahat dulu," pamit Ridwan.

Ridwan keluar dari kamar Rara dan terlihat anggota keluarga lainnya tengah duduk di ruang tamu. Mereka terkejut akan kondisi Rara yang tidak bisa di bilang baik. Kanker nya sudah menjalar kemana-mana, sewaktu waktu semua anggota dan organ lainnya tidak berfungsi karena darah merah tidak lagi mengalir ke otak dan itu akan membuat sedikit akan kesulitan melakukan aktivitas seperti biasa.

"Bagaimana ini Ayah?" Selfi menangis di pangkuan Ramzi tidak percaya apa yang akan terjadi sama anaknya itu, semua tidak bisa berbuat apa-apa hanya saja terus berdoa dan berikhtiar.

(TERBIT) DLS [3] Goodbye And Go ✓  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang