Visit

815 52 3
                                    

Sepeda motor Jeong membelah jalanan kota Seoul hari ini adalah hari Minggu banyak sekali kendaraan yang berlalu lalang di sekitar kota Seoul, Sudah dua bulan lamanya semenjak menikah dengan nayeon, Jeong tidak pernah mengunjungi rumah mertua nya dan hari ini Jeong ingin mengunjungi rumah mertua nya

"Loh sayang kita mau kemana?" Tanya nayeon bingung saat melihat arah motor Jeong berjalan

"Ke suatu tempat" Jeong

Skip

"Ini kan rumahnya appa sama eomma, kenapa kita kesini?" Tanya nayeon bingung

"Hari ini kita akan menghabiskan waktu di rumah orang tuamu nay sudah lama kita tidak berkunjung ke sini, kamu pasti rindu dengan eomma dan beritahu kabar baik ini kepada eomma" ucap Jeong sambil mengelus perut rata nayeon

Hugg!

Akhir akhir ini nayeon mudah sekali menangis dan tersentuh dengan kata kata Jeongyeon

"Ayo masuk" ajak nayeon, Jeong pun mengikuti langkah kaki nayeon

Tok tok tok

Ckleak!

"Nona nayeon" kaget salah satu maid yang bekerja di rumah nayeon karena sudah lama nayeon tidak berkunjung ke rumahnya

"Hai bibi Jung" sapa hangat nayeon dengan senyum manis di bibir nya

"Hai nona, mari masuk nona tuan" ucap bibi Jung sopan

"Appa eomma nayeon datang!" Pekik nayeon

"Nayeon" ucap seorang wanita paruh baya yang langsung memeluk nayeon dengan erat

"Eomma sangat merindukan mu nak, bagaimana kabarmu?" Itu adalah ibu nayeon

"Baik eomma, eomma sendiri sehat kan? Dimana appa?" Tanya nayeon

"Appa mu sedang berkunjung ke makam bibi dan paman mu" ibu nayeon

"Sayang ayo masuk" ajak nayeon saat melihat Jeong Diam dan melongo di tempat

"Ehh iyha" kaget Jeong

Ruang tamu

"Bibi Jung tolong buatkan minuman untuk nayeon dan jeongyeon" ibu nayeon

"Baik Bu" bibi Jung tidak memanggil nyonya karena ibu nayeon sudah menganggap bibi Jung seperti saudara nya sendiri berbeda dengan nayeon, mau dipanggil seperti apapun nayeon tidak melawan dan itu tergantung bibi Jung juga nyaman atau tidak? Bibi Jung memanggil nayeon dengan sebutan nona karena sudah terbiasa dan agak kaku jika memanggil nayeon dengan nama nya

"Ini minumnya nona, tuan" ucap bibi Jung

"Terimakasih bi" nayeon

"Bagaimana kabar kalian? Tidak terjadi sesuatu kan?" Tanya ibu nayeon saat melihat senyum nayeon dan jeongyeon menghiasi bibir nya

"Kenapa senyam senyum seperti itu?" Tanya ibu nayeon

"Eomma tau tidak sebentar lagi eomma akan jadi seorang nenek" ucap nayeon tersenyum

"Benarkah, kamu hamil nayeon?" Tanya ibu nayeon dengan senyuman nya

"Iyha eomma" nayeon

"Terimakasih nak, kamu tau sudah lama sekali eomma ingin memiliki seorang cucu dan sekarang eomma mendengar bahwa anak eomma sedang hamil eomma sangat bahagia sekali" tangis haru ibu nayeon

"Nayeon juga bahagia eomma" nayeon

"Pokoknya mulai sekarang kamu gk boleh ke caffe lagi dan gk boleh kecapean inget kamu sedang hamil sekarang" tutur ibu nayeon

"Eomma seperti Jeong saja selalu mengomeliku" ucap nayeon mengerutkan bibir nya

"Memangnya Jeong seperti itu?" Tanya ibu nayeon

"Heem" Dehem nayeon

"Itu tandanya Jeong sayang padamu dan kamu harus menurut tidak boleh membantah Karena perintah suami itu mutlak" nasihat ibu nayeon

"Ya ya ya eomma nayeon mengerti" ucap nayeon malas sedangkan ibu nayeon hanya terkekeh melihat tingkah nayeon

"Jeong kamu harus sabar menghadapi kelinci ini apalagi sekarang ia sedang hamil begini manja nya akan berlipat lipat jadi eomma mohon sama kamu tolong jaga nayeon dan marahi saja jika nayeon salah atau tidak menurut denganmu jika nayeon membuat mu marah jangan kamu pukul dan apabila ucapan nayeon menyakiti mu kamu ceritakan saja ke eomma biar eomma yang akan memarahinya nanti, jika nayeon mengidam atau menginginkan sesuatu secara tiba tiba kamu turuti saja itu tanda nya nayeon sedang mengalami masa ngidamnya, kamu harus sabar ya" Tutur ibu nayeon kepada Jeong

"Iyha eomma Jeong akan selalu sabar menghadapi sikap nayeon, eomma tenang saja Jeong janji akan selalu menjaga nayeon jika terjadi sesuatu dengan nayeon maka bunuhlah aku" ucap Jeong serius yang membuat nayeon dan ibu nayeon terkekeh karena Jeong terlalu serius menanggapi nasihat ibu nayeon

"Wae? Kenapa kalian tertawa? Aku serius eomma" ucap Jeong

"Arra eomma akan memegang janjimu Jeong" ibu nayeon

"Appa pulang" teriak seorang laki-laki paruh baya

"Yeobo" panggil sang istri

"Disini ada nayeon" teriak ibu nayeon

"Wahh nayeon Jeongyeon kapan kalian tiba?" Tanya appa nayeon saat melihat keberadaan nayeon dan Jeong

"Sudah dari tadi appa" jawab Jeong

"Appa bogoshippo" ucap nayeon sambil memeluk sang ayah

"Nado nay-ah" ucap appa nayeon

"Yeobo kita akan memiliki cucu sebentar lagi karena nayeon sedang hamil" ucap ibu nayeon

"Wahh benarkah nay?" Tanya appa Jeong

"Iyha appa" nayeon

"Selamat nak semoga kandungan mu sehat hingga melahirkan nanti" appa nayeon

"Terimakasih appa" nayeon

"Jeong kemari nak, appa ingin bicara sebentar" panggil appa nayeon ke Jeong, Jeong pun melihat nayeon untuk memberinya izin dan nayeon menganggukkan kepalanya dengan segera Jeong pun menghampiri ayah nayeon

"Kenapa appa?" Tanya Jeong

"Ikut appa sebentar" ajak ayah nayeon

"Yakk appa jangan diapa apain suamiku aku gk mau jadi janda appa" rengek nayeon

"Aish istrimu itu Jeong, dengar nayeon ini masalah laki laki appa tidak akan membunuh suamimu ini kamu kan lagi hamil mana mungkin apa tega melihat cucu appa tidak mempunyai seorang ayah, kau ini ada ada saja" appa nayeon

"Yakk appa haishh, eomma lihat appa membawa suamiku" Adu nayeon

"Sudahlah nay mungkin appa mu ingin mengenal jeongyeon lebih dekat, bagaimana kalau kita memasak saja hari ini?" Saran eommab nayeon

"Ayo eomma aku sangat ingin makan masakan eomma" ajak nayeon

"Apakah cucu eomma yang minta nay?" Tanya eomma nayeon

"Iyha eomma" nayeon

"Yaudah ayok eomma buatkan kamu makanan kesukaan mu" nayeon dan eomma nayeon pun memasak, lantas apa ya yang ingin dibicarain appa nayeon ke Jeongyeon?
Penasaran kan?
Sama author juga

Daripada banyak bicit
Mending ikutin terus ff ini oke?





Maaf pendek gara gara sinyal nya minta diajak baku hantam
Sebenarnya aku udah nulis banyak part cuma hilang gegara Sinyal nya jadi ini lagi diketik ulang
Maaf jika tidak sesuai ekspektasi

Tau kan gimana rasanya?
Udah capek capek mikir terus ngetik ehhh malah hilang kan anjim banget rasanya

Dahh ahh gk baik marah marah nanti gk dapat jodoh😝














Salam manjah dari author
Muach😘












TBC

Si Brengsek!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang