Quarrel

743 44 4
                                    

Mengandung bawang jika kurang suka skip aja

Balkon

"Saya tau apa yang kamu lakukan terhadap anak saya satu bulan yang lalu Jeong, untung saja kamu cepat berubah jika tidak maka habislah nyawamu di tanganku, berani berani nya kamu menyiksa putriku" bentak appa nayeon, Jeong hanya diam menundukkan kepalanya

Plak!!
Brugg!
Bughh!

Appa nayeon menampar Jeong hingga Jeong tersungkur ke tanah dan juga memukul wajah Jeong hingga sudut bibir nya mengeluarkan darah, Jeong hanya diam dia tidak melawan, memang ini belum seberapa daripada ia menyiksa nayeon dulu, ini adalah naluri seorang ayah apalagi nayeon anak satu satu nya dan itu wajar jika ayah nayeon marah dan memukuli jeongyeon

"Pukul aku saja appa, jangan pukul nayeon" Jeong

Bughh!
Bughh!

"Kau pantas mendapatkan ini Jeong, jika perlu aku akan menuntut mu ke jalur hukum karena kamu menyiksa istrimu sendiri, aku juga seorang appa Jeong aku masih mempunyai tanggung jawab terhadap istri dan anakku apalagi nayeon sedang hamil sekarang" appa nayeon

"Jeong minta maaf appa, jika appa ingin memenjarakan Jeong maka lakukanlah tapi tolong jangan salahkan nayeon" Jeong memohon

"Memang cinta membutakan segalanya, cinta membuat putriku tergila gila dengan mu" appa nayeon

"Sekarang bangun! Aku mau kamu berjanji kepadaku, jangan pernah kamu sakiti putriku jika aku masih melihatmu menyakitinya maka akan kupastikan dirimu hanya tinggal nama" appa nayeon

"Aku berjanji appa" Jeong

"Jika kau melanggar janjimu maka ceraikan nayeon dan kembalikan nayeon kepadaku setelah itu menghilanglah dari bumi ini sebelum aku mengejarmu" appa nayeon

"Jika aku melihat nayeon menangis dan terluka karena mu lagi maka aku akan membunuhmu detik itu juga" appa nayeon

"Mengerti kamu Jeong?" Tanya appa nayeon tegas

"Iyha appa Jeong mengerti" Jeong

"Awas jika kamu melanggar janjimu" ancam appa nayeon setelah itu appa nayeon pun pergi

Skip

"Astaga sayang kamu kenapa?" Pekik nayeon heboh saat melihat wajah Jeong babak belur

"Tidak apa" balas Jeong

"Ini pasti karena appa" nayeon

"Appa dimana kamu? Nayeon ingin bicara?" Teriak nayeon sambil mencari keberadaan appa nya

"Astaga tidak baik orang hamil teriak teriak" appa nayeon

"Appa, apa yang appa lakukan? Kenapa wajah Jeong terluka? Jawab aku appa?" Bentak nayeon

"Kau bertanya pada appa seharusnya kamu bertanya pada suami bajingan mu itu" sinis appa nayeon saat nayeon putri kesayangannya membentak nya

"Dia adalah laki laki bajingan laki laki brengsek" tunjuk appa nayeon ke Jeong

Plak!

"Appa jangan menghina suamiku" itu nayeon yang menampar pipi appa nya sendiri

"Lihat sekarang kamu membelanya, kamu benar benar pembangkang nayeon, appa kecewa denganmu" appa nayeon

"Appa nayeon minta maaf, nayeon tidak sengaja karena itu spontan appa, kumohon maafkan aku appa" mohon nayeon di kaki appa nayeon

"Bangun nak jangan seperti ini, percayalah nay appa hanya tidak ingin kamu terluka dan tersakiti oleh laki laki brengsek seperti Jeong, appa tau jika selama ini Jeong menyiksa mu dan kamu jarang berkunjung ke rumah" appa nayeon

Si Brengsek!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang