07

376 36 3
                                    

























Minju senang karna tidak ada yang mengikutinya, dia cuman bergerak mengeliling taman di sekitar perumahan mereka, Minju sering datang kemari jika perlu masa untuk berfikir karna di sini dia bisa mendapat inspirasi untuk menggambar

Minju tau dia perlu beri peluang kepada Yujin tapi itu sangat sulit untuk nya, bila dia melihat ke arah Yujin, dia melihat gadis yang telah merosakkan kehidupannya, adakah dia salah kerana tidak mahu memberi peluang kepada Yujin?

Tapi Yujin yang sekarang, yang sedang berada di rumah nya ini, dia berbeda, sama sekali tidak sama dengan Yujin yang merosakkan kehidupannya, mereka bereempat tahu ada sesuatu yang terjadi tapi kenapa? Apa sebabnya?

Minju menggeram, dia duduk di bangku berdekatan dengan taman itu dan menyisir rambutnya ke belakang menggunakan tangannya, dia mengangkat kepalanya dan dia melihat sepetak bunga daisy di tepi jalan itu menarik perhatiannya, dia kagum gimana bunga itu masih hidup sedangkan musim mulai bertukar menjadi musim sejuk, setelah beberapa menit berfikir akhirnya dia mengambil buku skecth nya dan mulai menggambar bunga daisy itu

Sebab kenapa Minju suka menggambar, sebabnya ialah dia bisa melihat keindahan itu berkali² jika dia menggambar nya, dia ingin menggambar objek itu dengan sempurna, begitulah cara dia menemukan keindahan dalam berbagai hal

Dia mulai menggambar bentuk bunga daisy itu, memastikan dia melukis sorotan cahaya matahari itu tepat seperti yang dia lihat, perlahan dia mulai menggambar lukisan itu dengan teliti, rambutnya dibiarkan menutup wajahnya kerana dia melihat ke buku skecthnya dan sesekali menggigit bibir bawah nya

Namun, tangannya membeku ketika dia melihat ke atas, pandangannya tentang bunga tadi telah dihalang oleh sesosok gadis jangkung, tapi Minju mengenal kaos itu

"Yujin, apa yang ka–" Ucapannya terhenti apabila Yujin menghadapnya, menampakkan yang dia sedang memegang bunga. Itu adalah bunga yang digambarnya tadi, tapi sekarang bunga itu sudah berada di tangan Yujin, gadis jangkung itu lebih dari senang dengan dirinya, dia mengangkat bunga itu supaya Minju melihatnya

"Aku menemukannya" Yujin tersenyum lebar, bergerak mendekat ke arah Minju dan mendekatkan bunga itu di hadapan Minju, Minju marah, mendorong tangan Yujin yang mengakibatkan bunga itu jatuh ke tanah

"Ouch " Yujin menggumam, membungkukkan badannya dan mengutip satu persatu bunga yang jatuh tadi, Minju menyilangkan lengannya di depan dada dan berdiri di hadapan gadis jangkung itu

"Kenapa kau petik bunga itu?" Minju mengeluh, menutup sketch book nya dengan kasar dan memasukkannya kembali ke dalam tasnya, Yujin berdiri kemudian mengambil semula bunga itu dan memeluknya

"Mereka cantik bukan?" Tanya Yujin dengan senyuman dan sedikit terkekeh melihat bunga itu

"Yeah, coba tebak?" Dia bertanya Yujin dengan sinis, sebelum Yujin ingin membuka mulutnya, Minju sudah memotongnya

"Kau sudah membunuhnya" Minju menunjukkan tempat asal bunga itu sebenarnya dan hanya terdapat tangkai bunga itu saja karna bunga nya sudah dipetik oleh Yujin

"Apa?" Yujin berbisik, dia kelihatan risau, dia berjongkok ke tanah itu dan menepuknya dengan lembut

"Oh... " Dia bergumam dan menggelengkan kepalanya

"Kadang kau hanya perlu mengagumi perkara yang indah itu dari jauh" Minju mengeluh, dia masih frustrati dengan perkara tadi tapi sekarang malah lebih parah

Yujin kemudian mencerna ucapan Minju, dia kemudian mendongakkan kepalanya melihat Minju

"Seperti kamu?" Dia bertanya, memiringkan sedikit kepalanya ke samping anak anjing kecil yang sedang keliru, Minju cuman memutar bola matanya malas

yellow Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang