"Uammmm" aku menguap beberapa kali, bayangkan saja aku sudah beberapa hari mengikuti sakura dan sekarang aku tahu kegiataan sakura
Pertama : kerja di minimarket
Kedua : restoran china
Dan ketiga : pagi buta menganterkan koran
Jujur, aku salut dengannya karena dia bekerja keras
Tapi..
Yang ku penasaran kenapa dia melakukan itu, apa orangtuanya sakit? Atau ada hutang?
Hanya dua pilihan yang ku pikirkan
Dan juga, hubungan nii-chan dan sakura senpai tidak seperti biasanya malah saling mencueki
Namun di benakku, aku harus pelan-pelan untuk menggali apa yang terjadi?
"Uzumaki naruto!!"
Aku tidak mendengar panggilan dari sensei iruka yang sedang menjelaskan pelajaran matematika
"Psttt naruto!" bisik gaara namun tetap aja aku tidak mendengar karena masalah tentang sakura senpai
Pletak..
"Ittaiii gaara!!" teriakku dan aku kaget melihat Sensei iruka dengan wajah marah dan lagi satu kelas menahan tawa karena kekonyolanku
"Kau tidak dengar penjelaskanku uzumaki naruto, keluar dari kelas ini"
"Ha'i" ucapku dan aku pun meninggalkan kelas itu dengan rasa malu
"Ah dasar, sial sekali hari ini, apa sebaiknya aku tidur di UKS saja, uammm Aku lelah juga sih" ucapku dan aku pun berjalan ke ruang UKS
Ckriet..
Aku membuka pintu dan berkata "permisi"
"Eh, kenapa sepi sekali" ucapku dan aku tidak peduli lalu aku pun rebahan di tempat tidur
"Ah kimcohi" ucapku
"Naruto, aku pikir siapa?"
Deg..
Aku kaget melihat sakura di depanku"senpai"
"Kau sakit?"
"Ah itu.. Aku di usir sama sensei iruka"
"Eh, kau tidur di kelas?"
"Hm begitu lah" ucapku garuk kepala
"Kalau senpai, kenapa kesini? Apa senpai sakit?"
"Ya begitu lah, karena aku lelahan"
"Ya benar sih, dia kan seharian kerja terus" batinku
"Anu emang sih senpai terlihat kelelahan dan lagi terlihat kurus" ucapku
Sakura tersenyum dan berkata"aku bekerja naruto, makanya aku sangat lelah sekali "ucap sakura
" oh direstoran china itu ya senpai"ucapku
"Tidak juga, aku banyak ku kerjakan selain di restoran itu karena.. Karena aku harus-" sakura menitikan air matanya membuatku kaget"senpai"
"Gomen" ucapnya menghapus air matanya
Aku melihat wajah sakura seperti sesuatu yang ia sembunyikan"senpai, jika kau ingin cerita denganku, aku akan dengar baik,, agar senpai tidak beban sendirian"ucapku
Sakura kaget dan perlahan tersenyum "kau sekarang sudah besar ya naruto"
Blush..
Wajahku memerah dan berkata "haha tentu aja senpai, tidak mungkin aku terus-terusan jadi anak kecil" ucapku
Sakura terkekeh
"Tapi kau terlihat imut waktu itu" ucap sakura
Lagi-lagi jantungku berdegup kencang dan wajahku makin merah
"S..senpai a..da-ada saja" gagapku
"Baiklah naruto, aku akan ceritakan padamu kenapa aku bekerja"
Aku kaget namun aku tidak sabaran kenapa sakura bekerja keras?
Sakura memeluk lututnya dan berkata "ibuku sekarang menginap penyakit kanker, aku harus bekerja untuk biaya rumah sakit serta ke butuhan ibuku juga, ayahku juga bekerja keras walaupun ayahku menyuruhku fokus sekolah, tapi aku tidak bisa melihat ayahku yang tidak pernah tidur, rasa kasian yang ku lihat ayahku, akhirnya aku memaksakan diri bekerja dan mengatur jadwal sekolahku, agar aku bisa leluasa bekerja, aku tidak apa-apa dengan fisikku sekarang yang kau katakan, terlihat kurus dan kelelahan tapi aku mementingkan ibuku agar bisa sembuh dari penyakitnya itu sudah aku bahagia" ucap sakura
"Maka dari itu senpai berubah dan menjauhi nii-chan" ucapku
Sakura kaget dan ia menghela nafas "tidak, aku emang menjauhinya karena" sakura meremas spreai tempat tidurnya dan aku melihat nya dan aku mulai lagi penasaran
"Anu senpai gomen, aku bukannya ikut campur tapi senpai jaga kesehataan senpai, jika senpai sakit ibu senpai pasti akan sedih"
"Arigato naruto" ucapnya tersenyum
"Ternyata ini alasannya, aku ingin membantumu senpai" batinku
"Anu senpai, Apa aku bisa bertemu ibu senpai?"
"Eh.. Hm tentu saja"
"Baiklah terimkasih senpai" ucapku
Dan hari itu, sakura mulai membuka diri untukku
Setelah ia menceritakan tentang alasan dia bekerja keras
Aku berkunjung ke tempat ibu sakura..
Dan ibu sakura selalu tersenyum dan juga penuh semangat padahal dia sedang sakit parah, tapi aku kagum dengan ibu sakura
Dan juga aku pertama kali melihat ibunya walaupun aku belum menemukan ayahnya yang katanya sedang bekerja
Ibu sakura orangnya enak bicara, bisa di bilang nyambung bicaranya dan rasa gugupku awalnya dan perlahan biasa saja..
Setelah aku menjenguk ibu sakura, aku dan sakura memutuskan pulang dari rumah sakit itu
"Sekarang senpai, mau kemana?"
"Ke minimarket, aku harus ganti staff sementara"
"Sokka, ne senpai apa aku boleh membantu senpai?"
"Eh membantu?"
"Ya, aku ingin menbantu senpai untuk mengurangi beban senpai, apa boleh?"
Sakura tersenyum dan berkata "jangan, ini urusan ku dan keluargaku naruto"
"Aku tahu senpai tapi, aku memang niat membantu senpai, tolong aku ingin membantu senpai" ucapku
"Baiklah, tapi jangan sampai kau melupakan sekolahmu naruto"
Aku tersenyum lalu menganggukan kepala••
Setelah 1 minggu, aku sudah bekerja di sebuah cafe kopi, aku sebagai pembuat kopi (barista) sekaligus menyambut pelanggan
Dan untungnya, pemilik cafe ini kenalan ayahku, dan jadinya aku keterima bekerja disini langsung tanpa test ataupun interview
Awalnya teman ayah ku merasa curiga alasan aku kenapa bekerja paruh waktu padahal, aku emang orang segalanya
Tapi aku cari alasan yaitu, ingin belajar barista, padahal konyol alasannya tapi ternyata mudah penggaruh dari teman ayahku
Dan jadinya aku bekerja disini..
"Selamat datang, mau pesan apa?" tanyaku dengan pelanggan yang baru tiba
"Hmm america hot 1"
"Baiklah"
Aku cepat belajar meracik kopi dalam kurung waktu 2 hari aku sudah bisa, semua staff merasa kagum dengan keahilanku itu
Setelah buat pesanan yang ingin kan pelanggan itu, aku mengeluarkan senyum hangat dengan pelanggan itu"baik america hot nya sudah siap, maaf lama menunggu"
"Ya terimakasih"Setelah pelanggan itu pergi, seseorang menepuk pundak ku
"Sudah kau istrihat aja naruto, biar aku urus" ucap kiba
"Arigato kiba-san" ucapku
Aku membuka celemak di tubuhku, lalu keluar dari tempat ituAku duduk di belakang cafe kopi sambil memakan roti serta susu pisang
"Eh naruto"
Aku memuntahkan susu yang ku minum karena gaara muncul di depanku
"Apa yang kau lakukan disini, mate pakaian ini seragam ini, jangan-jangan. Kau kerja.disini" ucap gaara
"Sttt pelankan suaramu baka otaku"
"Nani, berhenti mengatakan itu baka"
"Wakata, duduklah, aku akan jelaskan tapi tolong jangan bilang ke kakakku kalau aku kerja disini"
"Why?"
"Tentu saja pasti dia menyuruhku diam.dirumah"
"Hm.naroto, baiklah ceritakan padaku kenapa kau nekat bekerja gini"
Aku pun menjelaskan ke gaara dan gaara perlahan paham
"Begitu ceritanya otaku"
"Wahh, kau pejantan sekali naruto"
"Hahaha tentu saja, tidak seperti mu"
"Dasar nyesal aku bicara seperti itu"
"Tapi tolong jangan bilang kakakku ya gaara"
"Baiklah, tapi traktir aku ya"
"Dasar, barusan aku cerita malah minta traktir"
"Aku bercanda Naruto"
"Kau sendiri ngpin juga, sendirian pula"
"Ya, aku disuruh ibuku beli keperluan di minimarket"
"Hmm begitu, kalau gitu pergi sana, kalau lama disini, kau akan dimarahi ibumu"
"Haha kau benar, ja semangat ya Naruto"
"Arigato gaara"••
Sepulang dari kerja..
Aku merasa badanku remuk apalagi kedua kakiku pegal karena terlalu banyak berdiri
"Naruto"
"Eh, senpai" ucapku kaget
"Kau terlihat lelah sekali, tapi kau harusnya jangan melakukan ini"
"Tidak kok, aku tulus membantu senpai kok, jangan khwtr"
Sebelum nya, aku pernah nawarin ke sakura senpai dengan bantuan keluargaku tapi sakura berkeras tidak mau merepotkan siapapun
Jadi aku akhirnya memilih bekerja di cafe kopi dan setidaknya aku bisa bantu sakura senpai..
"Kau mau?"
"Apa itu"
"Aku membuat onirigi"
"Wah masakan sakura senpai" batinku berbinarNext part 5...
KAMU SEDANG MEMBACA
you and I (NARUSAKU)
Romancenaruto yang begitu cinta dengan sakura walaupun beda usia bagaimana dengan sakura apa dia suka dengan naruto?